***
Yuta menatap Jaehyun dalam diam, anak itu tertidur lelap sembari menggenggam tangan Haechan yang juga tertidur
Ia memang baru kembali setelah selesai mengurus administrasi Haechan dan mendapati pemandangan asing ini
Rasanya ada yang salah, dan sepertinya ia lah yang salah
Ia menatap tangannya nanar, ia baru saja memukuli adiknya lagi
Mungkin memang bukan Haechan, tapi rasanya tetap salah
Tidak ada orang yang pantas memukuli adiknya, termaksud dirinya sendiri
Sejenak ia mengingat bagaimana Jaehyun mencoba menjelaskan bahwa bukan ia yang membuat Haechan pingsan
Dan yuta memilih untuk tidak percaya sampai akhirnya dokter mengatakan bahwa haechan pingsan karena asam lambungnya kumat
Matanya memejam lagi mengingat bahwa ia telah melakukan kesalahan
Rasanya punggung Jaehyun tampak lebih rapuh dari biasanya
Dan yuta semakin merasa bersalah
"Maaf" gumamnya sambil mengelus rambut Jaehyun
Entahlah, yuta hanya merasa ia perlu melindungi Haechan dengan segenap jiwanya dan tanpa sadar ia malah menyakiti adiknya yang lain
"Nggh"
Yuta menoleh saat Haechan mengerang pelan
Dan entah sihir dari mana badan Jaehyun langsung menegak dengan mata sayunya
"Adek?"
Haechan mengerjap pelan lalu menoleh
"Udah bangun?" Tanya Jaehyun yang masih setengah sadar
"Ada yang sakit? Mau minum?" Tanya Jaehyun yang masih belum menyadari keberadaan Yuta
Haechan menggeleng pelan lalu tersenyum kecil
"Kenapa?" Tanya Jaehyun heran karena haechan tiba tiba tersenyum
"Adek senang" jawab Haechan pelan hampir tak bersuara
"Kenapa?" Tanya Jaehyun lagi
"Liat Abang disini" cicitnya pelan
Jaehyun mendengus sebal, ada ada saja fikirnya
"Drama" ledek Jaehyun
Tangan Haechan terangkat perlahan menyentuh ujung bibir Jaehyun
"Abang kenapa?" Tanya Haechan pelan
Jaehyun meraih tangan Haechan lalu menggeleng
"Gapapa"
"Bohong"
Jaehyun terkekeh pelan
"Adek juga suka bohong" ujar Jaehyun
"Abang yang pukul"
"Anjing" umpat Jaehyun benar nenar kaget karena sedari tadi ia fikir hanya berdua dengan Haechan
"Dia emang pantas dipukul" ujar yuta sinis
Haechan mengerjap pelan lalu kembali menatap luka Jaehyun
Ia mengerucutkan bibirnya tipis lalu menatap Yuta sendu
"Apa? Kenapa? Mau marah? Marah aja, ntar Abang pukulin lagi" ujar yuta sinis
Haechan semakin memanyunkan bibirnya, matanya berkaca kaca membuat Yuta mendecih
"Ck! Jadi sekarang senjatanya nangis!?"
"Adek ga nangis" ujar Haechan namun air matanya malah jatuh begitu saja
