Shivviness

681 82 22
                                    

Sang surya telah tenggelam, digantikan cahaya rembulan yang begitu lembut menyinari dunia. Xiao Zhan dan Wang Yibo kini tengah bersantai di depan televisi sambil menonton sinetron love bond yang episodenya bisa saja mengalahkan sinetron porridge seller goes on the haji. Wang Yibo sendiri tengah berbaring di pangkuan Xiao Zhan. Sesekali rambutnya akan dielus dengan lembut oleh lelaki tersebut. Wang Yibo tentu saja merasa senang. Rasanya seperti tengah diusap oleh istri sendiri.

"Wah, apa-apaan perempuan gila itu? Dia merebut suami kakaknya dengan cara kotor", komentar Xiao Zhan ketika melihat adegan dalam televisi. Emosinya memuncak ketika melihat adik perempuan tokoh utama yang dengan sengaja membuat kakaknya menjadi kambing hitam dalam masalahnya sendiri.

"Itu hanya cerita fiksi ge, tidak perlu marah-marah seperti itu", balas Wang Yibo. Pasalnya, Xiao Zhan tidak hanya marah-marah melalui ucapannya saja, dia juga memukul-mukul sandaran sofa sehingga mengganggu Wang Yibo yang tengah berada di pangkuannya.

"Tetap saja aku tidak terima. Dia ini benar-benar mencintai lelaki itu atau tidak sih?"

"Itu bukanlah rasa cinta, mungkin saja perasaannya itu hanya rasa suka sesaat dengan mantan suami kakaknya", ucap Wang Yibo membalas pertanyaan Xiao Zhan. Sementara Xiao Zhan mengerutkan alisnya setelah mendengar balasan Wang Yibo.

"Memang apa bedanya suka dengan cinta?"

"Tentu saja berbeda. Rasa suka itu sifatnya hanya sesaat. Misal hari ini aku menyukai coklat, besok aku akan suka dengan matcha. Berbeda lagi dengan rasa cinta. Cinta itu sifatnya selamanya. Seperti rasa cinta ku kepada Zhan ge", Xiao Zhan sangat bersyukur dirinya terlahir sebagai lelaki. Jika dia adalah perempuan, mungkin saja dia akan tersipu setelah mendengar ucapan Wang Yibo itu.

"Kau masih kecil, tidak boleh cinta-cintaan", mendengar ucapan Xiao Zhan, Wang Yibo merengut kesal. Dia ini bukanlah bocah, dia tidak suka dianggap anak kecil oleh orang yang dia suka.

"Memangnya kenapa? Apakah aku harus mencari SKCK agar bisa dicintai oleh gege?"

"Hah? SKCK apa? Surat Keterangan Catatan Kepolisian?", Wang Yibo menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bukan. Yang benar itu adalah Surat Keterangan Cinta Kamu", ucap Wang Yibo sambil menyilangkan ibu jari dan jari telunjuknya sehingga membentuk lambang hati. Xiao Zhan hanya menampilkan wajah datarnya, walau jantungnya berdetak dengan kencang saat ini.

Xiao Zhan merasa, bergaul dengan Wang Yibo membuat dirinya sering terkena serangan jantung mendadak. Sangat membahayakan jiwa dan raga. Takutnya orientasi Xiao Zhan dapat dibelokkan oleh pemuda itu. Xiao Zhan kan masih ingin menikmati dua gunung kembar yang bulat dan besar.

"Ge, gege mendengarkan ku tidak?", memikirkan orientasi seksualnya membuat Xiao Zhan terlarut dalam lamunannya. Tidak mendengar apa yang tengah dibicarakan oleh Wang Yibo tadi.

"Eh, kau bilang apa tadi?", tanya Xiao Zhan.

"Aku bosan", ucap Wang Yibo dengan bibir yang melengkung ke bawah. Menampilkan wajahnya yang dibuat seimut mungkin agar Xiao Zhan memperhatikannya.

"Lalu aku harus apa jika kau bosan?", kali ini Xiao Zhan memusatkan seluruh perhatiannya pada Yibo yang berbaring di pangkuannya. Tangannya masih tetap mengelus lembut rambut lelaki itu.

"Ge, ayo pergi ke pasar malam. Dekat dari sini loh", balas Wang Yibo sambil menunjukkan puppy eyesnya berharap Xiao Zhan mau mengabulkan permintaannya.

"Baiklah, ayo pergi sekarang", seketika itu pula mata Wang Yibo bersinar dengan cerah. Merasa sangat senang karena Xiao Zhan mau pergi bersamanya. Dia langsung berdiri dari posisinya semula yang rebahan di pangkuan Xiao Zhan.

Catch Me If You CanWhere stories live. Discover now