"You'll always be a part of me. I'm part of you indefinitely.."
SETELAH tidak merasakan sentuhan ini selama lima belas tahun, Taeyong sama sekali tidak bisa menahan suara lenguhan yang keluar dari belah bibirnya. Ia begitu merindukan Jaehyun hingga matanya memanas; siap mengeluarkan cairan bening yang di sebut air mata. Dirinya tidak sempurna dan Taeyong tahu jelas tentang itu, tapi entah kenapa, Jaehyun selalu berhasil membuatnya sempurna.
Tangan Taeyong menangkup pipi Jaehyun, menghentikan kegiatan si lelaki bermarga Jung yang sedang mengecupi dada hingga perut telanjangnya. Ia menatap wajah tampan lelaki yang pernah ia tinggalkan itu dengan air mata yang menggenang di pelupuk.
"Sayang," Jaehyun mengusap lembut pipi Taeyong. "Kumohon jangan menangis lagi, itu menyakitiku." ujarnya tulus, ia menunduk dan mengecup dahi Taeyong, "apa kau tidak ingin melakukan ini?"
Otomatis Taeyong menggeleng. "Ini adalah salah satu hal yang aku tunggu, bercinta bersamamu, Jaehyun." Ia tersenyum sedih, cahaya matahari di siang hari menelusup masuk melalui jendela kamar, membuat semuanya terlihat jauh lebih jelas, "hanya saja aku masih memikirkan masa lalu, kenapa kala itu aku tega meninggalkanmu dan Mark? Aku benar-benar tidak bisa memaafkan diriku sendiri."
Jaehyun tahu bila hal tersebut masih sangat membebani Taeyong, sejujurnya ia juga merasa marah kala itu, tapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi dan tidak perlu di sesali. Jaehyun enggan menatap masa lalu, kini Taeyong sudah kembali ke sisinya, mereka hanya perlu menatap masa depan.
"Shhh, tolong tinggalkan pikiran itu, bukankah kau ingin bahagia dan memulai semuanya dari awal bersamaku?"
Taeyong mengangguk dengan air mata yang mengalir di wajah, ia menarik tengkuk Jaehyun dan menyatukan kedua belah bibir mereka. Ciuman itu terkesan dalam, seolah tidak ada hari esok. Keduanya merindukan hal ini, tidak di pungkiri bahwa Taeyong juga sangat mencintai Jaehyun, suaminya, mereka tidak pernah bercerai karena ia hanya meninggalkan pasangan hidup dan anaknya tanpa status yang jelas.
Kala itu usia Taeyong tujuh belas tahun, saat ia mengandung Mark, Jaehyun bahkan baru lulus dari sekolah menengah atas! Ya, Taeyong hamil di luar nikah. Tapi untungnya Jaehyun mau bertanggung jawab dan segera melangsungkan pernikahan meskipun tidak meriah karena saat itu si lelaki bermarga Jung belum memiliki pekerjaan.
Taeyong ingat saat Jaehyun selalu menemani dan memperhatikannya. Sejak awal, lelaki tampan itu memang sangat mencintainya hingga Jaehyun rela melakukan apapun demi Taeyong serta calon anaknya. Ini semua karena Taeyong memiliki pikiran dangkal hingga ia mampu meninggalkan keluarga kecilnya.
Lenguhan keluar dari bibir tipis Taeyong saat Jaehyun memasukinya secara perlahan, ia mencengkram bahu serta punggung lelaki tampan itu. Tubuhnya terhentak pelan, ia merindukan sensasi ini, ketika seluruh perutnya di penuhi kupu-kupu yang berterbangan, meninggalkan rasa geli.
Bercinta di siang hari, tidak buruk, dulu mereka sering melakukannya.
Jaehyun mengecup dan menghisap kulit leher Taeyong. "Aku ingin meninggalkan tanda," ia menggeram pelan ketika dinding rektum Taeyong membungkus erat kejantannya di bawah sana. "Agar semua orang tahu bahwa kau adalah milikku dan tidak ada yang bisa memisahkan kita."
Napas Taeyong tersengal, ia tersenyum lebar. "Aku tidak keberatan, buatlah tanda sebanyak yang kau mau, Jaehyun."
Benar, ini adalah awal bagi mereka. Jika seluruh tubuh Taeyong di penuhi bercak kemerahan, itu tidak masalah, toh Jaehyun adalah orang yang bertanggung jawab untuk itu. Sehun; kakak kandungnya, pasti akan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be My Baby《Jaeyong》✔
Fanfiction[Sad Romance] [M] Jaehyun menutup hatinya, mengabdikan dirinya sendiri hanya untuk mengurus anak semata wayangㅡJung Minhyung yang sangat ia sayangi. Jaehyun tidak memiliki keinginan untuk menikah lagi, karena jatuh cinta itu terasa sangat menyaki...