Twenty Four

83 20 0
                                    

"Bisa kah anda menyuruhnya berhenti? "

"Tidak, " jawab nya tegas

Tuan Erden tampak menggosok wajahnya dengan frustasi. Sudah beberapa kali ia membujuk orang dihadapannya itu tapi tidak dihiraukan sama sekali.

"Saya sangat terkejut setelah mendengar hal itu, bahkan saya sekarang tidak berani untuk menemuinya, " ujar Tuan Erden pasrah

Steven hanya menatap heran ke arah pria yang baru saja datang menemuinya itu, sembari sesekali mulutnya menghisap rokok ditangannya dengan perlahan.

"Tapi yang anda sewa memang seorang mesin pembunuh, " jawabnya pelan

"Tapi kita tidak harus melakukan itu kan dirumahku, haiisshh bagaimana jika polisi tau, " bingung Tuan Erden

"Bukannya kau bersyukur dia telah menyelamatkan mu kali ini? Untuk itulah kan anda membayar mahal? " tanya nya

Tuan Erden mengangguk kecil membenarkan perkataan Steven. Ia sudah kehabisan kata-kata setelah melihat orang dihadapannya itu tidak berkutik sama sekali setelah kejadian itu.

Ia sedikit menyesal dengan keputusannya untuk menyelam masuk ke dunia pasar gelap sebelumnya. Tapi apa yang harus dilakukannya setelah semua yang sudah terjadi?

Apa dirinya harus terus ketakutan saat melihat pengawal yang ia sewa membunuh seseorang dirumahnya? Tidak, ia harusnya tidak berfikir seperti itu. Jika tidak berani menyingkirkan orang, justru ia lah yang akan disingkirkan. Sekarang hanya ada dua pilihan, membunuh atau dibunuh.

"Jadi bagaimana? Apakah kau akan mengembalikan orang ku? Memang sepertinya Kenzie tidak begitu cocok dengan tugas seperti ini, " ujar Steven tenang

"Tidak, jangan! " panik Tuan Erden

"Aku masih membutuhkannya, " tambahnya

Steven mengangguk kecil,

"Kalau begitu, biarkan dia melakukan tugasnya, " ujar Steven sedikit menekan perkataannya

----##----##----##----

Karina menatap sebuah box styrofoam ditangannya dengan pandangan bingung. Walaupun sudah menangkap orang yang dikirim sebagai mata-mata tadi, ia masih belum tau siapakah yang menjadi dalang utamanya.

Tuan Erden pun tampak keluar tanpa mengajaknya setelah kejadian ini. Memangnya apa yang salah? Ia kan hanya melakukan tugasnya saja untuk menyingkirkan musuh dan melindungi tuannya.

Orang-orang disini mestinya belum tau bagaimana dunia pasar gelap bergerak. Bahkan para bodyguard lain yang dipekerjakan tuan Erden juga tampak takut padanya. Padahal kan namanya sudah tersebar sebagai seorang pembunuh bayaran, kenapa orang-orang begitu kaget saat melihatnya membunuh orang?

"N-nona kenzie, "

Panggilan itu membuat Karina menoleh ke belakang.

"Tuan Erden memanggil anda, " ujar Robert

Karina mengangguk kecil dan meletakkan box itu di lantai. Ia segera mengikuti Robert yang sudah berjalan duluan itu.

Pandangan takut dari orang-orang tak dapat disembunyikan saat Karina melewati mereka. Sedangkan gadis itu hanya tampak tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

"Silahkan masuk nona, " ujar Robert sembari membukakan pintu ruang kerja tuan Erden

Karina melenggang masuk ke dalam ruang itu sendiri, sedangkan asisten tuannya itu tampak menutup kembali pintu ruangannya.

Ia langsung mendudukkan dirinya disofa yang ada, menunggu tuannya memberikan interupsi.

"Bagaimana rencanamu selanjutnya? " tanya Tuan Erden mendekat

THE WHALESOnde histórias criam vida. Descubra agora