61

1K 197 12
                                    


Rose mengunci pintu kamar tidurnya dan Jimin rapat rapat sebelum merangkak naik ke atas tempat tidur.Ia memeluk Jimin dan kepalanya berbaring di atas dada bidang pria itu.

"Rose,kau hanya perlu bilang padaku jika kau ingin pergi dari sini"ujar Jimin sambil mengusap lembut surai Rose.

"Kau akan tinggal disini selamanya?Kau tidak akan kembali?"

"Tentu saja aku akan kembali ke Korea,itukan tempat asalku"

"Jika begitu mari kita kembali bersama,aku tidak rasa tempat ini cocok untukmu"

Jimin terdiam sejenak,sambil berulang kali menghela napas panjang.Kemudian berkata,

"Franzs akan membantuku mengurus surat pergantian kewarganegaraan, maksimal 2 bulan,dan setelah itu aku akan kembali ke Italia sebagai warganegara Italia"

Rose menegakkan tubuhnya dengan wajah kusut.Perkataan Jimin barusan adalah hal paling mengejutkan melebihi semua hal aneh yang ia saksikan hari ini.

"Sebenarnya kenapa kau tidak punya daya menolak keputusan Franzs untuk menjadikanmu penerusnya?!Kau tidak sebegitu inginnya menjadi mafia kelas kakap seperti mereka bukan?"

"Agak rumit untuk menceritakannya padamu, intinya keputusan Franzs untuk menjadikanku penerusnya telah menyebar dan diketahui oleh mafia mafia lain,bukan hanya di Italia, keseluruh dunia mungkin"

"B-bukankah itu berarti nyawamu dalam bahaya?!!"

Jimin mengangguk.

"Aku harus membuktikan pada mereka semua kalau mereka tidak bisa macam macam denganku,dan itu hanya akan mungkin dilakukan jika aku sungguh sungguh ingin menjadi penerus Franzs"

Rose mendadak menjadi lemas mendengar perkataan Jimin barusan.

"Aku tidak akan bisa membayangkan jika kau akan benar benar hidup berdampingan dengan semua bahaya ini"

"Rose,mungkin aku tidak punya pilihan lain selain menjalani takdirku, tapi kau tidak.Kau bebas pergi kemanapun dari dunia gelap ini,.... dariku"

"Entah bagaimana aku harus memberitahu papaku soal ini, meskipun papa sudah memberi restu,tapi sekarang semua hal ratusan kali lebih serius dari apa yang ia ketahui"

"Apakah hanya itu yang kau khawatir kan? Bagaimana dengan dirimu sendiri?Kau sudah siap menghabiskan hidup dengan semua hal yang kau saksikan hari ini?"

Rose kembali membenamkan wajahnya di dada Jimin.Ia tidak mempunyai cara lain untuk menenangkan dirinya.

Jimin kembali menghela napas panjang panjang.Mungkin ia adalah mafia berdarah dingin yang tidak punya perasaan apapun saat melukai atau membunuh orang lain, namun hanya tuhan dan dirinya yang tahu betapa lemahnya dirinya terhadap wanita ini.Jimin sudah berhenti meminta akal sehatnya untuk memberinya penjelasan mengapa ia bisa begitu tidak tega melukai wanita di pelukannya ini.

****
Keesokan harinya,Jimin berencana untuk mengurangi ketegangan Rose dan memutuskan supaya membawa Rose ke perkebunan milik keluarga Leonard.

Rose benar benar terpukau melihat perkebunan terbesar yang pernah ia lihat langsung.

"Ini semua milik bos besarmu ?"tanya Rose.Ia tidak menyangka kalau seorang mafia juga tertarik untuk mempunyai perkebunan seperti ini.

"Ya, perkebunan ini digunakan untuk menanam anggur dan memproduksi wine"

Jimin menggandeng tangan Rose.Mereka berjalan menyusuri jalan setapak di sekitar pohon pohon anggur yang begitu ranum dan siap dipanen.Sesekali Jimin akan memetik anggur dan memberikannya pada Rose.Rasanya memang luar biasa dan tidak heran jika anggur anggur ini akan menghasilkan wine berkualitas tinggi.

"Jika kau memutuskan untuk menghabiskan hidup denganku, selain kau akan menghadapi bahaya tiap hari,aku juga bisa menyenangkan mu tiap harinya.Misalnya jika kau ingin,kita bisa tinggal disini atau dimanapun yang kau inginkan"

"Aku tidak perlu tinggal di tempat mewah,aku tidak perlu tinggal di tempat dengan pemandangan yang menakjubkan,aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu,tapi pekerjaanmu membuatku tidak bisa memastikan kita bisa hidup dengan umur panjang,itu yang membuatku sedih"

"Setidaknya Franzs hidup hingga 70 tahun"celoteh Jimin

Mereka sama sama tergelak, tapi beberapa saat kemudian wajah Rose kembali murung.

"Franzs bisa hidup baik baik saja hingga 70 tahun,namun kedua putranya menjadi musuhnya dan bahkan aku tidak ingin bertanya apa yang terjadi pada istrinya,apakah ia benar benar pernah jatuh cinta pada seseorang?"

"Franzs hanya pernah jatuh cinta pada 1 wanita,dan ia menikahi wanita itu, meskipun wanita itu tidak hidup lama karena meninggal terbunuh dalam peperangan mafia,tidak lama setelah ia melahirkan putra keduanya"

"Itulah hal yang paling aku takutkan"

"Kau takut berumur pendek?"tanya Jimin lalu merangkul wanita itu.

"Aku masih manusia normal tentu saja aku takut mati!Tapi lebih dari itu,aku takut nanti salah satu dari kita harus pergi lebih dulu dan membuat pihak yang ditinggalkan meneruskan hidup dalam kepahitan hingga akhir hayatnya,belum lagi jika anak anak yang ditinggalkan, rasanya aku tidak ingin merisikokan semua hal itu" ujar Rose sambil menatap sendu perutnya.

Jimin mengangguk.Mereka sampai di sebuah gazebo dan pelayan segera menarik kursi duduk untuk mereka berdua,mereka juga sigap menyajikan makanan.

Rose dan Jimin hanya diam seribu bahasa, membiarkan para pelayan melakukan tugas mereka.Mereka melanjutkan pembicaraan setelah semua pelayan meninggalkan tempat itu.

"Rose,aku tidak pernah memaksamu untuk melakukan apa yang kau tidak inginkan.Aku akan mendukung segala keputusan mu"

"Jika begitu,izinkan aku pulang dan membicarakan ini dengan papaku, meskipun ini tidak ada kaitannya dengan papaku tapi ia adalah satu satunya orang tuaku dan aku tidak ingin membohonginya lagi tentang kehidupan pernikahanku"

Jimin mengangguk.

"Aku akan membelikan tiket pulangmu besok"

Jimin menyesap wine di tangannya sambil melayangkan pandangannya jauh jauh.Ia tidak ingin membebani pikiran Rose dengan tampang sedih atau kecewa yang mungkin tak dapat ia tahan.

"Jika aku memutuskan untuk keluar dari hidupmu,apa kau akan mengizinkan wanita wanita seperti semalam menghiburmu?"

"1 wanita saja sudah cukup membuat hidupku rumit,aku tidak berencana menambahnya"

Rose tersenyum getir.

"Tidak mungkin kau bisa bertahan hidup tanpa ada wanita disamping mu"

"Ck,apkakah aku ini tampak seperti seorang playboy untukmu?Jika sebuah peluru tidak dapat membunuh ku,maka hidup tanpa seorang wanita disisiku jelas tidak akan membunuhku"

"Karena aku tahu kau selalu menginginkan keluarga.Sebelum kau kehilangan ingatan mu,kau selalu mengatakan padaku jika kau ingin berkeluarga.Kau punya masa lalu yang membuatmu harus tumbuh seorang diri,dan kau ingin menciptakan keluargamu sendiri.Sekarang kau sudah dapat apa yang kau inginkan, sebuah keluarga"

Jimin tertegun untuk beberapa saat.Kemudian ia menarik tangan Rose dan memeluk wanita itu dari samping.

"Kau dan bayi ini adalah keluarga ku,Rose.Aku akan menganggapnya begitu selamanya"ujar Jimin sambil mengecup pipi Rose dengan lembut.






CONTINUE~

I'm comeback!

Into You [✓]Where stories live. Discover now