Pesona

456 70 4
                                    

Apa Mingyu sudah pernah bilang kalau Seungkwan itu menarik? Kalau belum, ia sedang mengatakannya sekarang, dalam hati tentunya.

Mingyu menjemput Seungkwan di depan flat tempat si beta manis itu tinggal. Ya Seungkwan tinggal di flat bersama salah satu noona-nya, sementara orangtua dan noona-nya yang satu lagi tinggal di Jeju.

Seungkwan menghampiri Mingyu yang berdiri bersandar di samping mobilnya.

"Mingyu" Panggil Seungkwan

Mingyu memusatkan atensinya pada pemilik suara indah itu. Matanya menatap Seungkwan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Padahal Seungkwan hanya menggunakan pakaian yang terkesan casual. Turtleneck putih, celana jeans, dan sepatu berwarna senada dengan kemejanya. Tapi Mingyu menatapnya seolah Seungkwan manusia paling indah yang pernah ia temui dalam hidupnya.

Baiklah, itu berlebihan.

Mingyu sendiri menggunakan t-shirt polos berwarna putih dan celana jeans. Ada sedikit rasa senang dalam hatinya menyadari keserasian mereka dalam berpakaian untuk pergi kencan. Kencan? Itu sih menurut Mingyu. Kalau Seungkwan mungkin hanya menganggapnya jalan biasa bersama teman

"Mingyu? Hello?" Seungkwan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Mingyu

"Hah?"

"You're spacing out, kamu gapapa?" Tanya Seungkwan

"O-oh, gapapa kok hehehe" Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Mau jalan sekarang?"

"Iya ayo"

Mingyu dan Seungkwan pergi menuju cafe menggunakan mobil Mingyu. Perjalanan yang tidak cukup jauh tapi tetap menyenangkan karena Seungkwan mengisi keheningan dengan bernyanyi mengikuti lagu yang diputar diradio. Tidak hanya bernyanyi, Seungkwan juga memberi informasi mengenai lagu yang diputar, tahun berapa lagu itu dirilis, berapa total kemenangan dalam acara musik mingguan, sampai detail koreografinya pun ia tau.

Satu lagi hal yang serasi. Keduanya tertarik pada dunia hiburan terutama musik. Bedanya, Mingyu hanya tidak se-expert Seungkwan. Tapi tak apa, dalam suatu hubungan kan harus saling melengkapi.

Astaga Mingyu sudah berharap terlalu tinggi.

Mereka sampai di cafe yang Mingyu maksud kemarin. Letaknya benar-benar diujung jalan yang sama dengan sekolah mereka. Cafe yang tidak terlalu besar namun sangat nyaman.

Mingyu memesankan dua gelas Americano untuknya dan Seungkwan. Ia memang berniat mentraktir Seungkwan meski sempat mendapat penolakan, namun ia berkata bahwa itu sebagai tanda terimakasih karena Seungkwan sudah membantunya kemarin.

"Oh iya, kamu abis ini mau kemana?" Tanya Mingyu. Mungkin sudah sekitar 30 menit sejak mereka duduk di kursi dekat jendela sambil mengobrol sekedar untuk lebih saling mengenal

"Sungai Han. Murid-murid yang ikut club kesenian lagi buat acara untuk anak-anak panti asuhan" Kata Seungkwan

"Wah seru banget! Cuma anggota club kesenian aja?"

"Iya.. Itung-itung latihan bikin acara outdoor sekalian tampil di depan umum" Ujar Seungkwan

"Aku bisa liat kamu nyanyi live dong" Kata Mingyu dengan nada ceria, membuat Seungkwan tertawa

"Aku yang mau perform kok kamu yang excited? Kan tadi udah di mobil"

"Nyanyi di mobil aja bagus banget, apalagi nyanyi diiringin live music"

Seungkwan tersenyum mendengar pernyataan dari Mingyu. Dia memang sudah sering dipuji kalau membahas soal kemampuan bernyanyi yang ia miliki. Tapi yang satu ini... entahlah, seperti ribuan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sweet Beta | GyuBooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang