Setelah dari kosan Karin Haikal benar-benar langsung kerumah Juna tanpa melipir kemana-mana.
Setelah memarkirkan motornya di garasi Haikal berjalan masuk ke dalam, sepertinya ada Nevan dan Reyhan Karna motor mereka turut terparkir di garasi juna dengan motor sport asing yang juga ada di sana entah itu milik siapa.
"Nah akhirnya lo dateng juga bro"
Haikal menghentikan langkahnya ternyata motor asing di luar sana milik si bajingan ini.
"Ngapain lo balik lagi ke sini?"
"Urusan seorang marsel Haikal dan juga karin masih belum selesai kalau lo lupa" ucap nya sembari tersenyum, membuat Haikal mengepalkan tangan nya saat Marsel menyebut nama karin.
Haikal melirik temannya yang ternyata sudah tepar tertidur di lantai dengan minuman berceceran di atas meja yang Haikal yakin pasti minuman itu sudah di beri obat oleh marsel.
"Mau lo apa? Lo bilang lo ga bakal cari karin dan urusan gua cuma sama anak buah lo terus lo balik lagi cuma mau nyari ribut?"
"ck lo tuh emosian ya kal, inget kita pernah jadi temen santay aja" Marsel menepuk sebelah kursi yang di dudukinya menyuruh Haikal untuk menempati kursi kosong itu, Tapi Haikal enggan.
"Gua balik lagi kesini itu buat memenuhi tanggung jawab gua ke anak yang udah susah payah gua bikin sama karin"
Haikal membuang nafasnya Kasar, pemuda itu mengepalkan tangannya erat dan menatap marsel penuh emosi.
"Karin gak Hamil bangsat!!!"
Haikal menerjang tubuh Marsel meninju wajah itu dengan brutal karna emosi Haikal sudah tidak bisa lagi di tahan.
Haikal mengambil botol kaca di atas meja dan di pukul kannya kekepala marsel hingga bercucuran darah.
Kali ini Marsel memang tidak melawan karna tujuannya bukan lagi untuk mengalahkan Haikal tapi untuk merebut kembali Karin yang Haikal ambil.
Haikal melepas cengkramannya pada kerah baju Marsel saat sadar jika lawan nya itu sudah lemas, Marsel tergeletak pingsan.
Haikal mengatur nafas nya dan duduk di atas sofa, Memikirkan segala Hal buruk yang bisa saja terjadi kedepannya Karna Marsel kembali setelah 4 tahun pergi, Haikal juga bingung kenapa Marsel datang kembali seperti tidak punya malu setelah di kalah kan Haikal waktu itu.
"ck, Sial" Haikal memegang belakang kepalanya yang terhantuk benda tumpul dengan keras.
Haikal membalikan badannya menatap marsel yang tengah memegang Helm sembari menyeringai ke arahnya. Sial ternyata Haikal kecolongan sampai-sampai memberi kesempatan pada marsel untuk bisa melukainya.
Haikal ambruk, pemuda itu pingsan setelah di pukul pakai Helm dengan sangat kencang oleh marsel.
Marsel menggunakan kesempatan ini untuk tau di mana Haikal menyembunyikan karin darinya, Marsel mengambil ponsel Haikal ternyata Haikal masih sama seperti dulu anak yang tidak mau ribet sampai-sampai ponsel nya tidak memakai pasword sehingga marsel bisa membukanya dengan sangat mudah.
---
Karin terbangun dari tidurnya saat dering ponsel tak henti-henti nya berbunyi, di sana tertera nomor asing karin sempat ragu untuk menjawab, namun siapa tau itu penting buktinya nomor itu sudah menghubunginya beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
G A N T U N G
Fanfiction[on going] ⚠️ "Sebenernya hubungan kita itu apa sih? Temen? Komitmen? Atau pacar?!" [Mengandung kata² kasar dan tindakan tak patut di tiru, harap bijak dalam membaca] Sampul by: moonflowerishlk l