Bagian 8

14 0 0
                                    


Getaran ponsel di atas meja yang masih dalam pengaturan senyap membuat Zaskia sedikit kaget. Bergegas dia melihat notifikasi yang muncul pada layar dan membuka pesan yang masuk.

Sebuah foto dikirimkan oleh Fatih tanpa ada kata-kata pengantar. Foto itu memperlihatkan tas yang telah terisi penuh dan kunci kendaraan yang akan dibawanya. Tanpa menunggu lama, Zaskia segera membalasnya.

"Kamu mau tinggal di mana?"

Pikirannya menjadi tidak tenang. Ternyata, Fatih benar-benar akan pergi dari rumah. Cukup lama gadis itu menunggu sebuah pesan balasan. Lalu, ketika ponselnya kembali bergetar, dia langsung membukanya.

"Rahasia."

Hanya kata itu yang dikirim Fatih. Zaskia menjadi gemas hingga melempar ponselnya ke meja. Tiba-tiba otaknya kembali menaruh curiga.

"Dasar nyebelin! Mau pindah tinggal sama Cindy ya?"

Tidak ada balasan lagi dari Fatih yang justru membuat gadis berlesung pipi itu merasa tidak enak hati. Zaskia mulai salah tingkah. Dia terus berganti posisi dari mulai duduk, berdiri, hingga berjalan mondar mandir, tidak ada yang membuatnya nyaman. Fika yang terus memperhatikannya pun menjadi bingung dengan sikap sahabatnya itu.

"Lo kenapa, Zas? Kayak pusing mikirin utang aja!"

"Hmm ... lagi slek sama Fatih!" jawabnya asal.

"Pasangan yang mau nikah itu godaannya memang lebih berat, Zas. Ada aja masalah yang bikin ribut. Yang gak kuat malah bisa-bisa jadinya batal nikah!"

Zaskia menelan ludah dengan kasar. Perkataan Fika memang ada benarnya. Namun, hatinya tidak siap bila pernikahannya dengan Fatih harus benar-benar dibatalkan. Gadis itu pergi meninggalkan sahabatnya menuju pantry untuk membuat minuman cokelat panas. Dengan pikiran yang terasa kacau seperti itu, dia tidak mungkin dapat bekerja dengan baik.

Cokelat panas yang telah dibuatnya itu terus diaduk-aduk agar suhunya bisa cepat turun. Selama ini minuman tersebut memang cukup efektif untuk membuat suasana hati Zaskia menjadi lebih nyaman. Setelah mencicipi beberapa sendok, muncul sebuah ide sederhana yang terpikirkan olehnya. Dia kembali membuka ponsel dan mencari satu kontak yang akan dia hubungi.

"Assalamu'alaikum, Zaskia." Terdengar suara Kharisma yang lembut di seberang sambungan telepon.

"Wa'alaikumussalam. Teh, lagi sibuk gak? Kia ada perlu nih," sahutnya.

"Lumayan sih, soalnya hari pertama kerja jadi butuh penyesuaian lagi. Apa yang bisa dibantu?"

"Kerja?! Teh Risma kerja di mana?"

"Gantiin calon suami kamu itu! Mas Rama modusin aku nih, katanya daripada nyari sekretaris lain mending istrinya aja yang disuruh gantiin Fatih. Punya suami sama adik, kok sama nyebelinnya!"

Zaskia tertawa mendengar keluhan Kharisma. Sejenak membuat dia lupa dengan kegalauan sedang melanda hatinya. Dia juga sepakat kalau Fatih itu memang sangat menyebalkan.

"Hmm ... Teh, Fatih pindah ke mana?" tanya Zaskia saat tawanya mulai terhenti.

"Teteh juga gak tahu. Coba minta Fatih share-loc deh! Eh, Zas, ini ada Dokter Arya datang. Tumben dia main ke kantor, padahal gak ada jadwal rapat. Lain kali kita sambung lagi ya."

Usai menutup teleponnya, rasa penasaran Zaskia semakin menjadi. Ditambah lagi dengan kedatangan Arya ke kantor WK Group yang membuatnya semakin tidak mengerti dengan permasalahan yang terjadi. Dia harus mencari jalan lain agar bisa tahu di mana Fatih akan tinggal.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Feb 09, 2022 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

SKANDAL DENGAN MANTANNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ