5. Budi Tak Terbalas

62 7 5
                                    

"Sebagai seorang teman tentunya. Ka-kau tau kan. Kau sudah menyelamatkan ku."

Ucapan Kyojurou berlalu terlalu jauh. Nyaris saja, benar benar nyaris saja suasana akan terasa canggung seharian karena ucapannya barusan. Untung ia cepat sadar dan segera memperjelas maksud perkataannya.

"Cepatlah dimakan sebelum dingin." Haruka -dalam hatinya, ia juga sempat mencelos mendengar perkataan Kyojurou. Tapi setelah Kyojurou mengoreksi ke ambiguitasan nya, ia lebih memilih untuk tidak melanjutkan percakapan aneh diantara mereka.

---oooOooo----




Tadinya Kyojurou kira berangkat tengah hari akan membuat suhu di puncak terasa lebih hangat. Nyatanya ia salah, terlepas dari pagi, siang atau malam, suhu dipuncak gunung bersalju memang akan selalu lebih dingin dibandingkan dengan dilereng dan tentu saja juga dengan kadar oksigen yang lebih tipis. Beruntung ia tak menolak perkataan Haruka untuk mengenakan hakama, mantel tebal dan sepatu salju milik ayahnya dulu. Tanpa benda benda itu ia pasti sudah mati kedinginan. Kyoujurou benar benar dibuat kagum dengan perjuangan gadis ini demi mendapatkan tanaman obat dan menolong orang orang.

"Miko-sama. Aku masih perlu mendengar penjelasan mu tentang banyak hal." ucap Kyojurou mulai mengisi kekosongan diantara keduanya.

Haruka yang ada di depannya tak banyak berkata. Ia memang sudah berjanji akan menjelaskan semuanya pada Kyojurou. "Tanyakan apa yang menganggumu." jawabnya singkat.

"Apa kau tau alasan kenapa iblis kemarin menyerang desa? Terlebih aku mendengar dari seseorang semua korbannya baru saja kembali dari tempat mu." tanya Kyojurou to the point.

Haruka tak langsung menjawab, namun ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Sebuah kantung kecil berwarna ungu dengan logo bunga fuji di depannya.

"Kau seorang anggota Pembasmi Iblis, Rengoku-san. Apa kau tau benda apa ini?"

Kyojurou meraih benda tersebut. "Ini adalah jimat bunga fuji dari Corps Pembasmi Iblis. Kau pemilik darah langka?" tanya Kyojurou tanggap.

Haruka langsung mengangguk.

"Iblis tersebut sudah beberapa kali ingin mengincar ku karena memiliki darah langka. Namun selalu gagal, ia bahkan tidak bisa mendekat ke kuil karena pohon fuji yang ditanam di kuil mekar sepanjang tahun. Selama aku tidak keluar kuil sepanjang malam, aku aman. Itulah kenapa ia mulai menyerang warga desa sebagai gantinya. Dimulai dari mereka yang paling dekat dengan ku, kemudian mereka yang pernah ku obati. " jelas Haruka.

Mendengar sesuatu tentang pohon bunga fuji yang mekar sepanjang tahun, Kyojurou dibuat makin penasaran.

"Kau punya pohon fuji yang mekar sepanjang tahun? Aku tidak melihatnya saat kita keluar tadi. Pohon tersebut adalah pohon yang sama dengan pohon di Gunung Fujikasane, tempat seleksi akhir bukan?" tanya Kyojurou lagi.

Haruka mengiyakan, "Pohon tersebut di tanam di depan kuil beratapkan sebuah paviliun kecil untuk mencegahnya tertimbun salju terlalu banyak saat badai. Kita keluar melalui pintu belakang kuil tentu kau tidak melihatnya. Aku juga tidak tau bagaimana pohon itu bisa tumbuh, yang jelas sejak kecil ibuku selalu mengatakan padaku untuk menjaga pohon tersebut, maka ia akan menjaga ku kembali."

"Awalnya aku tidak mengerti maksud perkataannya, tapi 4 tahun lalu aku diserang oleh seorang iblis saat mencari tanaman obat, dan salah satu Hashira dari Corps Pembasmi Iblis datang menyelamatkan ku. Ia juga menjelaskan semua hal tentang iblis, bunga fuji dan darah langka kepada ku. Dari sana lah aku mulai mengerti maksud perkataan ibuku."

Satu persatu tanda tanya di kepala Kyojurou mulai menghilang. Jadi ini alasan para iblis terus berkeliaran disekitar sini. Mereka mengincar gadis ini.

"Ia seorang Hashira? Siapa namanya?" Tanya Kyojurou.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Second Change [Rengoku x OC] Where stories live. Discover now