21.

266 27 7
                                    

Senin, 20 Oktober

Setelah upacara, murid-murid nampak berkeliaran bebas karena di jam Pelajaran pertama ini guru-guru mereka sedang rapat. Namun di saat yang lain sedang bersantai, nampak seorang Olla sibuk sendirian di dalam kelasnya.

Maklum saja kemarin sepulang menonton pertandingan Badminton dan berkumpul bersama, Olla memilih untuk lanjut menonton channel YouTube otomotif favoritnya. Apesnya, dia lupa jika hari ini ada PR yang harus dikumpulkan dan dia belum mengerjakannya.

Saat ia sedang fokus maksimal untuk menyelesaikan PR-nya sebelum guru-guru selesai rapat, ia merasakan lemparan gulungan kertas ke kepalanya. Ia berusaha menghiraukannya dan tetap menyelesaikan tugasnya. Bahkan ketika gulungan kertas kedua mengenai kepalanya lagi, ia hanya menggerutu sambil terus ngebut mengerjakan tugasnya.

Namun kesabarannya habis kala sebuah pulpen mendarat mulus mengenai kepalanya.

"APAAN SIH?!" teriaknya sambil mencari orang iseng yang mengganggunya itu.

Tidak butuh waktu lama bagi Olla untuk mengetahui siapa pelaku yang iseng mengganggunya yang sedang buru-buru menyelesaikan PR-nya itu sebelum para guru selesai rapat.

Saat Olla menatap sang pelaku, dia hanya menyengir saja.

"Gue tau lo suka sama gue, tapi please gak usah sok caper gini! Cara lo basi." gerutu Olla kepada Jessi, si pelaku yang iseng melemparnya sedari tadi.

"Oh jadi udah gak denial?" goda Freya.

"Ya kan suka-suka dia mau suka sama siapa, gue mah kagak suka dia." ucap Olla.

"Kagak suka atau belum suka?" goda Freya kembali.

"Kok kalian sudah suka-sukaan sih? Kata kak Chika sama kak Aya, masih kecil gak boleh pacar-pacaran." ucap Christy.

"Bukannya lo ikut ke kelas ini karena lagi suka sama seseorang dan pengen deket sama dia ya, Angel?" goda Jessi.

"Emang iya?"

"Mau gue spill?"

"Aku gak ngerti, aku ikan." ucap Christy pura-pura tidak tahu.

"Kalian bertiga bisa diem gak sih?! Udah lah kalian balik ke kelas kalian aja gak usah ganggu gueee!" gerutu Olla. Memang sejatinya Freya, Jessi, dan Christy adalah murid kelas sebelah.

"Idih situ siapa, ngelarang kita buat ke sini?" ucap Freya.

"Makanya kalau ada PR itu dikerjakan di rumah bukan di sekolah! Coba kalau kita sekelas, pasti I ingetin terus." ucap Jessi. "Atau kalau lu jadi pacar gue, pasti gue ingetin kalau ada tugas gini."

"Masih aja usaha lu Jess." ledek Freya.

"Usaha keras itu tak akan mengkhianati."

"Serah kalian!" ucap Olla frustrasi. "Mending diem bentar please, kayak Flora sama Adel itu loh tenang sedari tadi."

Freya, Jessi, dan Christy kemudian menatap Adel dan Flora yang ada di bangku belakang sedang fokus mencoret-coret sketsa untuk inspirasi melukis mereka.

"Gak seru ah, boring. Gue ke kelas kalian kan pengen seru-seruan." ucap Jessi.

"Ke Ancol sana kalo mau seru-seruan!" ucap Olla yang kesabarannya sudah di ujung tanduk.

"Olla itu pemarah ya." ucap Christy terheran-heran.

"Biasa Pisces, suka ngamuk kalo digangguin." Ucap Jessi asal.

"Orang kalo digangguin ya kesel lah!" kesal Olla.

"Cieee udah hafal Zodiak segala." goda Freya.

"Apa sih yang enggak gue tau soal orang yang gue suka. Gue juga tau zodiac kamu kok Freya sayang." Jessi balik menggoda Freya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ti Voglio BeneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang