27; buka bersama

1.2K 179 48
                                    

💓Vote and commentnya ya, ayang2ku 💓
━━━

Hari ini merupakan hari ketujuh bulan ramadhan. Seluruh umat muslim melaksanakan ibadah puasa, termasuk asisten rumah tangga mereka, Surti dan para tetangga yang tinggal di sekitar lingkungan rumah dua sejoli itu.

"Sayang, nanti kamu pulang jam berapa?" tanya Rose yang baru saja selesai menyiapkan bekal untuk Jenan di dapur.

"Jam 5 aku usahain udah di rumah. Aku mau ikutan buka bersama di rumah pak Baehaqi. Kamu ikut juga ya," ujar Jenan yang segera mendapat anggukan dari Rose.

Alvendra yang baru bangun, langsung berlari keluar kamarnya, menghampiri sang bunda untuk minta digendong. Namun apalah daya Rose, perutnya sudah sangat besar itu tidak bisa memenuhi permintaan sang anak.

"Buna...endongg..." rengek Alvendra.

"Ngga bisa sayang, di perut bunda kan ada dua dedek bayi," tolak Rose dengan lemah lembut. Takut anaknya akan mengamuk.

"Dedek..bayikna...nakal...al nda bisa deket buna!" Alvendra hendak memukul perut besar Rose namun langsung ditahan oleh Jenan.

"Eh ngga nakal dong, dedek bayi di perut bunda baik, kan adeknya Al," jelas Jenan yang berusaha menggandeng tangan Alvendra untuk sedikit menjauh dari Rose.

"Buna.." cicit Bocah mungil itu.

"Ndutt...ndut....ndut...si endut...."

Alvendra menyanyikan sebuah lagu yang sering dijadikan sound tiktok sembari menunjuk perut besar Rose menunggunakan telunjuknya. Ditambah dengan tarian kecilnya yang menggemaskan malah membuat Jenan tertawa geli.

Rose langsung membulatkan kedua matanya lebar sembari bergumam, 'anjir siapa yang ngajarin anak gue body shaming begini?'

"Siapa yang ngajarin kamu nyanyi begitu, nak?" tanya Rose dengan tegas.

Alvendra terkekeh malu, "om tetaa." (om Tetra)

"Bunda itu gendut karena di perutnya ada dua dedek bayi," jelas Jenan membela sang istri.

Lalu Jenan hendak berjongkok untuk menggendong buah hatinya sebagai perwakilan Rose, namun tiba-tiba terdengar suara brekkkkk. Celana bahan yang dikenakan Jenan untuk pergi bekerja robek tepat di belahan bokongnya.

Mereka pun menjadi saling menertawai, Jenan menertawai Rose yang dikatain gendut oleh buah hatinya. Sedangkan Rose tertawa geli karena celana sang suami yang robek hingga boxer calvin klein berwarna abu-abu dapat terlihat jelas.

Jenan bangun dari posisi jongkok dan memegangi celananya yang sobek dengan sangat terkejut, "anjir, kok bisa robek sih celanaku?"

"Anjil..ayah anjil..." celoteh asal keluar dari bibir Alvendra.

"Heh! Jangan ngomong sembarangan kalo lagi di depan anaknya, jadi ngikutin kan tuh dia." Telapak tangan Rose mendarat di bokong Jenan, menamparnya dengan kencang hingga membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Maaf, aku kelepasan," ucap Jenan yang berjalan masuk ke dalam kamar untuk mengganti celananya yang robek dengan celana yang lain.

Kemudian Rose mengajak buah hatinya untuk duduk di sofa ruang tengah. Ia mengajak bicara Alvendra sembari menatap matanya, "Al, kata-kata yang diucapin ayah tadi itu kasar, ngga baik untuk diikuti ya."

Alvendra pun hanya mengangguk paham.

Setelah selesai mengganti celananya, Jenan kembali menghampiri Rose yang selalu ditempeli oleh buah hatinya, "sayang, aku berangkat dulu ya."

Keluarga Jenandra | RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang