Delapan

19.9K 2.2K 16
                                    


Happy Reading.

_______________________________________

Topeng DiBalik Kaca.

Seorang pria tengah duduk diruang kerjanya bersama tangan kanannya.

Sendari tadi pria itu sesekali tersenyum tidak jelas, tidak seperti biasanya.

Tangan kanannya pun bingung dan mulai khawatir akan perilaku tuannya tersebut, ia takut jika tuannya itu kerasukan roh jahat.

Biasanya ia akan menampilkan wajah datarnya.

Tapi sekarang??, ia malah tersenyum tidak jelas seperti orang yang tidak waras.

"tuan apakah anda baik baik saja." tanya tangan kanannya itu memberanikan diri.

"apa maksudmu??." tanya pria yang dipanggil tuan oleh tangan kanannya dengan wajah datarnya kembali.

"sejak dari tadi anda hanya tersenyum dan tidak seperti biasanya, saya khawatir terjadi apa apa pada anda tuan." ucap pria tersebut memberanikan diri untuk berbicara.

Walau didalam hatinya sudah was was dan takut jika ia akan dihukum karna menanyakan hal yang tidak masuk akal.

"aku tidak apa apa." jawab tuannya secara singkat sembari menampilkan wajah datarnya.

"pergi."

Usir pria itu pada tangan kanannya yang telah merusak suasana hati nya.

"b-baik tuan, saya permisi." ucap pria itu membungkuk lalu pergi keluar dari ruangan tersebut.

Ada perasaan lega pada dirinya karena ia tidak jadi terkena hukuman dari tuannya karena menanyakan hal yang tidak masuk akal.

Dan sepertinya, tuannya sedang dalam perasaan bahagia, tapi apa??.

Namun satu yang ada di benaknya, sesuatu yang luar biasa telah terjadi pada tuannya tersebut.

Flashback On.

"k-kau."

"terpesona heh." goda Aileen pada kaisar Aslan yang terus menerus memandangnya penuh puja.

Mendengar itu, Kaisar Aslan tidak dapat menyembunyikan rona merah di wajahnya, dengan cepat ia mengalihkan pandangan nya kearah danau untuk menyembunyikan rona merah pada wajah dan telinganya.

Kenapa denganku??, pikirnya.

Aileen yang melihat itu hanya terkekeh pelan, lucu sekali pria ini, tidak seperti yang dirumorkan, pikirnya.

"kaisar, apakah anda sakit??, kenapa wajah anda memerah??." tanya Aileen sambil tersenyum menggoda.

Kaisar yang sudah terlanjur malu pun bangkit dari duduknya sembari berucap.

"aku pergi." ucapnya datar lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Aileen.

Kaisar Aslan pun keluar dari kawasan danau.

Aileen yang sudah tidak dapat menahannya pun langsung meledakan tawanya.

"HAHAHA LUCU BANGET SİH."

Flashback Off.

"kenapa kau selalu masuk dalam pikiranku??." gumam kaisar Aslan frustasi.

Ia mengacak acak rambut coklat tua miliknya, berusaha menghilangkan bayang bayang gadis yang ia jumpai tadi malam.

"apakah aku sedang jatuh cinta??."

***

"SİAL SİAL KENAPA RENCANA KU BİSA GAGAL!!!!."

Teriak seorang gadis berambut merah sambil melemparkan semua barang barang yang ada didalam kamarnya.

Tiba tiba datanglah seorang pria dan wanita yang masuk dari arah pintu kamar sang gadis, dilihat dari wajahnya, mereka jauh lebih tua dari gadis tersebut dan memiliki ciri ciri yang sama dengan sang gadis.

Gadis tersebut bukan lain adalah Arabella Philip, anak dari seorang Duke bernama Theodore Philip yang dikenal lemah lembut dan anggun namun tidak sesuai dengan kenyataan.

Nyatanya ia orang yang licik dan berambisi akan takhta.

Arabella hanya menggunakan topeng kaca di depan banyak orang, berbeda sekali jika dengan kenyataannya.

"apa yang kau lakukan Arabella!!." tegur wanita tersebut yang merupakan ibu dari Arabella.

Eleana Philip, memiliki rambut berwarna merah mirip seperti rambut Arabella serta bola mata berwarna coklat tua.

"aku gagal ibu!!! aku gagal bertemu dengan kaisar Aslan!!!." teriak Arabella frustasi.

"bagaimana bisa??."

Kini pria yang disamping wanita tersebut angkat bicara.

Pria tersebut merupakan Duke Philip, ia memiliki bola mata berwarna kuning persis seperti bola mata milik Arabella serta rambut berwarna biru muda bagaikan permen kapas.

"ini semua gara gara wanita sialan ituu!!, ia pasti sengaja menabrakan dirinya didepan kaisar Aslan agar mendapatkan perhatiannya!!!." ucapnya sambil mengingat kejadian kemarin.

Setelah kejadian itu, Arabella langsung bergegas kembali dari pasar ibukota ke ke kediamannya.

"memangnya siapa gadis yang sudah menggagalkan rencanamu." tanya Elena pada putrinya yang kini tengah duduk diatas ranjang tempat tidur miliknya.

"ia hanya gadis biasa."

"APA??! GADIS BIASA??!!."

"DASAR BODOH!! HANYA KARENA GADİS BIASA SAJA KAU PULANG KE SINİ TANPA MENDAPATKAN HATİ KAİSAR ASLAN!!." murka Duke Philip.

Rencana yang sudah matang matang ia buat hancur sia sia hanya karna gadis sialan tersebut.

Elena yang mendengar teriakan suaminya itu pun langsung mengelus punggung Theodore guna menenangkan hati sang suami.

Arabella yang dibentakpun tak kuasa menahan air mata nya dan mulai menangis.

"sudahlah tidak perlu menangis, lebih baik kita susun rencana untuk mendapatkan gelar permaisuri untukmu." usul Eleana.

_______________________________________

Terima Kasih Telah Membaca

_______________________________________

Tandai jika ada typo

Cerita ini khusus aku buat untuk mengganti cerita harem yang pernah aku buat dulu ya.

Soo, jangan lupa vote dan komen!!

spam kalo bisa!!

Harem's AileenWhere stories live. Discover now