XII

538 70 2
                                    

Setelah apa yang terjadi dihari mereka membasmi hantu air, lan wangji terlihat lebih memperhatikan mo xuanyu dan terlihat lebih dekat dengan mo xuanyu. Meskipun kedekatan lan wangji dengan mo xuanyu, tidak lebih dekat seperti kedekatan lan xichen dengan mo xuanyu.

Dan hal itu terkadang membuat nie huaisang dan juga moran, harus mau menjadi pengawal untuk mo xuanyu, ketika lan xichen ingin mengajaknya berbincang santai ataupun lan wangji yang mengajaknya berbincang karna ketidaksengajaan, yang mengarah pada hukuman ataupun hal yang berhubungan dengan pengajaran gusulan. Hal itu untuk menghindari kabar burung yang tidak diinginkan seperti saat itu, sehingga nie huaisang dan moran selalu ada ketika mo xuanyu berbicara dengan kedua giok lan itu.

"xuan kau tahu, setelah aku pikir-pikir dan melihat hasil yang nyata didepan mata ku, aku memutuskan untuk berguru pada mu" ucap nie huaisang, pada mo xuanyu yang kini sedang berdiri fokus didalam air, untuk menangkap ikan.

Mo xuanyu tetap pada posisi dan terdengar suara gumaman dari mo xuanyu, untuk menjawab ucapan nie huaisang.

Moran sendiri yang berada disamping nie huaisang, kini terlihat mengalihkan atensinya mengarah pada nie huaisang dan menatapnya dengan sedikit ketidak pahaman atas apa yang nie huaisang katakan.

"mengapa kau menatap ku seperti itu" tanya nie huaisang, pada moran yang masih saja menatapnya.

"memang kenapa? Aku hanya menatap mu, lagi pula mengapa kau mengatakan hal itu? Bukankah setiap malam xuan memang menjadi guru mu, untuk mengerjakan tugas yang diberikan tuan lan" ujar moran dan kembali mengalihkan atensinya kearah mo xuanyu, yang masih sibuk dengan ikan-ikan disungai itu.

"aku bukan ingin berguru yang seperti itu, tetapi berguru tentang hal lain" ungkap nie huaisang.

"hal lain?" tanya moran, yang kini kembali menatap nie huaisang.

"hmm, hal lain"

"apa?"

"aku ingin belajar kepada xuan bagaimana cara menaklukkan seseorang seperti Hanguang-Jun" ungkap nie huaisang.

"tetapi bukan berarti aku ingin menaklukkan Hanguang-Jun" lanjut nie huaisang, ketika moran menatapnya curiga.

Juga mo xuanyu yang beberapa detik menghadap nie huaisang untuk menatapnya, lalu kembali fokus pada kegiatanya tadi.

"lalu?"

"kakak ku" jawab nie huaisang, sedikit menjeda hal yang ingin dia katakan selanjutnya.

"dan juga kau" lanjut nie huaisang dalam hati.

"agar sifat pemarah dan juga tidak sabarannya terhadap ku berkurang, atau bahkan jika berhasil, aku berharap sifat itu lenyap dan membuat ku aman" lanjut nie huaisang, setelah diam beberapa detik.

"aku pikir, kau tidak perlu berguru dengan xuan. Jika hanya ingin sifat kakak mu yang seperti itu pada mu menghilang" titah moran.

Mendengar hal itu nie huaisang menatap moran dengan mata yang sedikit membuka lebar dan sedikit memperlihatkan sebuah harapan.

"benarkah? bagaimana caranya?" tanya nie huaisang dengan nada yang penuh semangat.

"jadilah anak baik dan penurut, terlebih tentang apa yang kakak mu perintahkan" ujar moran.

Kini mo xuanyu terlihat melangkah mendekat kearah kedua sahabatnya itu, dimana kini nie huaisang terlihat menggelengkan kepalanya beberapa kali, sambil mengucapkan kata tidak atas apa yang moran sarankan padanya.

"mengapa tidak? Bukankah yang dikatakan moran ada benarnya? Lagi pula, aku tidak mengerti dengan mu yang sangat suka sekali menghindar dari sesuatu yang kakak mu inginkan dan juga, kenapa kau suka sekali berlari dari nya" ujar mo xuanyu, ketika dirinya sudah duduk disamping moran.

Takdir (Selesai)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon