17. Hari Pertama Bekerja.

83 15 0
                                    


Keesokan harinya.

Daniel menikmati sarapan di meja makan.

"Selamat pagi." Sapaan Yuuki mengalihkan perhatian pria itu dari sarapannya.

Daniel mengangkat kepalanya, tatapannya jatuh pada sosok Yuuki yang berdiri tidak jauh darinya.

Seketika itu juga waktu terasa membeku, kecantikan Yuuki mengaburkan semua di sekelilingnya.

Membuat dunia seakan berputar hanya untuknya.

Wajah cantiknya di hiasi dengan make-up tipis membuat wajah yang sudah cantik alami itu terasa semakin cantik dan mencekik.

Tubuh semampai gadis itu di balut dengan setelan blazer hitam dan rok span di atas lutut menbentuk tubuhnya yang sempurna dan sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah cerah meneyempurnakan penampilan gadis itu.

Tatapan Daniel terpaku pada Yuuki, enggan beralih dari sosok mempesona di hadapannya.

Yuuki yang mendapati tatapan panas dari sepasang iris safir Daniel untuk pertama kalinya merasa gugup.

Jantungnya berdebar kencang tak terkendali.

"Apakah aku cantik?" Tanyanya memecah keheningan aneh yang terjadi.

Daniel yang sejak tadi terpukau segera tersadar dan mengalihkan tatapannya.

"Ganti baju." Perintahnya datar.

"Kenapa?" Tanya Yuuki protes. Jelas-jelas penampilannya sudah sempurna.

Bahkan Yuuki sendiri baru menyadari, dia akan tampil begitu cantik dengan setelan kantor.

"Jelek." Komentar Daniel.

"Jelek?" Tanya Yuuki tak percaya. Selama ini dalam hidupnya kecuali saat di menyamar tidak pernah ada orang yang mengatakan jelek padanya dengan penampilan aslinya.

Apalagi kini dia juga sedikit berdandan.

Yuuki menatap Daniel mengamati ekspresi wajah pria itu apakah Daniel berbohong.

Tapi dia tidak bisa menemukan apapun, ekspresi pria itu tetap datar seperti biasa.

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Yuuki meragukan penampilannya sendiri.

Apakah dia memang jelek?

"Ganti bajumu, kamu tidak cocok mengenakannya." Kata Daniel dengan ekspresi datar.

Namun matanya menghindari tatapan Yuuki berlagak sibuk menikmati sarapannya.

"Tapi semua bajunya memang seperti ini, aku harus berganti apa?"

Daniel tidak menjawab pertanyaan Yuuki melainkan menelepon Leo, asistennya.

Dan tidak berapa lama kemudian Leo asisten Daniel muncul di hadapan mereka.

"Selamat pagi, Pak. Ini setelan kerja wanita yang Bapak minta." Ucap Leo ketika sampai.

Daniel tersenyum tipis, Leo muncul di saat yang tepat.

"Ganti bajumu dengan ini!" Daniel melemparkan paper bag yang di berikan Leo pada Yuuki.

Yuuki refleks menangkapnya, Leo yang baru menyadari kehadiran orang lain di rumah bosnya segera menoleh melihat Yuuki.

Sepasang matanya melintas keterkejutan saat menatap sosok gadis cantik yang berada di rumah bosnya.

Dalam perjalanan ke sini, Leo sempat bertanya-tanya untuk siapa Daniel memerintahkannya membeli setelan kerja wanita.

Apalagi membelinya untuk kedua kalinya, tapi kini melihat sosok Yuuki yang mengenakan setelan yang tadi di belinya lebih dulu, Leo tiba-tiba memahaminya.

Fake FianceWhere stories live. Discover now