Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
000
Tik..
Tok..
Tik..
Tok..
Suara jam menandakan waktu terus berjalan di dalam sebuah ruangan gelap tanpa suara. Ruangan yang begitu hening sampai sampai suara orang berjalan bisa terdengar dengan mudah.
Srak..!
Seseorang membuka kelopak mata nya saat semua lilin yang mengitari nya mati. Ia tertegun saat melihat sosok yang begitu kuat tersenyum padanya lalu menghilang. Dengan cepat, ia berdiri berjalan menghampiri meja belajar nya untuk melihat tulisan yang berada di salah satu halaman nya.
' Perputaran waktu berpengaruh untuk manusia, hamba tuhan yang memberikan seluruh takdir nya kepada tuhan. Namun tidak pada iblis, setan, jin yang membangkang. Namun, dalam beberapa kasus, titisan dapat pergi ke masa lalu menggunakan jiwa nya yang teramat suci menggunakan gerbang Astral.'
Suara decakan yang menandakan tidak berguna nya satu paragraf yang habis ia baca terdengar ke seluruh sudut kamar. Tangan tergesah gesah membuka halaman lain dengan harapan ia menemukan sesuatu.
' Benang Merah dapat di simbolkan sebagai takdir yang terikat.'
" Kamu mau disini aja?!"
Tubuh nya tersentak saat kedatangan tamu yang tak dia undang dalam keadaan seperti ini namun ia terus mencari dengan gerakan acak. Namun sebuah halaman tiba tiba saja muncul bercak darah. Halaman yang bertuliskan,
' Lingkaran Setan adalah takdir paling menakutkan.'
Nafas nya terputus putus lalu ia melempar buku tersebut asal. Tangan nya menarik pelan rambut nya karena frutasi. Di dalam ruangan ini, dengan memeluk tubuh nya yang gemetar ketakutan. Dia menahan tangis, tangis karena panik.
" gimana? Gimana kalau enggak ada yang selamat?"
" pasti selamat! Kamu harus bant-"
" NARAYA! LO NGERTI GUA ENGGAK SIH?!"
Naraya tertegun saat Aruna yang tidak pernah meneriaki nya kini meneriaki nya dengan suara yang teramat lantang.
" selain gua itu orang luar. Ada banyak alasan lain, mereka berempat sepakat nerima resiko dan lu tahu sendiri kan Nar? Penglihatan gua enggak pernah meleset. Penglihatan yang kasih tau gua kalau enggak ada satupun orang yang bisa hidup dari mereka."
