2. Misi Ke Utara

121 23 2
                                    

Waktu berlalu begitu cepat dan semua mulai membaik setelah insiden kereta mugen beberapa waktu lalu. Mungkin ini sudah terhitung 4 bulan sejak peristiwa tersebut. Ketiga tsuguko Kyojurou yang baru sudah aktif menjalani pelatihan dikediaman Rengoku. Meskipun sesekali menyesuaikan jadwal masing masing karena memiliki panggilan yang berbeda, ketiga tsuguko nya berjuang sangat keras dibawah pelatihan Kyojurou tanpa mengeluh. Nyaris kehilangan sosok Kyojurou sepertinya berpengaruh besar terhadap mental mereka.

Semenjak tiga tsugukonya sering berlatih di kediamannya, Senjurou juga jadi lebih banyak tertawa. Rumah yang nyaris terasa kosong sepeninggal sang ibu, kini sedikit demi sedikit kembali mendapatkan kehangatannya.

Sang ayah juga sedikit banyak mulai berubah. Sosok laki-laki paruh baya yang tampak tangguh diluar namun rapuh didalamnya itu belakangan memikirkan kembali sikapnya yang sangat bodoh. Ia mungkin merasa sangat hancur sepeninggal Ruka -ibunda Kyojurou, namun kesedihannya hampir saja membuat ia juga kehilangan Kyojurou. Beliau kini mulai berhenti meminum arak, meskipun sikap nya masih abai dan kata kata yang keluar dari mulutnya sangat menyakitkan.

Kyojurou sendiri selama 4 bulan terakhir di paksa oleh Shinobu untuk mengambil cuti dalam rangka pemulihan kondisi tubuhnya. Sebenarnya bahkan Shinobu meminta ia cuti selama 6 bulan, namun setelah penawaran sengit, Shinobu melunak dan memangkas 2 bulan terakhirnya. Mulai hari ini Rengoku Kyojurou pun dapat kembali bertugas sebagai Hashira Bara.

Pagi tadi gagak miliknya sudah memberikan tugas baru, ia berkata bahwa belakangan ini sering terjadi kasus orang hilang di sebuah desa dekat gunung di wilayah utara. Wilayah utara sendiri, terkenal dengan lebatnya salju yang turun hampir disepanjang tahun. Sinar matahari tidak bersinar dengan kuat disana hingga lokasi tersebut sangat cocok untuk tempat hidup iblis.

"Senjurou, aku berangkat. Kutinggalkan catatan untuk latihan Agatsuma Shounen dan Kamado Shounen yang mungkin datang dua hari lagi." Setelah sekian lamanya, Kyojurou kembali mengenakan seragam Pembasmi Iblisnya dan jubah Hashira bara kesayangannya. Nichirin miliknya juga tampak mengkilap setelah dia poles seharian penuh kemarin.

Senjurou yang mengamati bagaimana kakaknya bersiap hanya bisa berdoa agar kali ini, kakaknya pulang dengan kondisi sehat tanpa kurang apapun.

"Akan ku sampaikan. Hati hatilah Ani-ue."

"Aku berangkat."

---oooOooo---


"Aku tidak tau soal itu kumohon tinggalkan kami. Hari sudah mulai gelap." untuk kesekian kali nya pertanyaan Kyojurou tentang hilangnya beberapa orang di desa ini tak menghasilkan apapun. Kebanyakan dari mereka yang ditanyai, langsung memasang wajah pucat dan segera menghindari Kyojurou.

Pun kali ini, saat ia bertanya pada seorang ibu yang sedang sibuk menutup rapat rumahnya. Dari apa yang dilihatnya sedari tadi, Kyojurou dapat menarik kesimpulan bahwa meskipun para warga selalu menolak untuk menjawab pertanyaannya, sesuatu sedang terjadi disini. Terlebih mereka terlihat seperti sangat takut menjelang gelap. Berbeda dengan tempat tempat lain yang cenderung menyepelekan soal iblis yang berkeliaran dan tetap beraktivitas dimalam hari, desa ini terlihat sangat tertib. Sebelum matahari terbenam hampir semua orang sudah bersiap masuk ke dalam rumahnya dan menutup rumah mereka rapat rapat.

"Kumohon, aku adalah seorang adalah pembasmi iblis, jika kau tau sesuatu bisakah kau mengatakannya padaku? Aku mungkin bisa membantu desa ini. Sesuatu sedang terjadi bukan? Kau tidak ingin anakmu jadi yang berikutnya bukan?" Kyojurou berkata demikian sambil sedikit mengintip kedalam kediaman wanita itu, di dalam nya ada seorang bayi yang sedang tertidur bersama dua orang balita disebelahnya.

Mendengar kata kata Kyojurou, meskipun ragu wanita itu akhirnya mengatakan sesuatu.

"Sudah tiga malam berturut turut, terjadi pembunuhan di desa ini. Kami tidak tau iblis atau bukan pelakunya tapi semua selalu terjadi saat malam. Di pagi harinya yang tersisa dijalanan hanyalah bercak bercak darah yang tumpah diatas salju. Hanya itu saja yang bisa ku beri tahukan kepada mu. Sekarang pergilah."

Second Change [Rengoku x OC] Where stories live. Discover now