20. Zian baca Wattpad?

95 8 0
                                    

Hell-O! Call Me Kak Bi😈 Slalu Dukung Ceritaku Dengan Cara Vote,Komen Dan Follow Akun ini:) Makasih, Slm Mns♡
.
.
.
Tandai Typo🐾
🍒
Spam Emot😈 Biar Kak Bi Semangat Dan Cepet Up!

[Milik_Zian]

Gadis yang sudah berbalut seragam sekolah itu terlihat asik dengan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Mamanya, senyumnya terbit saat balasan dari sang kekasih masuk dalam ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang sudah berbalut seragam sekolah itu terlihat asik dengan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Mamanya, senyumnya terbit saat balasan dari sang kekasih masuk dalam ponselnya.

Baby Le😙

Mau aku jemput nggak?

Tar ketahuan anak sekolah

Sampe kapan mau sembunyi kek gini? Aku juga pengen bilang ke semua orang kalo kamu pacarku.

Maaf😥

Aku berangkat dulu, hati-hati di jalan, nanti siang jangan lupa nontonin aku latihan ya?

Iyah, aku kasih senyuman biar kamu tambah semangat😊💪

Cocuit😙

"Zoe! Yuhuuy kamu dimana bebih?! Abangmu yang ganteng ini ingin mengembalikan earphone milikmu!" Suara milik orang yang tak lain milik sang Abang membuat Zoe berdecak.

"Zoe! Lo dimana Nyet!"

"Apaansih Kak! Berisik tau nggak?!" Gadis itu menatap tajam sang Kakak yang sudah terlihat rapi dan tampan, tapi tidak! Zoe tidak mau memujinya takut manusia haus pujian ini tambah lebar telingannya.

"Lo sih! Dipanggilin sok budek kek haji bolot! Nih gue balikin earphone lo." Vano sang Kakak menyodorkan benda yang ingin ia kembalikan pada sang adik, dilanjut dia lansung duduk dikursi sambil menunggu makanannya yang diambilkan oleh sang Mama.

Zoe memutar bola mata malas, Vino kakaknya selalu berhasil membuat dia emosi setiap saat, tapi tidak papa Zoe sangat sayang sekali dengan kakak satu-satunya itu.

Duk!

Duk!

Duk!

"Kalo kalian gak mau berhenti, Mama ngak bakal kasih uang jajannya!" Ancaman dari Nada-Mama mereka, membuat mereka terdiam dengan wajah yang sama-sama melotot.

Sedari tadi mereka terus berperang mulai dari mulut yang sama-sama komat-kamit, mata  sama-sama melotot, juga tendangan dari bawah meja.

"Sabar atuh Mamah, gak usah marah-marah gak baek loh bagi kesehatan." Vino dengan kalemnya menenangkan sang Mama yang sudah terlihat kesal.

Milik Zian[✔] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang