Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Casino (6) || Episode 53
-ˋˏ ༻✿༺ ˎˊ-
Wonseok memulai pertarungannya dengan Minsik. [Name] mengamati pertarungan itu dengan senyum di bibirnya. Merasa puas dengan buff yang diberikan PTJ pada Wonseok.
Keren cug, jadi mirip Manager Kim.
'Wonseok benar benar menjadi orang berbeda. Keren sekali. Salut sih aku.' Batin [Name], yang berkembang dan dikasih buff di Lookism bukan cuma pemeran utama. Tapi kaya, Wonseok, Jin Hobin, semuanya juga dikasih bagian.
"Ya, memang." Balas [Name], tak peduli dengan nada sarkasme Nomen. Toh Wonsoek emang hebat cug.
Minsik mulai berdiri, meregangkan pinggangnya. Udah tua mah ke kubur aja sana, malah lawan anak muda. Cih. Susulin Gabryong sana. Gih, najis amat jadi bapak bapak.
Minsik menunjukkan giginya yang berwarna emas, melempar kacamatanya, dan langsung menonjok Wonseok di muka. Wonseok yang awalnya 'menang', langsung jadi samsak.
[Name] menghela nafas, meskipun hanya pembawa pesan di era Kim Gabryong, Minsik ini lumayan kuat loh. Oh maaf, bukan lumayan. Memang kuat. [Name] tak akan bohong tentang itu.
Generasi 0 itu berisi orang orang berbakat yang mematikan. Kalau saja Choi Minsik sudah seperti ini, tidak akan mengherankan kalau saja Kim Gabryong lima ratus kali lebih kuat.
Sayangnya mayad.
'Tapi kalo dipikir pikir lagi, pas udah tua Gabryong ga mirip sama Gimyung. Padahal pas muda mirip banget njer, sama persis malah.' Batin [Name] memikirkan hal itu, yaiyalah mirip sama Gimyung, toh bapak anak. Kalo mirip sama Seongeun, itu namanya halu.
"Chae Wonseok!" Pekikan Serim membuat pikiran [Name] kembali menapak, memperhatikan Wonseok yang dihajar habis habisan.
[Name] tahu kok. Dia ingat pertarungan Minsik dan Wonseok— soalnya itu salah satu scene fight yang paling [Name] suka. Makanya diinget, nggak mudah lupa.
Oh iya, buat yang bilang di chapter kemaren, kenapa ga [Name] catet, itu karena [Name] masih mikir juga. Kalau misalkan catetan dia keambil? Kalau misalkan catatannya bocor ke orang? [Name] gabisa meresikokan diri hanya karena catatan kecil.
Toh kalo jatuh ke tangan yang salah dia juga yang harus susah.
[Name] melirik ke arah Dogyu yang memasang wajah datar. Berbeda dengan wajahnya yang menyengir menyebalkan tadi. Kali ini mukanya terlihat sangat datar.
"Di generasiku dulu, Minsik itu hanya pembawa pesan." Ucap Dogyu, membuat [Name] menatap Dogyu dengan tajam. Pembawa pesan katanya, rasanya [Name] tersinggung.