part three.

102 20 3
                                    

Mengeluarkan kamera smartphone yang sedari tadi berada di tasnya, menyadari sejak dari wahana ayunan tadi. Ia tak mengambil foto satuㅡpun. Padahal ia ingin memamerkannya pada Jiyeon.

Melihat hal tersebut, sepertinya Sehun paham apa yang ada diisi pikiran Sooji saat ini. Karena terlihat dari kejauhan Sooji tampak kesusahan berselfi dengan background pemandangan sekitar.

"Butuh bantuan?" Sehun mencoba menawarkan bantuannya lagi pada Sooji.

Sooji setengah kaget akan kedatangan Sehun yang tiba tiba saja datang di sekitarnya.

Apa aku mempunyai radar sampai sampai lelaki ini selalu hampir berada didekatnya batinnya lagi

"Aku, hanya ingin tak ingin merepotkanmu" kata Sooji dengan ekspresi agak sedih, tak seperti biasanya seperti Sooji yang ekspresif.

"Aku merasa tak direpotkan.  Aku malah merasa senang karena ada orang Korea juga sepertiku" pria itu memperlihatkan senyuman manisnya.

Sehun langsung saja merebut ponsel Sooji, sepintas melihat wallpaper yang terpampang jelas diponsel Sooji. Mencari fitur kamera, bersiap memotret gadis tersebut.

Sebenarnya ada jeda waktu lumayan lama, tapi kemudian Sehun memecah keheningan tersebut.

"Foto dengan saudara jauhmu tidak?" Sehun mencoba melempar jokes receh pada Sooji yang dibalas dengan cibiran gadis itu yang tak trima menyamakan sosok cantik sepertinya sama dengan monyet.

Dan ya, hal tersebut berhasil mengembalikan mood Sooji seperti biasanya.

***

Karena waktu yang masih panjang, untuk hari ini tour hanya ke 2 tujuan wisata dan dilanjut besok. Semua wisatawan sudah kembali ke hotel masing- masing, termasuk Suzy dan Sehun.

"Kau menginap dilantai berapa?" tanya Sehun basa- basi pada Suzy yang berjalan sejajar dengan dirinya.

"Lantai 5. Karena aku meminta pada reseptionis kamar dengan pemandangan langsung menuju ke laut. Bagaimana denganmu?" tanya balik lagi gadis tersebut.

"Sama. Jangan jangan kita bersebelahan"

Keduanya menengok bersamaan dan berhenti sejenak. Dan benar saja, kamar mereka berdampingan.

Benar- benar takdir.

***

Malam harinya, Sooji sebenarnya ingin keluar malam ini. Karena negara ini begitu asing baginya ia berpikir untuk tak keluar saja malam ini, bisa saja ia menjadi korban kejahatan malam hari jika hanya keluar sendirian.

Dari luar pintu kamar hotelnya, seseorang mengetuk pintu kamarnya beberapa kali. Ia ingat tak memesan pelayanan hotel dan bergegas berdiri dari posisi tidurnya di kasur empuk king size nya.

"Maaf aku tidak memesan pelayanan kamar.."

"Hai.."

Secara bersamaan keduanya mengatakan kalimat yang berbeda. Yang tak disangka Sooji sosok "teman tetangga wisata" nya di Bali, Sehun.

Sooji mengerjapkan matanya beberapa kali karena menyangka jika ia mungkin bermimpi.

"Oh kau, Oh Sehun. Ada apa?" tanya Sooji dengan senyum yang tak lekang dari wajah manisnya.

"Aku hanya ingin bertanya, apakah kau bosan malam ini?" ungkap Sehun pada Sooji.

Sooji berpikir sejenak, mencerna pertanyaan Sehun barusan. Jika lelaki mengatakan hal tersebut, biasanya akan mengajaknya untuk keluar, mungkin.

fate. (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now