Bagian KeEnambelas : dunia yang sempit atau takdir yang rumit²

360 61 11
                                    

Yg mau double up lunas ya?

Maaf kalau ga faham sama chapter yg satu ini,  kalau banyak typo atau ada narasi yang salah kasih tau lewat komen ya,  jangan sungkan sekalian bantuin aku juga soalnya yg ini ga aku revisi, ahahaha

Seriusan ini cerita alurnya random banget:), suka pengen ketawa

"Mereka suruh masuk kedalem aja" titah tiyo pada teman nya yang membawa segerombolan anak muda yang akan tiyo urus

Tak lama, Ada sekitar 12 pemuda yang terlebih dahulu masuk kedalam ruangan tiyo, dan sekarang giliran Jodi dan kawan-kawan bergilir untuk masuk.

"Kal" Reyhan memanggil Haikal yang entah kenapa malah sembunyi di belakang tubuhnya.

"maju tuh lo sama bang jodi jadi saksi" suruh Reyhan.

"Rey lo liat dua cewe yang duduk di sofa ga?" Tanya Haikal, bukannya menuruti suruhan Reyhan Haikal malah mengalihkan topik.

Reyhan lantas melihat apa yang di maksud oleh Haikal karna dia belum ngeh jika ada orang lain di dalam, saat memperhatikan dua cewek itu Reyhan agak terkejut melihat cewek yang duduk dan menunduk dengan baju kemeja kotak-kotak andalannya Reyhan sangat mengenali salah satu dari mereka.

"Karin anjir, ngapa tu bocah ada di sini" ujar Reyhan

Haikal dan Reyhan masih berdiri di tengah jalan mereka masih memperhatikan karin namun tiba-tiba saja mereka terjingkat kaget karna di dorong dengan kencang oleh yudha agar masuk kedalam.

"permisi cogan mau lewat" ucap yudha dengan enteng nya setelah berhasil membuat Haikal dan Reyhan misuh-misuh kesal.

"Udah mah ga santuy pake acara permisi segala" celetuk Reyhan untung saja dia dan Haikal tidak sampai tersungkur ke lantai.

---

Karin yang sedari tadi hanya diam bingung hendak berbuat apa, memutuskan untuk bermain handphone karna widia juga nampak asyik dengan handphonenya.

karin jadi di anggurin.

"Reyhan sama Haikal mana dah"

Karin mendongak seketika mendengar seseorang menyebut nama Haikal, apa para pemuda itu mengenali Haikal tapi wajah-wajah mereka nampak asing bagi karin.

netranya melihat-lihat para pemuda yang tengah terduduk di lantai mencari salah satu orang yang tadi menyebut nama Haikal.

"itu kayak Nevan" gumam karin.

Karin langsung bangkit dari posisi duduk nya tapi lengannya malah di cekal widia

"Mau kemana?" Tanya widia

"aku ada perlu dulu sebentar teh, mau keluar" tutur karin berharap widia mengizinkannya keluar

"yaudah deh, tapi sebentar aja setelah nya kamu balik lagi kesini"

Karin tersenyum kearah widia yang menatap nya bingung, Kini karin berjalan dengan perlahan melewati para pemuda itu dan saat hampir mencapai pintu keluar Karin berhenti di depan pemuda yang duduk bersandar pada tembok.

G A N T U N GWhere stories live. Discover now