XXXXXX

167 27 2
                                    

"entah mengapa aku lebih tertarik dengan wajah yanli jiejie, yang tersenyum seperti itu, dari pada wajah xuan yang tersipu malu" bisik nie huaisang pada moran.

Dimana kini nie huaisang dan juga moran masih berjalan dibelakang jiang yanli dan juga mo xuanyu/wei wuxian.

"kenapa?" tanya moran pada nie huaisang.

"xuan tersipu malu karena dipuji oleh dua giok lan, itu wajar" jawab nie huaisang.

"tapi kau liat tadi bukan, bagaimana yanli jiejie tersenyum, seperti seseorang yang sudah menunggu hal seperti itu terjadi" lanjut nie huaisang.

"maksud mu yanlie jiejie sengaja bertingkah tersinggung, agar zewu-jun dan hanguang-jun seperti tadi?" ucap moran, memastikan inti dari ucapan nie huaisang dan diangguki oleh nie huaisang.

Moran terlihat sedikit terkejut, sebelum akhirnya diam memikirkan sesuatu, sebelum pada akhirnya mengangguk, berpikir bahwa apa yang nie huaisang ucapkan adalah kemungkinan benar.

"tapi menurut ku, diantara senyum yanli jiejie dan juga wajah xuan yang tersipu, aku lebih tertarik dengan mu saat ini" ucap moran.

Membuat nie huaisang menatap ke arahnya, lalu mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali, sebelum akhirnya menampilakan senyum bodohnya.

"apa saat ini wajah ku terlihat tampan sekali, sampai kau tertarik pada ku?" tanya nie huaisang dengan senyum angkuh menatap ke arah moran.

Yang mana hal itu membuat moran, yang awalnya tersenyum, kini menampilkan ekspresi datar menatap ke arah nie huaisang.

"bukan karena itu" jawab moran.

"lalu? oooo aku tau, atau jangan-jangan kau tertarik karena aku semakin terlihat semanis xuan?" tanya nie huaisang kembali, lalu menebak.

"bukan juga" jawab moran.

"lalu apa?" tanya nie huaisang.

Yang sepertinya sudah tidak memiliki apapun, untuk dapat menebak alasan moran menjadi lebih tertarik padanya.

"aku tertarik dengan otak mu yang saat ini sepertinya sudah berjalan, meski tidak benar-benar berjalan" ucap moran.

Lalu melangkah meninggalkan nie huaisang, untuk menyamakan posisinya dengan jiang yanli dan juga mo xuanyu/wei wuxian.

Awalnya nie huaisang tidak mengerti akan apa yang moran katakan, namun setelah beberapa saat dan dia mengerti.

Nie huaisang terlihat mencebik kesalkan bibirnya, sebelum akhirnya melangkah menyusul moran, jiang yanli dan juga mo xuanyu/wei wuxian, setelah menghentakkan kesal kakinya.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Disisi lain, tepatnya disaat moran dan nie huaisang sibuk berbincang.

Mo xuanyu/wei wuxian dan juga jiang yanli terlihat berbincang, dimana jiang yanli terlihat terus memberikan pertanyaan pada mo xuanyu/wei wuxian yang masih bersemu merah karena malu.

"jadi siapa yang lebih kau sukai, diantara kedua lan itu?" tanya jiang yanli.

Dimana jiang yanli menanyakan hal itu, setelah bertanya lan xichen dan lan wangji itu seperti apa dimata mo xuanyu/wei wuxian.

Lalu, jiang yanli bertanya bagaimana mo xuanyu/wei wuxian dekat dengan lan wangji dan juga lan xichen.

Dan yang terakhir jiang yanli tanyakan pada mo xuanyu/wei wuxian, sebelum menuju pertanya terakhir.

Ialah jiang yanli bertanya pada mo xuanyu/wei wuxian, apakah dirinya menyukai lan wangji dan juga lan xichen, yang dijawab anggukan oleh mo xuanyu/wei wuxian.

Takdir (Selesai)Where stories live. Discover now