SECRET MISSION GENK [SELESAI]

15). Clue

Sesuai yang di usulkan teman-temannya kemarin, pulang sekolah tadi Farell langsung membeli kacamata baru dan sekarang ia sedang mencobanya.

"Gak beda jauh dari yang lama," gumamnya sembari memperhatikan pantulan dirinya didepan cermin.

Tok tok tok!

Farell mendengar pintu yang diketuk itu langsung berjalan keluar untuk membukakan pintu rumahnya. Setelah ia membuka pintu rumahnya ia mendapati seorang gadis yang ia sudah kenal sebelumnya.

Farell tersenyum kearah gadis itu. "Kak Fatin tumben kesini," tanya Farell terhadap kakak sepupunya itu. Fatin hanya membalas Farell dengan senyuman manisnya.

"Tumben, biasanya gausah disuruh masuk langsung masuk," batin Farell merasa heran dengan saudaranya ini.

"Kak Fatin ayo masuk!" Farell mempersilahkan Fatin untuk masuk kedalam rumahnya dan menyuruhnya untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Kak Fatin lagi sakit ya?" mendengar pertanyaan Farell, Fatin menggelengkan kepalanya.

"Tapi kak Fatin pucat daritadi juga diem gak ngomong sama sekali," Farell masih memperhatikan kakak sepupunya itu masih dengan raut wajah keheranan.

"Kakak kesini cuma mau ngomong sama kamu rell," akhirnya sepupunya itu mengeluarkan suara, Farell bernafas lega karena sedari tadi perasaannya merasa tidak nyaman.

"Apa kak?" Farell mengangkat satu alisnya.

"Yang terlihat baik belum tentu yang terbaik!"

"Kenapa kakak tiba-tiba ngomong gitu?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Farell, Fatin langsung berpamitan pulang dan ini semakin membuat Farell kebingungan.

"FARELL!" terdengar teriakan dari suara Mamanya memanggil nama Farell. Farell langsung berlari menuju ruang keluarga menemui Mamanya yang memanggilnya dengan teriakan.

"Kenapa ma?" tanya Farell ketika sampai di sampingnya Mamanya.

Mamanya itu mendekap mulutnya sendiri dengan handphone yang masih ia genggam, terlihat raut wajah shock. "Mama kenapa? Jangan bikin Farell khawatir."

"Kak Fatin meninggal, diduga bunuh diri." Farell membelalakkan matanya seketika, ini apa maksudnya? Farell belum mengerti.

"T-tapi tadi kak Fatin---"

"Sekarang cepet kamu siap-siap! Kita harus jadi penguat keluarga Fatin, apalagi sekarang Papa kamu lagi gak di rumah." Setelah mengucapkan itu Mama Farell langsung pergi berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Farell menepuk dahinya yang sangat terasa keringatnya sedang bercucuran. "Mampus gue!"

🍓🍓🍓

Farell menundukkan kepalanya dalam. Ya, dia sedang berada di makam dimana disana hanya tersisa dirinya, Mamanya dan kedua orang tua Fatin. Farell merasakan bahwa kacamatanya kini telah tidak berfungsi untuk menghindari makhluk halus.