21 | Ungkapan Zea

190K 20.3K 2.3K
                                    

[ Happy reading ]







Saat ini Althan dan Zea tengah berada di jalan menuju rumah orang tua Zea. Tentu saja itu semua karna kemauan istrinya.

Mimpi buruk yang terjadi beberapa waktu yang lalu, membuat Zea ingin berkunjung kerumah Mama dan Papanya.

Kini pasangan suami-istri itu sudah berada didepan pintu utama rumah Arini dan Ardi.

Cewek itu menatap rumahnya lekat. Ia sangat rindu suasana di rumah ini. Zea bahkan tak pernah melupakan betapa bahagianya ia dulu ketika Papanya mengajarinya bermain sepeda di halaman rumah ini.

Althan merangkul pundak Zea. Laki-laki itu seperti mengetahui isi pikiran Zea, mungkin karna raut wajah Zea yang mendadak menjadi murung.

Tok! Tok! Tok!

Zea mengetuk pintu utama rumahnya. Pintu itu langsung terbuka lebar, pandangannya yang pertama kali ia liat bukan lah mamah-papanya melainkan ART rumahnya.

"Bi, Mama sama Papa ada?" Zea bertanya pada Art itu.

Art itu menggeleng pelan. "Maaf Non. Ibu sama Bapa lagi keluar kota," jawabnya.

Zea semakin terlihat murung. Ia bahkan tak mengetahui itu. Apakah memang mamah-papahnya itu lupa kalau mereka masih memiliki anak? Entahlah.

Zea hanya tersenyum kecil kepada Art itu seraya menyodorkan paper bag kecil yang ia bawa tadi. Niatnya, ia akan memberikanya langsung kepada orang tuanya. Tapi karna mereka sedang ada urusan di luar kota. Jadi, ia akan menitipkanya saja.

"Kalo Mama sama Papa pulang, tolong kasih ini ya Bi, bilangin juga kalo Zea dateng kesini." Zea berujar.

Art itu mengangguk patuh. "Baik Non, nanti Bibi sampaikan."

Perempuan itu mengangguk. Lalu, berjalan pergi dari rumah itu, baru saja ia akan masuk kedalam mobil. Namun, seseorang menghentikan langkahnya.

"Zea!" seseorang itu berteriak.

Zea menoleh, mendapati Adara yang tengah berlarian kearahnya. "Adara?" beonya.

Adara mengangguk, dengan cepat ia memeluk sahabatnya. "Lo kemana aja sih, gue kangen tau!"

Mereka berdua sekarang memang sudah jarang bertemu, di sekolah pun keduanya sibuk dengan urusan masing-masing.

Adara mengerutkan dahinya bingung, ketika menyadari Zea tengah bersama dengan seorang pria yang ia kenal.

"Althan?"

Ya, Adara mengenal Althan. Memangnya siapa yang tidak mengenal cowok itu? Ia pikir satu sekolah juga pasti mengenalnya.

"Kok lo bisa sama Zea, Ngapain lo kerumah Zea?" lanjut wanita itu semakin kebingungan.

"Dia istri gue." ceplos Althan.

Kedua cewek itu sama-sama terkejut mendengar ucapan dari Althan. "Istri lo?" tanya Adara.

Adara terkekeh pelan. "Lo kelamaan gak punya cewek kayanya, jadi kebanyakan halu."

"Tanya aja sama Zea." ucap cowok itu.

Adara semakin tertawa mendengarnya. "Mana mungkin, iya kan Ze?"

Zea menggeleng. "Althan bener, Ra. Kita berdua emang udah nikah." lanjut wanita itu membenarkan.

Adara kini menatap Zea serius, sungguh situasi saat ini sangat membingungkan baginya. "Lo berdua bercanda ya?"

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang