Sugus 20

3.9K 117 0
                                    


Para santri yang ditugaskan Gus mishba yang mengulang materi makalah mereka yang salah sedang berada diambang hidup dan mati, pasalnya Gus mishba sedang memeriksa seluruh makalah tersebut dengan ekspresi wajah yang menyeramkan tapi tampannya masih kelihatan banyak

" Emmm siapa yang maju " tutur Gus mishba berdiri

" Saya tambahkan nilai, jika berhasil" tutur nya kembali membuat seluruh santri melengos kesal

" kalau nggak ada, saya yang tunjuk" ujar Gus mishba membuat semua santri deg degan karena ulahnya

" Yaampun kok gitu banget ya " ujar syahla yang didengar oleh Riana dan Khai yang berada didepannya

" Emang begitu tampan" ujar Riana yang mendapatkan jitakan oleh Khai

" Kalian ngomong bisa dikecilin nggak, kayaknya Gus mishba dengar " gumam Khai yang didengar oleh ketiga temannya karena Khai dari tadi memperhatikan gerak gerik Gus mishba

" Kalau dia dengar nggak papa kok" ujar Riana yang langsung dibekap mulutnya oleh Khai, membuat mereka menjadi pusat perhatian

" Yang disana kenapa berisik" ujar Gus mishba membuat mereka terdiam

" Kelompok 1 maju" ujar Gus mishba tegas membuat jantung mereka hampir lompat

" Seperti yang saya katakan moderator bertanggung jawab atas terjadinya presentasi ini" tambah Gus mishba yang menghentikan ucapannya

" Jika ada masalah maka nilai moderator yang jadi ancamannya " tambahnya lagi membuat kelompok 1 pucat ditempat pasalnya apa yang disampaikan Gus mishba tidak pernah main main.

" Waktu 15 menit jika belum selesai dalam menit tersebut maka nilainya kurang dan sebaliknya,  mulai" tuturnya tegas membuat seisi kelas kaget karena waktu yang diberikan.

Setelah kelompok 1 maju maka giliran Gus mishba yang menjelaskan pertanyaan yang ditanyakan oleh audiens





" Khai mau nanya boleh " ucap Rosi kepada Khai yang tengah berbaring, pasalnya mereka sedang rebahan diatas kasur asrama meskipun tidak empuk.

" Napa" ujar Khai

" Itulo emm tapi jangan salah paham ya" ujarnya kembali membuat mereka penasaran kecuali Khai tentunya

" Iye iye " ujar Riana dan syahla

" Emm benar nggak berita yang beredar diasrama" tanya Rosi yang makin membuat penasaran

" Berita apa sih" bukannya Khai yang menjawab melainkan Riana

" Itulo, berita Gus syahid yang akan tinggal diponpes" ujar Rosi kembali, membuat mereka mengangguk

" Jawab dong Khai " desak syahla yang melihat Khai hanya menatap mereka

" Kalau iya kenapa, kalau enggak kenapa " ujar Khai yang berpindah tempat tidur dipaha riana yang kecil

" Ya cuma nanya aja" ucap Riana sambil menoyor kepala Khai

" Tanya sana sama umi kek sama Gus mishba kek atau sama Gus syahid aja" ucap Khai membuat mereka bertambah kesal

" Ya ampun Khai jawab iya atau nggak aja kok susah amat" ujar syahla, yang melihat Khai berdiri

" Mau kemana mu, jawab dulu" ujar Rosi

" Mau koper beli jajan, siapa tau liat Gus Gus an" ujar Khai membuat mereka melotot.

" Ikuttt" ujar Rosi pasalnya koper bersebelahan dengan rumahnya kyai

Pas pertengahan perjalanan rosi melihat ada Gus syahid yang sedang memasuki rumah

" Khai itu Gus syahid " ucap rosi membuat Khai melirik kearah yang ditunjuk Khai

Gusku incaranku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang