4|Caught in scandal

96 13 3
                                    



Chapter 4

Action, comedy and romance.
18+, mengandung konten kekerasan.
Ini murni hanya cerita fanfic biasa, tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.

Bagi mereka yang tidak menyukai cerita ini bisa langsung tekan kembali dan keluar dari lapak kotor ini. Jangan sebarkan komentar negatif atau hate karena itu menyebalkan. Aku menerima kritik tapi tidak dengan hate… ok

Vote dan saran kalian adalah yang ditunggu…

.

.

.


"Ada apa ini?" Begitu Tay kembali kekantor kepolisian, dia melihat seorang pria pendek berlesung pipi membuka sel tahanan milik First.

"Kau masih berani kembali?" First mendelik jengkel, ketika mengingat Tay yang meninggalkan dia sendirian tadi.

"Tuan Chalongrat sudah bisa pulang, dia terbukti tidak bersalah," jawab Billkin.

"Aku sudah mengatakannya tapi tidak ada yang percaya." Tay menoleh pada First yang mendengus kesal.

"Jadi dia sudah bisa kembali? Dia dibebaskan?"

Ja mengangguk membenarkan pertanyaan Tay, "maaf atas ketidaknyamanan nya tuan Tawan."

"Hoi! Yang kau tangkap itu aku, kenapa kau minta maaf padanya?" Sentak First kesal. Dan kekesalan nya bertambah saat kedua pria ini mengabaikannya dan melanjutkan percakapan mereka.

"Tidak masalah. Itu adalah tugas kalian jadi itu sudah sewajarnya. Jika ada beberapa hal yang bisa kami bantu tolong jangan segan untuk memberitahu kami. Lagipula Pineare sudah seperti keluarga bagi kami," ujar Tay.

First menguap malas mendengar basa-basi dua pria ini, "Hei! Kau mau pulang atau tidak?"



Tay dengan cepat menghalangi First saat mereka sudah hampir mencapai pintu keluar kantor polisi, "First! Aku peringatkan jangan buka mulutmu sedikitpun, biar aku yang akan menyelesaikannya!"

Tay sesekali menoleh kebelakang, melihat para wartawan yang masih betah menunggu didepan kantor polisi.

"Aku mengerti, aku tidak seceroboh itu." Melihat ekspresi Tay yang ragu ia kembali berkata, "aku serius."

Tay mengeluarkan kacamata hitam dari balik jas nya lalu menyerahkan itu pada First, yang dengan cepat langsung mengenakannya. Dia juga mengeluarkan saputangan dari sana lalu kembali menyerahkannya pada sang keponakan.

"Pasang wajah sesedih mungkin, seolah kau sangat terpukul dengan kejadian ini!" Ajar Tay dengan serius.

Dan sang aktor dengan cepat bertingkah seperti yang diajarkan oleh direkturnya tersebut. Wajahnya berubah lesu, terus menggunakan sapu tangan untuk mengusap pipinya, yang entah sejak kapan telah mengeluarkan air mata, "seperti ini?" Tanya First tersedu.

Billkin dan Copter yang bertugas mengantar keduanya kedepan, sontak terdiam takjub dengan tingkah laku mereka.

Begitu mereka tiba diluar, seluruh atensi tertuju pada mereka. Para wartawan menyerbu mendekat, lensa kamera tepat diarahkan ke wajah mereka. Berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh para wartawan dengan tergesa-gesa, berebut untuk mendapatkan jawaban.

"Tuan First apa benar anda ditangkap oleh kepolisian terkait kasus ini?" Tanya salah satu wartawan wanita.

"Tuan First, bagaimana tanggapan anda terkait dengan kejadian ini?" Yang lain ikut memberikan pertanyaan secara bertubi-tubi. Namun hanya tangis sesenggukan First yang terus terdengar alih-alih kata.

CAUGHT IN SCANDAL [VER-REVISI]Where stories live. Discover now