Bagian 4

5 0 0
                                    

Arya memutar balik arah mobilnya setelah mendapat telepon darurat dari Rama. Bila kakak iparnya sudah meminta untuk segera datang, maka itu artinya memang ada hal penting yang sedang terjadi. Selang lima belas menit kemudian, dokter jantung itu sampai di depan rumah kediaman keluarga Fatih. Dia mengucapkan salam tiga kali, tetapi tidak ada yang keluar padahal pintu depan telah terbuka.

Samar-samar Arya mendengar suara tangis seorang wanita. Dia terpaksa masuk karena khawatir ada sesuatu yang terjadi pada Kharisma. Ternyata, ada seorang wanita asing yang sedang memohon-mohon pada Fatih.

"Aku akan menikahi kamu ...," ucap Fatih yang membuat semua terbelalak, termasuk Arya. "Tapi ... dengan syarat bila kamu telah melahirkan dan hasil tes DNA menunjukkan bahwa anak itu memang anakku!" tegasnya.

Arya benar-benar tidak percaya dengan pendengarannya. Fatih, lelaki yang akan menjadi suami adiknya itu telah menghamili gadis lain. Dia tetap diam, menunggu sebuah penjelasan. Sayangnya, tak lama Aisyah membenarkan hal itu.

"Lalu bagaimana dengan Zaskia?" tanyanya yang masih berdiri di ambang pintu. Semua orang menoleh padanya.

"Kak Arya?!" Fatih semakin tertekan mengetahui calon kakak iparnya telah datang.

Karena khawatir suasana akan semakin panas, kini giliran Kharisma yang mengambil alih keadaan. Dia memberikan arahan pada Cindy agar pulang lebih dahulu dan menjamin bahwa Fatih tidak akan kabur. Mau tidak mau, wanita itu pun terpaksa keluar dengan hati yang penuh dengan rasa kecewa.

Ketika sampai di luar, Cindy melihat ada mobil sedan putih dengan logo WK Group yang diparkir di belakang mobilnya. Itu adalah mobil yang sama dengan yang pernah dipakai Fatih saat awal mereka kembali bertemu. Ternyata, dugaannya meleset! Mobil mewah merek Eropa itu bukanlah milik Fatih, tetapi milik lelaki berkacamata yang baru saja datang.

Sementara itu, Aisyah meminta putranya menjelaskan tentang hubungan dengan Cindy. Fatih pun mulai bercerita dari mulai awal pertemuan mereka hingga apa yang membuat masalah ini terjadi. Wanita berusia 53 tahun itu terus menatap kedua netranya untuk memastikan tidak ada kebohongan yang diucapkan.

"Bunda, tolong izinkan Fatih pergi dari rumah ini sementara waktu! Fatih gak akan pulang sebelum bisa membuktikan kalau ini jebakan Cindy." Lelaki itu kembali berlutut di hadapan ibunya.

Air mata Aisyah kembali luruh. Diusapnya kepala Fatih dengan lembut, kemudian dipeluknya erat. Dia merasa tidak percaya dengan semua ini karena dirinya begitu dekat dengan putranya itu. Kemudian Aisyah berkata, "Bunda izinkan asal kamu tetap berada di jalan kebaikan, Nak!"

"Kamu yakin mau pergi dari rumah? Teteh gak mau kamu lepas tanggung jawab!" tukas Kharisma.

"Bukan mau lepas tanggung jawab, Teh! Justru mau cari bukti karena Fatih kenal siapa Cindy."

Arya masih terdiam, berusaha menetralkan emosinya. Kini dia berdiri di dekat pintu teras belakang sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Matanya memandang ke arah kolam ikan bening yang dangkal. Kejadian ini rasanya seperti sebuah mimpi buruk, orang yang dia percaya untuk bisa menjadi pendamping adiknya malah terjebak dalam skandal perzinaan.

"Fatih dan Cindy punya dua versi cerita yang berbeda, salah satu di antara kalian pasti ada yang berbohong. Jika masalah ini benar hanya jebakan, wanita itu pasti punya motif tersembunyi!" Rama mencoba menganalisis.

"Soal Zaskia, Fatih sendiri yang bakal bilang," ujar lelaki itu dengan tatapan kosong. Sejak kedatangan Arya, dia terus memikirkan calon istrinya itu. Dia tidak ingin Zaskia mengetahui masalah ini dari orang lain, apalagi langsung dari Cindy.

"Kalau seandainya Cindy itu benar-benar terobsesi, itu artinya posisi Zaskia juga gak aman. Setelah dia tahu masalah kamu, jangan harap si cewek kepo itu akan tinggal diam!" Arya angkat bicara. Dia sangat mengenal adiknya yang pasti akan mencari tahu sendiri kebenaran tentang Fatih.

Diam-diam Rama terus mengamati bahasa tubuh Fatih. Sesekali matanya melirik pada Arya. Ketika kedua lelaki itu saling menatap, mereka seolah sudah mengerti langkah apa yang harus diambil. Akhirnya Rama pun mengambil keputusan, "Oke. Kamu harus keluar dari rumah dan WK Group tanpa mobil serta tunjangan apapun. Buktikan kalau kamu benar-benar tidak bersalah!"

"Dan selama kamu belum menemukan bukti, maka pernikahan kamu dengan Zaskia tidak akan pernah terjadi!" Arya ikut menambahkan.

"Oke. Sepakat!"

***

Sebuah notifikasi pesan masuk pada aplikasi chatting di ponsel Zaskia. Pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenalnya.

"Ini Zaskia ya? Aku Cindy. Bisa temui aku jam 4 sore ini di Taman Cempaka?"

Gadis itu tampak terkejut setelah membacanya. Antara percaya dan tidak percaya, mana mungkin nama yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya itu bisa menghubunginya. Dia pun segera membalas pesan itu. Drama Korea yang sedang ditonton bahkan terpaksa di-pause.

"Cindy siapa? Ada perlu apa?"

Zaskia sengaja pura-pura tidak tahu. Cukup lama dia menunggu. Hatinya mulai tidak tenang.

"Aku pacar calon suami kamu. Ada hal penting tentang Fatih yang harus kamu tahu. Aku tunggu ya!"

Perasaannya semakin bergejolak karena keberanian wanita itu yang mengaku sebagai pacar Fatih. Kemudian, dia pun langsung mengetik balasan.

"Oh, ternyata masih ada sisa sainganku untuk jadi Nyonya Alfatih Purnama. Oke, aku akan datang!"

Usai membalas pesan itu, Zaskia terpaksa mematikan laptop. Padahal episode yang sedang dia tonton itu sangat membuatnya penasaran. Akan tetapi, kini baginya apapun yang berhubungan dengan Fatih jauh lebih penting daripada drama Korea.

Pukul 16.15 Zaskia baru sampai di sekitar Taman Cempaka. Suasana taman itu agak ramai di akhir pekan. Dia menghampiri seorang wanita yang wajahnya sama seperti pemilik nomor yang menghubunginya tadi.

"Maaf, sedikit terlambat," ucapnya membuat wanita itu terkejut.

Zaskia memperhatikan penampilan Cindy sedang duduk di bangku dengan menghadap ke arah danau buatan. Wajahnya yang cantik dengan rambut bergelombang dan bentuk tubuh yang ideal membuat wanita itu terlihat sempurna. "Pantes aja kalau Fatih lebih suka sama doi!" Zaskia membatin. Otaknya langsung bekerja untuk menyusun siasat menghadapi wanita itu.

"Makasih ya udah datang," kata Cindy dengan lembut.

"To the point aja deh, Sist! Ada hal penting apa?" sahut Zaskia ketus.

"Kalian harus batal menikah karena saat ini aku lagi hamil. Tolong bujuk Fatih agar dia mau menikahiku! Aku tahu, sebenarnya kalian hanya dijodohkan dan gak saling cinta 'kan?"

Seperti mendengar petir menggelegar hingga membuat Zaskia tidak dapat mengatakan apapun. Rasanya tidak mungkin bila Fatih tega melakukan hal itu. Dia langsung teringat pada permintaan lelaki itu untuk tidak memercayai informasi tentang dirinya dari orang lain.

"Zaskia, kita sama-sama perempuan. Kamu pasti bisa ngerti perasaanku 'kan? Tolong batalkan pernikahan kalian! Aku gak mungkin sanggup berpisah dengan Fatih. Aku janji, kamu boleh minta apa aja asalkan dia jadi milikku." Cindy memohon dan mulai menitikkan air mata.

"Benarkah?! Kedengarannya menarik ...."

***

SKANDAL DENGAN MANTANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt