1.

2.3K 80 4
                                    

Jumat, 11 Juli (catatan: ini kelanjutan/paralel dari chapter LI. Demi Seseorang di Cinta Remaja)

Bel sekolah telah berbunyi, yang terdengar bagaikan sebuah melodi indah bagi hampir seluruh murid SMP dan SMA Eno 48 Jakarta. Setelah berkutat dengan materi pembelajaran selama 3 jam hari ini, mereka memanfaatkan waktu jam istirahat dengan menghampiri kantin, mengobrol bersama teman di halaman sekolah, bermain-main di lapangan, tidur di perpustakaan, atau apapun yang mereka anggap sebagai sebuah penyegaran.

Meski hari ini baru merupakan hari ke-5 di semester baru, tapi kebanyakan murid sudah merasa pusing akan kegiatan mereka. Mungkin ini adalah efek dari liburan panjang mereka yang hampir 2 bulan, membuat otak mereka yang sudah terbiasa bersenang-senang perlu 'dipanaskan' lagi agar bisa berfungsi dengan baik.

"Aku duluan ya, mau pergi ke Perpus pinjem buku." ucap Fiony yang sudah selesai dengan Batagornya itu.

"Gue ikut, Fio!" ucap Mira.

"Halah paling juga mau numpang tidur di Perpus bareng Lulu kayak biasa Mir." tebak Dey.

"Perpus itu tempat yang gak boleh berisik, dan tidur itu gak berisik." kilah Mira.

"Lo kan kalo tidur ngorok Mir." ledek Badrun.

"Ih kok lo tau sih Drun? Jangan-jangan......" ucap Eli menggantung.

"Ah males ah di sini gak asyik daritadi gue dicengin mulu." Badrun pun membawa makanannya ke meja yang jauh dari teman-temannya itu.

Akhirnya murid-murid sekelas X-3 yang sedang makan siang di kantin pun satu-per-satu membubarkan diri. Amirah Fatin atau yang biasa disapa Mira pun ikut ke Perpustakaan sekolah bersama Fiony, meski mereka memiliki tujuan yang berbeda.

Hampir tiap hari di waktu jam istirahat, Mira dan temannya yang bernama Lulu ini selalu mencuri kesempatan untuk tidur di Perpus Sekolah. Keduanya adalah teman sejak SMP, namun berhubung waktu SMA ini mereka tidak sekelas ya jadinya punya temannya masing-masing. Mereka berdua ini sangatlah akrab dan sering menghabiskan waktu bermain bersama, tapi tidur siang di Perpus adalah hal favorit yang hampir selalu mereka lakukan bersama tiap hari.

Sesampainya di Perpustakaan Sekolah, Mira langsung menuju meja yang berada di paling ujung. Meja ini seolah-olah sudah dipesan hanya untuk mereka berdua, yang tanpa perlu diminta pun murid yang lain sudah paham tidak boleh menempatinya. Mira kemudian melihat ternyata Lulu sudah meletakkan kepalanya di atas meja, entah dia sudah tidur atau baru mencoba untuk tidur.

Dengan isengnya Mira lalu mencolek pinggang Lulu menggunakan jari telunjuknya, karena ia sangat paham jika Lulu ini termasuk orang yang gampang merasakan geli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan isengnya Mira lalu mencolek pinggang Lulu menggunakan jari telunjuknya, karena ia sangat paham jika Lulu ini termasuk orang yang gampang merasakan geli. Benar saja, baru saja ia menyentuh pinggang Lulu, temannya itu langsung kegelian.

"Apaan sih lu Mir, kesel gue!" gerutu Lulu.

"Lagian siapa yang suruh lo tidur duluan?!" ucap Mira.

Ti Voglio BeneWhere stories live. Discover now