Kebahagiaan tersendiri

890 8 0
                                    

"Kak?" Tanya ku

"Iya apa no?" Jawab kak ayu

"Boleh ngga aku manggil sayang aja ke kakak. iseng-iseng aja sih."

"Bisa-bisa aja kamu mah"

"Aku serius kak, boleh ngga?" Tanya ku sekali lagi

"Iya boleh kok, tapi manggilnya pas di rumah aja loh ya."

"Iya kak, jadi boleh kan yaa"

"Boleh-boleh aja"

"Makasih kak, jadi sayang deh"

"Dih dih ahahaha."

Yah begini kehidupan ku sekarang dengan kak ayu. Semakin hari semakin lebih dekat sampai kita lupa bahwa kita ini saudara.

Dari kak ayu yang tidak pernah aku tau kalo dia dekat dengan cowo selama ini dan akhirnya melampiaskan kasih sayangnya padaku.

Lama-kelamaan aku pun sedikit memiliki perasaan ke kak ayu. Padahal awalnya aku menyukai Dita. Ya memang kata pepatah "witing tresno jalaran Soko kulino" yang artinya cinta itu hadir dari kebiasaan

Siapa yang tidak terbawa perasaan jika di perlakukan seperti ini. Tiba-tiba manja, sikap manis, marah-marah, peduli banget. Ya perlakuan seperti itu hanya ada di orang spesial.

Mungkin kak ayu menganggap aku spesial atau tertekan dengan ancamanku dulu. Pernah suatu ketika

"Kak ayuuu." Panggilku

"Iya apa?"

"Kakak nglakuin ini keberatan ngga sih. Kaya peluk, cium, terus ngrelain kakinya kakak. Apa gara-gara aku ancam?" Tanyaku

"Eh ngga kok, kakak ikhlas loh. Kakak juga sadar kalo kemaren-kemaren kakak itu kelewatan. Jadi ya mungkin kek gini yang bisa kakak lakukan dan kakak juga seneng kok nglakuin sama kamu no." Jawab kak ayu

"Iya maaf ya kak kalo berlebihan. Aku cuman kadang butuh di tenangin aja, ya sebatas peluk atau semacam nya. Kalo kakak kurang nyaman bilang aja, aku pasti bakal ngikut." Kataku

"Sssst kakak gapapa ih. Udah enjoy aja. Sini-sini peluk kakak."

"Aaa kakak." Kataku dengan manja

**

Seesokan harinya aku masih ada rasa canggung buat manggil kak ayu dengan panggilan sayang. Ya mungkin aku sedikit kurang ajar

Aku pun bangun dan menghiraukan kak ayu yang masih tertidur di kamarnya.

Kegiatan pagi ku palingan ibadah, bersih-bersih rumah, terus lagi mencuci pakaian ku sama kak ayu. Itung-itung biar aku ngga terlalu jadi beban buatnya. Kalo urusan masak kebanyakan kak ayu yang ngehandel

Kalo pagi-pagi laper, mungkin ya aku menunggu kak ayu bangun dulu.

"Sayaaang kok ngga bangunin?" Ucap kak ayu yang keluar dari kamarnya

"Aaa aannu kak. Ngga tega aja." Aku mendengar kak ayu memanggil ku sayang terasa merinding. Tiba-tiba aku membeku saja begitu

"Loh kok masih manggilnya kakak sih. Katanya mau manggil sayang."

"Iii itu kan ngga terbiasa aja hehe."

"Yauda di biasain, coba panggil sayang. Ayok coba"

"Sss ssaa ssayang?"

"Ih kok grogi gitu sih. Lucu banget deh. Hihihi, awas loh kalo tetep manggil kakak."

"Iya iyaa, Rino usahain"

"Nah gitu jadi cowo, perkataan sama omongan harus konsisten!"

Perasaan malu dan canggung yang aku rasakan. Tadinya itu hal yang ku mau malah sekarang aku yang malu

Berbincang singkat ini sedikit membuat ku senang yang mendengar sekaligus melihat respon kak ayu

Akhirnya kak ayu beranjak ke dapur dan mau memasakkan sesuatu.

LovelyWhere stories live. Discover now