Part 2

30.1K 4.7K 509
                                    

❝Now you wanna be free, so I'm letting you fly..❞

SEBENARNYA Jaehyun tidak tahu seperti apa sekertaris barunya nanti, ia menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada Ten dan kepala Human Resource DepartementㅡHRD. Karena pekerjaaan Jaehyun terlalu banyak, meeting yang ia hadiri juga sangat padat, terlebih minggu depan nanti ia harus terbang ke Dubai untuk bertemu rekan bisnis guna mendapatkan tender.

Semoga saja Krystal; Kakak kandung Jaehyun tidak mengeluarkan protes ketika nanti ia menitipkan Mark selama pegi ke Dubai. Walaupun Mark sudah delapan belas tahun, namun Jaehyun tidak ingin membiarkan anak semata wayangnya itu sendiri di rumah tanpa pengawasan. Mark memang tidak pernah melakukan sesuatu yang aneh, namun Jaehyun tetap ingin menitipkan Mark pada Krystal.

Sangat menyebalkan mengetahui fakta bahwa ia harus pergi ke Dubai nanti bersama sekertaris baru yang tidak berpengalaman. Meskipun Jaehyun ingin menahan Ten, tapi ia tidak bisa, lelaki berdarah Thailand itu harus mengambil cuti karena kandungannya sudah memasuki bulan ke tujuh.

Pintu ruangannya yang di ketuk berhasil membuat Jaehyun tersentak, ia menyadarkan diri dari lamunan panjang dan berdehem, lalu mempersilahkan si pengetuk untuk masuk. Tapi sepertinya Jaehyun menyesali keputusannya karena saat ini yang muncul adalah mahluk menyebalkan bernama Johnny Seoㅡsuami sah dari Chittapon Leechaiyapornkul.

"Yo dude!" seru Johnny seraya berjalan masuk dan membawa dua cup kopi yang ia beli di starbucks beberapa saat lalu, "americano?"

Jaehyun menghela napas jengah lalu melepaskan kacamata yang bertengger di pangkal hidung. "Ada apa kau kemari?"

Johnny mencibir, ia menaruh satu cup americano di meja Jaehyun dan mendudukan diri di kursi yang terletak di hadapan Jaehyun. "Mengucapkan terima kasih?"

"Untuk?"

"Karena sudah memberikan izin cuti untuk Ten!" seru Johnny senang, ia menyeruput kopi miliknya, "walaupun semalam ia mengamuk karena masih ingin bekerja hingga bulan depan, but that's awful! Membayangkan Ten bekerja dengan perut besar; delapan bulan, itu membuatku takut! Bagaimana bila nanti perutnya pecah?"

Apakah Jaehyun sudah mengatakan sebelumnya bila Johnny sangat bodoh? Ah tidak, lelaki bermarga Seo itu cukup pintar di dalam urusan pekerjaan, namun otaknya berubah menjadi kosong saat menghadapi Ten dan kehamilannya.

Jaehyun meraih cup americano pemberian Johnny, meminumnya perlahan. "Tidak akan pecah, kecuali Ten jatuh dari lantai sepuluh danㅡ"

"YAA! HENTIKAN!" teriak Johnny panik, ia memukul kencang meja Jaehyun, "kau membuatku takut sialan! Bagaimana bila hal tersebut benar-benar terjadi! Ah tidak tidak, bajingan! Seharusnya kau tidak mengatakan hal itu!"

Kini di dalam kepala Johnny di penuhi bayangan bila hal tersebut benar-benar terjadi, and that's make him freaking out.

"Baiklah, aku minta maaf." ujar Jaehyun jengah, ia menarik pelan dasi nya yang terlalu ketat, "sebaiknya kau pergi bila sudah tidak ada kepentingan, aku harus berkerja."

Johnny mendengus. "Dude, apa kau tidak lelah dengan julukan workaholic? Damn, you should looking for a lover and making love, itu mungkin bisa membuat kebiasaan burukmu menghilang."

Always Be My Baby《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now