2; minta jatah

3.7K 279 34
                                    

"Halooo haloo Bandung, Ibu kota Periangan~"

Ares, abang pertama Rose memasuki rumah sang adik sembari menyanyi dengan lantang. Lelaki yang paling tampan sedunia itu bergandengan tangan dengan sang istri, Bynara.

"Hoii sepi amat, pada kemana neh para buciners?!"

Yoga, kakak kedua Rose yang dikenal sebagai orang mageran pun turut membuka suaranya.

"Ehh, ada banyak tamu. Monggo masuk," mbok Surti, Asisten Rumah Tangga Jenan dan Rose mempersilahkan Ares serta sang istri Bynara, juga Yoga dan sang istri Melody untuk masuk ke dalam rumah.

"Jenan dan Rosenya dimana mbok?" tanya Bynara dengan ramah.

"Mas Jenan belum pulang kerjaa, kalau mba Rose lagi nidurin baby Al di kamar," jelas mbok Surti.

Bynara dan Melody bergegas menuju washtafel untuk mencuci tangannya. Sebelum menyentuh baby Al, mereka semua memang harus membersihkan tangannya terlebih dahulu, agar bebas dari kuman dan bakteri.

"Mau susu anget mas, mbak? atau teh?" tanya mbok Surti.

"Aku dan kak Nara engga mbok, mau pesan boba," ucap Melody dengan agak lantang dari arah dapur.

"Es teh manis seger deh mbok kayaknya, Saya ngantuk nih," pinta Yoga yang menguap dengan lebar tanpa ditutup.

"Alah, lu mah emang ngantuk mulu, ga!" Ares menampar pelan pipi adiknya yang mageran itu.

"Ah, jangan pegang-pegang pipi gue, tangan lu kan kotor, nanti muka gue jadi jerawatan!"

Yoga mendelik kesal saat telapak tangan Ares mendarat di pipinya. Ares pun tidak henti-hentinya tertawa.

Lelaki itu memang merupakan seorang dokter kecantikan yang sangat gemar melakukan perawatan kulit, membuat kulitnya tampak sebening kristal. Faktanya bahkan para perempuan di keluarga Atmadja kalah glowing darinya.

"Kalau mas Ares mau minum apa?" mbok Surti kembali bertanya.

"Saya susu hangat ya mbok, biar nanti malam tidur saya makin nyenyak," jelas Ares dengan tersenyum simpul.

Mbok surti mengangguk dan langsung menuju dapur untuk membuatkan minuman kepada para saudara Rose.

Bynara dan Melody langsung masuk ke kamar Rose yang tidak dikunci. Melody sangat gemas dengan bayi berpipi gembul yang ada di hadapannya, ia pun mencubit pipi keponakannya pelan.

"Oiya Rose, aku bawain ini, siapa tau aja kamu butuh." Bynara mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya. Dilihat dari kemasannya terdapat tulisan 'nipple shield'.

Mata Rose membesar. "Wah, ini pelindung buat puting yang lecet ya kak?"

"Iya, udah lecet belum kamu? Rasanya kan ahh mantap!"

Rose hanya terkekeh saat mendengar kakak iparnya yang ternyata pernah mengalaminya juga.

"Kalian kok ngga bilang-bilang sih kalo mau kesini, kan biar bisa aku pesenin makanan atau cemilan," ujar Rose.

"Gapapa, sengaja kok biar ngga ngerepotin kamu. Kita udah bawa makanan juga buat dimakan barengan. Nanti mama dan papa juga mau nyusul kesini," jelas Bynara.

"Kita bawa kesukaan kakak loh, chinese food!" Seru Melody yang masih saja menoel-noel pipi gembul baby Al.

"Asik, makasih ya!" seru Rose.

Bynara mengangguk."temuin bang Ares dan Yoga dulu yuk, sini alnya aku tidurin."

Rose pun mengoper baby Al ke tangan kakak iparnya itu, agar kakak iparnya menggantikannya menimang sang buah hati.

Keluarga Jenandra | RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang