3| Caught in scandal

102 13 3
                                    



Chapter 3

Action, comedy and romance.
18+, mengandung konten kekerasan.
Ini murni hanya cerita fanfic biasa, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.

Bagi mereka yang tidak menyukai cerita ini bisa langsung tekan kembali dan keluar dari lapak kotor ini. Jangan sebarkan komentar negatif atau hate karena itu menyebalkan. Aku menerima kritik tapi tidak dengan hate… ok

Vote dan saran kalian adalah yang ditunggu…

.

.

.

Pagi ini publik dihebohkan dengan First Chalongrat yang dipanggil oleh kepolisian terkait kasus kematian managernya. Berita tentang kematian Pineare telah menjadi perbincangan hangat sejak tadi malam, saat media mengabarkannya pertama kali di stasiun TV berita.

First sendiri telah mendapatkan perlindungan sebagai saksi kunci awalnya, namun secara tiba-tiba dirinya kembali dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Mereka memberikan beberapa pertanyaan yang terkesan ambigu kali ini, hingga ia mulai menyadari bahwa mereka bukan hanya ingin sekedar keterangan darinya, namun kini kecurigaan telah diarahkan padanya.

"Hei.. bukankah seharusnya kalian mencari pelakunya?"

"Itu yang sedang kami lakukan," ucap sang polisi tampan, Ja Phachara.

Ia menoleh, menatap sang polisi tak percaya, "hah, apa kau pikir aku yang membunuhnya?"


"Kami hanya ingin memastikan bahwa bukan kau orangnya. Jadi, mohon kerjasamanya tuan First."


First kehilangan kata-kata, dia bahkan tidak bisa berteriak atau menangis saking kesalnya. Bagaimana bisa mereka mencurigainya, dia sendiri yang menghubungi polisi begitu melihat mayat Pineare.

"Kami telah bertanya pada beberapa orang, jadi kami butuh konfirmasi langsung dari mu." ucap Ja, menatapnya. "Ada yang mengatakan bahwa kalian sempat bertengkar hebat tiga hari yang lalu.."

"Itu karena pekerjaan," sela First. Ini pasti masalah saat First marah besar pada sang manager karena lupa memberi makan Pristy, ikan buntal miliknya. Yang mengakibatkan peliharaannya itu hampir mati kelaparan.

"Ada dugaan bahwa kau melakukan perundungan terhadap korban,"

"Itu tidak masuk akal!"

"Mereka juga berkata bahwa kau memiliki banyak masalah dengan para manager mu sebelumnya, bahkan ada yang sampai masuk rumah sakit..,"

"Itu bukan salahku." Hanya ada satu orang yang masuk rumah sakit, dan itu adalah managernya dua tahun yang lalu. Yang dipukuli oleh First habis-habisan karena bertindak cabul padanya. Sedangkan yang lain, dia rasa dia tidak punya masalah dengan mereka.

"Kemana korban pergi hari itu?" Ja dengan cepat mengubah pertanyaan.

"Ibunya sakit."

"Ibunya baik-baik saja, apa dia membohongi mu?"

"Mana ku tahu."

"Pada pukul 2 siang, anda berada dimana?"

"Aku.. sedang bekerja" Ucap First terlihat ragu-ragu.

"Tolong beritahu lebih spesifik kemana saja anda hari ini."

Ja dengan cermat mendengarkan, namun raut wajahnya semakin lama semakin datar begitu First selesai dengan alibinya. Ja melirik sekilas pada First, yang mulai terlihat tenang dan santai.



CAUGHT IN SCANDAL [VER-REVISI]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu