13. Kesalahpahaman.

108 12 0
                                    

"Apa yang kalian berdua lakukan?" Daniel dan Yuuki segera menoleh ke asal suara dan menemukan wanita paruh baya yang menatap terkejut pada mereka berdua.

"Mom..." Panggil Daniel lirih dan menemukan sosok ibunya yang menatapnya dan Yuuki penuh dengan keterkejutan.

"Maaf Mommy tidak bermaksud mengganggu, silahkan lanjutkan acara kalian." Elsa mengalihkan pandangannya dan bergegas pergi.

Bibirnya berkedut tidak kuasa menahan senyuman yang terlukis di wajahnya. Wajahnya berseri-seri meninggalkan Yuuki dan Daniel yang membeku

Setelah kepergian Elsa, Daniel dan Yuuki segera tersadar.

Mereka saling pandang. Yuuki melihat Daniel, dan menemukan keadaan pria itu yang hanya mengenakan boxer berwarna hitam.

Sementara bagian pribadi pria itu tepat di depan wajahnya.

"Aaakh!!!" Yuuki berteriak dan segera memalingkan wajahnya.

Dia ingin menyembunyikan wajahnya dan menghilang segera.

Menutupi rasa malu yang di rasakannya, apalagi saat membayangkan suasana ambigu tadi antara dia dan Daniel.

Dan yang lebih parah lagi adalah semua itu di saksikan oleh wanita yang sepertinya adalah ibu dari pria itu.

Yuuki berlari ke toliet dan bersembunyi. Dia sangat malu dan tidak berani menunjukan wajahnya lagi.

Daniel menatap Yuuki yang berlari dan bersembunyi di toilet dengan wajah datar.

Tapi jika di perhatiakan lebih dekat telinganya tampak memerah.

Daniel merapikan penampilannya dan keluar dari kamar. Dia berjalan menuju ruang tamu, iris safir miliknya menemukan sosok ibunya yang tengah duduk anggun di sofa ruang tamu.

"Kamu sudah selesai? Kenapa begitu cepat?" Tanya Elsa dengan wajah penuh rasa penasaran. Sesekali matanya melirik Daniel dari atas ke bawah.

Meneliti penampilan putranya.

"Kenapa Mommy ke sini?" Tanya Daniel dengan ekspresi yang begitu buruk.

Melihat tatapan ambigu ibunya membuatnya sakit kepala.

Melihat kemarahan Daniel, Elsa sama sekali tidak terganggu.

Senyuman tidak pernah surut di bibirnya. Terlihat jelas dia dalam suasana hati yang baik.

"Maaf, maaf, kalau Mommy mengganggu." Elsa meminta maaf namun wajahnya sama sekali tidak menunjukan penyesalan.

Dia justru menyeringai bahagia.

"Di mana kekasihmu? Kenapa dia tidak muncul?" Elsa mencari keberadaan sosok Yuuki.

"Ah ya dia pasti malu." Elsa menjetikan jarinya menemukan jawaban yang tepat.

"Katakan padanya tidak usah malu. Tidak perlu takut Mommy tidak menyukainya, karena Mommy jamin Mommy pasti menyukai siapapun kekasihmu. Tentunya asal dia seorang wanita." Elsa terus berceloteh tanpa memperdulikan wajah Daniel yang semakin gelap karena semua kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Tapi Daniel sama sekali tidak berniat memotong pembicaraan Elsa ataupun mencoba menjelaskan pada ibunya.

Daniel tahu persis sifat ibunya, wanita yang menjadi nyonya keluarga Wilson itu tidak akan mau mendengar apapun penjelasan darinya dan hanya akan tetap kukuh dengan pendapatnya.

"Dan, kenapa kamu diam? Mommy sedang bicara padamu!" Tegur Elsa yang tak kunjung mendapat tanggapan dari putranya.

"Mommy ingin aku mengatakan apa?" Tanya Daniel sambil menyesap teh yang di hidangkan oleh pelayan.

Fake FianceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora