F

4 5 9
                                    

19:30.

Tamara terus mencari tian disetiap sudut mall, namun dia tak juga menemukannya, dia berpikir kalau tian mungkin sudah pulang duluan, dan meninggalkan dirinya sendirian di mall itu.

Tamara mulai kelelahan, bisa dilihat dari wajah nya yang kusut, dan nampak cemas.

"Seriusan aku pulang sendiri?, aku kan bawa banyak barang, masa iya tian setega itu sama aku?"

Tamara terus bertanya tanya kepada dirinya sendiri, dan pada akhirnya dia memutus kan untuk pulang, karna hari sudah mulai malam.

Terlintas dipikiran Tamara, untuk menelepon caesar, dan meminta dia untuk menjemput tamara.

Bak Sudah di rencanakan, caesar tiba tiba menelepon Tamara.

Drrtt, drrtt, drrtt

"Halo kak".

"Iya halo, raa kakak mau kasih tau, malam ini kakak gak tidur dirumah".

"Loh kenapa kak?".

"Kamu kan tau kakak ada kerja paruh waktu, ini kakak lagi istirahat, kamu udah makan? Kok berisik banget, kamu dimana?".

Setelah mendengar kalimat dari caesar, tamara langsung menjauhkan ponsel dari telinganya, tamara baru ingat kalau kakaknya sering bekerja paruh waktu untuk mencukupi kehidupan dirinya dan Tamara.

Tamara jadi tidak enak ingin meminta caesar menjemput dirinya, karna sekarang adalah waktu caesar mendinginkan badannya, merehatkan badannya dari kelelahan.

Caesar terus memanggil tamara berulang kali, karena merasa bahwa tamara berdiam diri sedari tadi.

Karena tak ada jawaban akhirnya caesar memanggilnya lagi, kali ini dia sedikit meninggikan suara nya.

"Rara!"

Tamara yang mendengar itu langsung tersadar, dan kembali mendekatkan ponsel ketelinganya.

"Hah? I-iya kak kenapa?, maaf kak aku gak denger".

"Kamu kenapa bengong tadi?".

"Oh gapapa kak".

"Kok berisik banget, kamu gak dirumah yaa?".

"Ohh iya kak, aku lagi di suncity mall, tadi habis beli novel".

"Sama tian kan?, terus tian nya mana?".

"A-anu kak, iya, tian l-lagi beli sesuatu, nanti aku pulang kok".

"Yaudah kamu hati hati yaa, jangan kemaleman pulang nya, kakak mau lanjut kerja lagi, jaga diri kamu, di atas meja ada nasi goreng, kamu makan dulu yaa sebelum tidur".

"Iya kak, kakak juga jaga diri".

"Iya raa".

Tutt.

Tamara mematikan teleponnya, sebelum memasukkan kembali ke saku miliknya, tamara mencari nama seseorang di ponsel miliknya, lalu meneleponnya.

Berkali kali tamara menelepon tapi tidak ada jawaban.

"Duh tian kok gak angkat telpon dari aku yah, yaudah deh pulang sendirian aja, toh kayanya masih ada taksi jam segini".

Bisa dilihat dari wajah tamara yang sudah pasrah dan kelelahan, namun tiba tiba, wajah nya berubah, matanya menjadi berbinar binar, dan bibirnya dipenuhi oleh senyuman.

Tamara tak sengaja melihat sebuah toko ice cream yang sangat menarik.

"Promo, ice cream medium size hanya mulai 20ribuan saja, wahh seriuss?!".

SENDOK ICE CREAM [On Going] Baca Deskripsi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang