80.

5.3K 231 178
                                    

Selamat Membaca
*********************
ⓂⓂⓂ

"Mateen?! "


"Apa hal ni? Apa yang kau buat ni mateen" lirih mama mariam ia dengan segera membantu puteranya untuk duduk di atas sofa.

"Kau ni kenapa mateen? Cerita" sedih mama mariam ia mengusap wajah Pangeran Mateen lembut.

"Ini semua silaf mateen ma"

"ini semuanya"

"Dengar ma ni Mateen, semuanya telah di atur. Apapun masalah tuh pasti dapat di selesaikan dengan baik pasti selalu ada jalan keluarnya. " nasihat mama mariam. Pangeran Mateen berderai air mata begitupin puan mariam

"Yang kau perlu sekarang ni. Kuat. Sabar dan ikhlas. Apapun itu hasilnya itu lah yang terbaik."

"She never trust me again ma. You know her right? Mateen ni bodoh, tak payah mateen cakap macam tu pada dia " racau Pangeran Mateen. Mama mariam mengangguk membawa putranya keladam pelukannya.

"Dia akan maafkan ngkau dia akan maafkan semuanya. Mama yakin tu Mateen dia orang yang baik tau?" sahut mama Mariam berusaha menenangkan putranya.

"Dengar kan mama, kalian berdua ni, telah membuat kita diambang sangat cemas. Dan kali ni kau musti perbaiki semuanya. Apabila memang benar (namakamu) nak balik indo untuk sementara je. Cuba berikan waktu untuknya"

"Diapun sakit Mateen, tak deu satupun seorang ma tidak cemas bila oia mendengar anaknya telah di culik, kau pun cemas Abbiah dapat lebih sangat cemas pada saat tu. "

"Setelah problem tu menimpa dia muncul lah fitnah fitnah yang menyangkut dengan sepupu ngkau. Tak terbayang Mateen" jelasnya. Pangeran Mateen ia menundukkan kepalanya.

"Sabarlah, tetap berdoa untuk diberikan jalan yang amat sebaik baiknya ya"

"Kita semua sayang ngkau Mateen. Mama lihat ngkau macam ni pun sakitttt sekali,walaupun sudah kawin kau tetaplah budak kita mama dan ayah kau. Ma tetap memiliki rasa cemas untuk kau mateen"

Pangeran Mateen hanya terdiam mendengar nasihat yang diucapkan oleh ibunya.

"Sudahlah, mama panggilkan dulu orang untuk bersihkan bilik ni." Ucap hajah Mariam. Pangeran Mateen menoleh kearahnya.

"Tak payah, biar Mateen yang bersihkan bilikni. Terimakasih banyak ma, maafkan pabila saya tidak dapat pertahankan keluarga saya ni"

"Sudahlah, ma yakin ini semua pasti ada ajalannya. Dan keluarga kau dengan abbiah pun kalian hendak bersatu lagi inshaallah"

"Baiklah, bila kau nak bersihkan bilikni dengan sendiri. It's okay. Ma nak keluar dulu kejap"

Pangeran Mateen mengangguk setelah ibunya mengecup keningnya, Puan Hajah Mariam meninggalkan ruangan tersebut.

Hingga beberapa saat kemudian saat hari sudah sangat malam. (Namakamu) kembali ke kamar keduanya. Dengan, Aathar berada dipangkuannya tertidur lelap. Saat ia memasuki kamar mata keduanya bertemu dengan Pangeran Mateen yang memegang kantong plastik membereskan serpihan serpihan kaca dari vas bunga dsb.

Prince Charming MATEEN 2Where stories live. Discover now