18. HAL YANG TAK TERDUGA

495 71 4
                                    

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)

Selamat Membaca 💜

Siang hari yang cerah di Mansion, Bunda Hyra sedang menyiapkan makanan untuk makan siang dibantu oleh Arsen. Rezvan dan Alaskar sedang bermain PS diruang keluarga. Glen yang sedang istirahat dikamar karena sedang sakit, demam dan Papa Deon yang sedang membaca koran di ruang tamu.

Ting tong ting tong.

Suara bel pintu berbunyi. Papa Deon yang sedang membaca koran diruang tamu mengerutkan keningnya, melipat koran yang dia baca dan menaruhnya diatas meja. Papa Deon bangkit dari duduknya dan berjalan untuk membuka pintu.

"Siapa?" tanya Papa Deon seraya membuka pintu.

Saat pandangan Papa Deon kedepannya, dia membulatkan matanya terkejut "Kamu...." ucapnya.

"Mas Deon." panggil seorang wanita kepada Papa Deon, tak lupa senyum manis terpatri di bibirnya, serta mata yang berkaca-kaca.

"R-Raya k-kamu..." ucap Papa Deon terbata-bata saat orang didepannya menyapa nya.

"Lebih baik berbicara didalam." cela seseorang dengan nada dingin yang membuat Papa Deon tersadar.

"A-ayo masuk!" ucap Papa Deon.

Papa Deon, Mama Raya, Daddy Alfa dan ketiga putranya Agas, Arkelio dan Aufalio masuk kedalam.

"Papa waktunya makan si-, eh? Maaf ada tamu ternyata." ucap Rezvan berhenti saat melihat ada tamu dan segera meminta maaf.

"Tidak apa-apa, panggil yang lainnya ya, Van." ucap Papa Deon kepada Rezvan yang diangguki oleh sang empu.

"Baik pa."

"Sepertinya kita telah bahagia dengan pasangan baru, masing-masing" gumam Papa Deon pelan, namun masih didengar oleh yang lainnya, karena keadaan ruang tamu yang hening.

Beberapa menit kemudian, datanglah Bunda Hyra yang membawa nampan berisi minuman, Arsen, Rezvan dan Alaskar dibelakangnya.

"Silahkan diminum." ucap Bunda Hyra sambil menaruh nampan berisi minuman keatas meja.

Alaskar yang berada dibelakang menyipitkan matanya melihat orang yang tak asing yang sedang duduk di sofa. "Loh, Lio?" tanya Alaskar.

Aufalio mendongak "Eh, Aska?" ucap Aufalio heran, lalu tersenyum tipis.

"Kalian saling kenal?" tanya Papa Deon kepada Alaskar sambil melihat kearah Alaskar dan Aufalio bergantian.

Alaskar yang sudah mengambil duduk disamping Aufalio mengangguk "Iya pa, Aska kan ikut ekskul basket dan Lio ini ketua basketnya." ucapnya.

Hening setelah itu, suasana di ruang tamu sunyi dan canggung, sampai suara Arsen memecah kecanggungan tersebut.

Arsen berdehem pelan "Ekhm, maaf sebelumnya, sepertinya saya tidak asing dengan wajah tante, tapi saya lupa dimana?" ucap Arsen mengerutkan keningnya.

"Wajahnya...."ucap Arsen menggantung, lalu melebarkan matanya sambil melihat kearah kedua adiknya, Rezvan dan Alaskar yang juga ikut melebarkan mata mereka "HAH?!! ANDA KAN, MAMA NYA GLEN!!"teriak mereka bertiga bersama.

Mama Raya tersenyum sambil mengangguk "Kalian benar, saya mama kandung nya Glen, Mama Raya." jelasnya.

"Tapi...bagaimana bisa?" tanya Alaskar ragu-ragu.

Flashback, 10 tahun yang lalu....

Sebuah mobil Van putih melaju di jalan raya dengan kecepatan normal. Mobil tersebut melewati jalanan yang sepi namun rindang. Didalam mobil tersebut, tepatnya di bagian kursi belakang terdapat seorang wanita cantik.

Tiba-tiba dari arah berlawanan terdapat sebuah truk bermuatan kayu yang melaju dengan kecepatan tinggi, seperti rem kendaraan tersebut blong.

Brak

Druak

Kejadian itu berlangsung sangat cepat dan tidak dapat dihindarkan. Truk yang menabrak mobil tersebut menabrak pohon dan berguling kearah kiri, membuat kayu yang dimuat berserakan di sekitar jalanan dengan supir truk yang tewas ditempat. Mobil yang dikendarai wanita tersebut juga berguling-guling di jalan raya dan terbakar. Sang sopir yang mengendarai mobil tersebut tewas ditempat, sedangkan sang wanita telah meloncat terlebih dahulu, sebelum jatuh berguling-guling dijalan dan kepalanya terbentur trotoar jalan. Cairan kental berwarna merah mengalir dari kepalanya.

Wanita itu terbatuk-batuk dan meringis merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Pandangan wanita tersebut perlahan mengabur dan pingsan.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil Bugatti Veyron berwarna hitam datang dan berhenti. Seorang pria turun diikuti beberapa bodyguard dibelakangnya.

"Kecelakaan, hm?" gumamnya dengan malas. "Mengganggu." lanjut nya mencerca.

"Bereskan!" perintah nya pada para bawahannya.

Para bodyguard dibelakang orang tersebut menunduk hormat "Baik tuan!" ucap mereka bersama, lalu bubar melakukan perkejaan masing-masing.

Tiba-tiba seorang bodyguard datang menuju orang yang dipanggil 'Tuan' oleh bodyguard tersebut "Maaf tuan, ada seorang wanita yang sepertinya dia penumpang di mobil yang mengalami kecelakaan ini, apa yang harus saya lakukan?"

"Dia masih hidup?" tanya orang yang dipanggil Tuan itu.

"Benar, tuan." jawab bodyguard seraya mengangguk.

"Dimana?"

"Mari tuan, disebelah sana." ucap bodyguard tersebut mempersilahkan.

Pria tersebut berjalan menuju tempat wanita yang dimaksud oleh anak buahnya itu. Sampai disana dia melihat seorang wanita dengan wajahnya terdapat luka dan darah.

Cantik batinnya sambil menyeringai.

"Bawa dia ke mobil dan pergi ke rumah sakit." ucapnya pada bodyguard.

"Baik tuan."

***

Ceklek

"Bagaimana?" tanyanya.

Dokter menghela nafas "Pasien memiliki luka yang serius, apalagi di bagian kepala, dan itu menyebabkan pasien kehilangan banyak darah. Untung saja darah pasien tidak langka dan pasien harus menjalankan operasi." jelas dokter.

"Lakukan saja."

Dokter tersebut mengangguk "Baiklah, aku akan melakukan operasi. Silahkan untuk mengurus administrasi" ucapnya.

"Dan, kau berhutang penjelasan kepada ku, bang." lanjut dokter tersebut sebelum masuk kembali kedalam ruang UGD.

4 jam kemudian....

Ceklek

"Bagaimana keadaannya?" tanyanya.

"Operasi berjalan dengan lancar, namun pasien mengalami koma dan...." ucap sang dokter dengan akhir menggantung yang membuat orang didepannya mengerutkan keningnya.

"Dan?"

"Pasien akan mengalami amnesia bisa sementara bisa selamanya, tergantung kondisi pemulihan pasien. Sekarang pasien bisa dipindahkan ke ruangan" lanjutnya.

Bersambung....

[02] GLENCHA ALEANDRA [END✓]Where stories live. Discover now