12| Nakal!

2.6K 394 102
                                    

Prrrtttttt

Gelak tawa Kana terdengar memenuhi setiap sudut ruang tengah. Balita tersebut berbaring telentang dengan kedua tangan ditahan oleh Mew.

Piyama biru Kana terangkat hingga menampilkan sebagian perut gembulnya, hal itu memudahkan Mew meniup permukaan kulit perut si Kecil sampai-sampai berbunyi seperti kentut.

Prrrtttttt

"Kyaaa! Hahahaha, geliiii." Kana terpekik. Hal itu berulang kali dilakukan Mew hingga Kana tertawa keras sekali. Geli tau!

Dari arah dapur, Ny. Jongcheveevat datang membawa nampan berisi dua gelas susu cokelat.

"Ayo minum susu, lepas itu tidur." Ibu menaruh susu cokelat ke atas meja.

Mew menghentikan aksinya. "Baik Bu!"

Segera diangkatnya tubuh lemas Kana kemudian mendudukkan bocah tersebut di atas pahanya sendiri.

"Punya Kana yang ini," kata Ibu menyerahkan botol minum dengan sedotan langsung di bagian tengah.

"Makaci, Ante."

"Sama-sama."

Pandangan mata Mew tidak lepas dari Kana. Entah ia salah lihat atau bagaimana, akhir-akhir ini Kana sering kedapatan minum menggunakan sedotan. Tidak seperti biasanya yang langsung memakai gelas.

"Sejak kapan Ibu punya botol minum seperti itu?" Mew bertanya seiring kegiatannya meniup uap panas dari gelas susu.

"Baru Ibu beli sekitar dua hari lalu, kenapa?"

"Nih bocil tumben banget pakai sedotan, dulu mana pernah."

Kana mendelik. Apa katanya? Bocil!

"Aku dah becal yaaa! Ndak bocil lagi," protes Kana manyun.

"Bocil tolong diam, kamu tuh gak diajak ngobrol tau!" Mew membekap mulut Kana yang hendak bicara kembali.

Ibu menggelengkan kepala. Terlampau sudah biasa menghadapi pertengkaran anak-anak macam ini.

"Kata Mama Kana, ini buat terapi. Soalnya Kana masih belum lancar bicara hingga harus ikut terapi," jelas Ibu melepas bekapan tangan Mew dari mulut Kana.

"Lah, ngaruh emangnya?"

"Ya ngaruh lah! Pakai sedotan itu bisa melatih otot lidah."

Mew manggut-manggut karena baru tahu mengenai hal tersebut.

"Jangan lupa cepat tidur saat susu kalian habis. Besok katanya mau pergi." Ibu bangkit dari sofa.

"Iya Bu."

"Bye sayang~"

Kana membalas lambaian Ibu Mew sementara mulutnya sibut menyedot susu cokelat.

"Cepat habiskan!"

"Hnggg."


☀❤🌻


"Hiii... Dinin!"

Kana bergidik lantaran ujung kakinya terasa beku setelah ia celupkan ke dalam sungai. Ia langsung mundur karena takut terkena cipratan air sehingga tubuh keringnya jadi basah dan lembab.

Mew yang nyebur duluan ke dalam sungai seketika berteriak.

"Ayo lompat!"

Kana menggeleng. "Ndak mau! Takut!"

Hari ini teman-teman sekolah Mew mengunjungi salah satu kawasan sungai untuk pergi berenang. Sekalian mengadakan piknik kecil-kecilan di area tepi sungai yang dikelilingi hutan dan semak belukar.

BEING KIDS   ||   KANA'S ADVENTURE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang