30

1K 288 27
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

000


" TUNGGU!"

Seruan Yedam membuat langkah kaki Asahi dan Junkyu terhenti. Yedam dengan nafas yang tidak teratur menatap Asahi dan Junkyu yang keadaan mereka berdua sangat buruk.

" Kita enggak salah! Gua enggak bisa mati sia sia begini. Emang nya kita tahu apa tentang masa lampau sama penderitaan dia?! Bahkan kita enggak lakuin itu."

" Mau lu apa dam? Lawan? Bunuh Doyoung? Bukannya dari awal lu yang ngotot bantu dia bahkan sampai minta tolong kita semua?"tanya Asahi.

" Gua—"

" yang bang Yedam bilang bener kok, emang kita harus bertanggung jawab? Yang bunuh bang Doyoung kan bukan kita."kata Junghwan.

Tiba tiba saja Junkyu melangkahkan kaki nya ke hadapan Junghwan. Mulut Junkyu tertutup rapat dengan mata sayup yang tanpa perlu bertanya pun Junkyu sudah kelelahan. Entah kelelahan fisik ataupun pikirannya.

Plak..!

Sebuah tamparan yang menghasilkan suara nyaring terdengar. Yedam dan Asahi terkejut saat Junkyu menampar Junghwan tanpa berkata apa apa. Yang di tampar pun sangat terkejut, baru kali ini setelah sekian lama mengenal Junkyu. Baru kali ini Junkyu marah sampai menampar dirinya.

" lu tau yang bikin gua jijik selain setan yang ada di sekitar gua? Orang kaya lo. Nganggep remeh penderitaan orang."ujar Junkyu.

" Bang, lu—"

" Jaehyuk nyuruh selesain ini semua, gua enggak mau nganggep remeh kematian Jaehyuk."

Setelah itu Junkyu berbalik untuk melangkah pergi. Junghwan menyentuh pipi nya yang terasa terbakar akibat tamparan Junkyu.

" Terus lu mau nyerah sama nyawa lu sekarang?"tanya Junghwan.

" Bisa di bilang kaya gitu, sorry ya dek, gua enggak sebaik Jaehyuk. Enggak seberusaha Jihoon."jawab Junkyu.

" lu juga bang?"tanya Junghwan.

Secara tiba tiba muncul gelang yang terbuat dari tali merah di tangan mereka semua. Asahi menghela nafas nya saat melihat gelang tersebut.

" iya, tali merah ini tanda takdir yang masih ngikat kita semua. Harus di selesain atau tali ini bakalan ada selamanya."

Lampu di koridor satu persatu mati. Hal itu membuat Yedam dan Junghwan tersentak. Asahi juga sudah berjalan mencari tempat. Segera Junghwan berlari entah kemana, dalam aksi berlari nya. Air mata nya tak mampu ia tahan, keluar begitu saja dari tempat nya. Berpuluh puluh kali Junghwan merasa benci dan kesal entah kepada siapa. Junghwan tidak tahu siapa yang salah. Dia merasa tidak adil. Sangat sangat tidak adil. Tapi saat ia kembali dari masa lalu, Junghwan tidak tahu siapa yang salah.

Satan's Covenant - ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇDonde viven las historias. Descúbrelo ahora