26; bayik gede

1.6K 207 58
                                    

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya, ayank <3
━━━━━━━

Sejak pukul 5 pagi, Rose telah bangun dari tidurnya untuk membuatkan sarapan suami dan anak tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pukul 5 pagi, Rose telah bangun dari tidurnya untuk membuatkan sarapan suami dan anak tercintanya. Berbagai bahan masakan telah ia siapkan di atas meja.

Sebelum membuat sarapan untuk para lelakinya, Rose sudah makan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi si kembar yang ada di perutnya.

Surti mencolek bahu Rose, membuat wanita yang sedang minum itu terkesiap. Rose tak mendengar suara langkah kaki Surti, apa mungkin asisten rumah tangganya itu terbang?

"Pagi mbak Rose, mau masak apa nih?" tegur Surti dengan suara hebohnya.

"Eeh—maaf ya mbok," ucap Rose ketika merasa dirinya kepergok sedang meneguk segelas air oleh Surti yang sedang berpuasa.

"Gapapa mba, saya orangnya kuat menahan godaan duniawi. Mau dibantu masak?" tawar Surti dengan menampilkan senyuman lebarnya.

"Boleh deh mbok, tolong panggangin roti dan ancurin tahu ini ya, buat nasi timnya si Al," pinta Rose yang mulai mengoper wadah kaca berisi 2 buah tahu putih.

"Siap!" Surti pun segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rose.

Setelah hampir satu jam bumil cantik itu memasak, akhirnya seluruh masakannya selesai. Sehingga ia langsung menyajikannya.

Di atas meja makan telah tersaji roti panggang alpukat campur telur dan susu almond untuk Jenan. sedangkan nasi tim salmon tahu milik Alvendra masih diletakkan di dalam penghangat.

"Mas Jenan belum bangun mbak?" tanya Surti yang sedang mencuci peralatan bekas memasak.

"Belum, aku bangunin dulu deh," jawab Rose.

Begitu Rose membuka pintu kamar, ia langsung menutup mulut untuk menahan tawanya. Rose bingung, suara yang saat ini mengalun di telinganya itu suara bajaj atau suara dengkuran Jenan, sebab keduanya tidak jauh berbeda.

Ngrrokkkkk arghh ngrrookkkk arrrghhh nggrokkk arghhh

"Pasti mas Jenan kecapean deh sampe ngorok begini," Rose mulai mendekati ranjang sembari bermonolog.

Kemudian Rose duduk di tepi kasur dekat Jenan untuk menggapai kepala dan mengelus lembut ujung rambut sang suami.

"Sayang, bangun yuk, siap-siap kerja," bisik Rose.

Jenan yang tidur miring menghadap ke arah pintu mendadak berhenti mendengkur dan hanya mengerang kecil, "nhhggg....."

Rose terkesiap, ada angin apa hanya sekali usap di kepala atas, suaminya langsung terbangun dari tidurnya. Biasanya harus diusap bagian kepala bawah dulu baru bisa bangun. Sungguh pengalaman yang langka.

Keluarga Jenandra | RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang