🍾 | 일곱 : Doshirak

1.3K 146 237
                                    

| ON MARRIAGE : 도시락

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| ON MARRIAGE : 도시락

"Wonwoo, kau mau makan apa?" tanya Soonyoung bersiap keluar untuk mencari makan siang bersama.

"Hari ini aku tak makan siang di luar, suamiku mengirimkan bekal," jawab Wonwoo sibuk membereskan barang-barangnya bersiap turun ke lantai resepsionis.

Senyum geli terpatri di wajah Soonyoung dan teman-temannya. Jarang-jarang Wonwoo membahas suami manisnya di depan mereka. Tahulah, kepribadian Wonwoo terlalu tertutup.

"Apa dia ada di bawah? Menunggu?" tanya Seungcheol penasaran. Mereka hanya dua kali bertemu Jisoo, mana mau Wonwoo membawa mereka bertiga bermain ke rumahnya. Jadi, sedikit rindu melihat pemandangan indah.

Wonwoo mengangkat pandangannya melirik ketiga temannya itu. "Tak ada. Dia hanya kirimkan lewat ojek."

Kompak ketiga temannya mendesah lesu. Mendengar desahan lesu Lee Chan, si Junior yang paling besar Wonwoo tak bisa menahan tatapan tajamnya pada anak itu. "Jangan coba-coba mengusik suamiku," geram Wonwoo santai tapi malah terdengar seram. Bagaimanapun pekerjaan mereka sangat mendukung untuk hal 'menguntit', jadi dia berikan peringatan terlebih dahulu pada teman-temannya.

"Kau pikir kami sekurang kerjaan itu?" cibir Soonyoung menyimpan ponselnya ke dalam saku. "Kita masih punya 75 menit istirahat, kita ke kafetaria saja," putus Soonyoung seenaknya.

"Kok?" bata Seungcheol berniat menginterupsi.

"Wonwoo kan dibawakan bekal, memangnya kalian tak penasaran? Sebagai teman yang baik kita temani dia. Mau di mana lagi dia makan kalau bukan di kafetaria? Aku tak mau makan di sini, muak," papar Soonyoung masuk akal.

"Padahal aku bisa makan sendirian," ucap Wonwoo berjalan terlebih dahulu keluar dari ruangan.

"Kau pikir kami akan membiarkanmu menikmati makan siang dengan tenang?" sahut Chan pongah, dia paham rencana Soonyoung.

Mereka menaiki lift hingga akhirnya berpisah dengan kesepakatan Wonwoo mengambil makan siangnya di resepsionis dan ketiga temannya itu akan menunggu di kafetaria. Letak kafetaria itu masih di gedung ini jadi tak payah untuk dijumpai.

Sesampainya Wonwoo di meja resepsionis, pegawai di sana langsung paham tujuan kedatangannya. Satu perempuan mengambilkan tas bekalnya kemudian disorongkan dengan sopan ke arahnya. "Terima kasih," ucap Wonwoo menyahut tas tersebut kemudian pergi menuju kafetaria.

Kalau kalian berpikir tas yang dijinjingnya ini memiliki warna mentereng, kalian salah. Jisoo memiliki selera yang bagus soal warna jadi ia tak payah-payah menahan malu. Ya, walau sebenarnya dia bukan tipe yang suka mengambil hati atas pandangan orang terhadapnya. Kecuali Jisoo, suaminya itu spesial, pendapatnya sangat mempengaruhi kehidupannya.

Semua orang menatap Wonwoo yang berjalan santai membawa tas bekal di tangannya. Untuk pertama kali pria itu memegang bekal ke kantor. Bukannya terlihat aneh, pria itu malah semakin istimewa dengan tas tersebut. Pria mana yang membawa tas bekal malah ketampanannya yang meningkat seratus kali lipat? Tas putih gading itu terlihat serasi dengan warna pakaian Wonwoo yang gelap. Oh, Tuhan ... kalau tak mengingat suami pria itu terlalu tampan dan manis mungkin mereka nekad merapat.

On Marriage | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang