Prolog

4.7K 271 18
                                    

Suara dentingan bel membuat atensi nya teralihkan dari novel yang sedang ia baca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara dentingan bel membuat atensi nya teralihkan dari novel yang sedang ia baca. Seorang wanita berusia lanjut tergopoh memasuki cafe yang tampak lengang karena hanya berisikan beberapa pelanggan.

"Kenapa tidak memakai sarung tangan?" Tanya yang lebih muda pada lansia yang kini sudah duduk berhadapan dengannya. Tangannya sibuk menggesek satu sama lain berusaha mencari kehangatan.

"Aku buru-buru datang saat menerima telepon dari mu. Kali ini kemana?"

Ada jeda panjang sebelum wanita muda itu menghembuskan nafasnya dengan keras.

"Tak jauh, Jepang tepatnya Perfektur Nagano sepertinya tak buruk. Kau tau dari dulu aku selalu ingin tinggal didaerah pedesaan yang di apit oleh gunung dan aliran sungai"

Giliran yang tua kini yang menghela nafas, selalu saja seperti ini.

"Sampai kapan ibu akan lari? Ibu berhak memiliki kehidupan normal. Mencintai seseorang, menikah, mempunyai anak dan mempunyai masa depan"

Kalian tak salah dengar, wanita yang lebih muda tersebut memang merupakan ibu dari wanita lanjut usia didepannya.

Evelyn Jung, atau yang memiliki nama lahir Elena Vasilyeva Jung adalah seorang wanita berdarah Korea-Rusia. Ia baru saja merayakan ulang tahun ke 28 nya yang ke 71 kali. Setelah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya umurnya seakan berhenti bertambah.

"Masa depan? Masa depan bukan untuk orang sepertiku Mi Kyung-ah"

Wajah Evelyn menyendu, bibirnya menyunggingkan senyum miris. Jika orang-orang berlomba ingin memiliki umur panjang dan selalu terlihat muda, beda halnya dengan Evelyn, ia hanya ingin memiliki kehidupan normal seperti yang anaknya katakan. Mencintai, menikah, menua bersama lalu mati adalah impiannya.

Sang anak menggenggam erat jari jemari yang kini saling bertautan. Ia tahu benar bagaimana kesepiannya wanita yang berstatus sebagai ibunya tersebut. Tak bisa menua tak selamanya merupakan sebuah anugerah. Hampir setiap hari ia memikirkan nasib sang ibu, bagaimana jika suatu hari ia mati dan meninggalkan ibunya seorang diri.


28 YEARS OLD | HEESEUNG ✔️Where stories live. Discover now