Bagian 6: Alkohol

1.8K 535 10
                                    


"Teh gue boleh masuk?"

"Masuk aja."

Saat masuk, Jeno sedikit terkejut ada kaleng minuman alkohol di meja Lisa. Ia kira, meskipun Lisa ngevape cewek itu gak minum. Ternyata salah. Tapi wajar sih, proses pendewasan memang banyak hal yang membuat Jeno membuka matanya dengan banyak hal. Seperti alkohol, rokok, sex dan hal semacam itu bukan hal aneh lagi di lingkunganya.

Jeno menghampiri Lisa yang tengah duduk di sofa dan duduk disebelahnya. "Lo lagi pusing banget ya soal Cafe?"

"Gak juga."

"Haechan?"

"Kesel sih, tapi bukan."

"Terus?"

"Emang kalo minum harus pusing dulu ya?"

"Gak juga sih, kalo lagi mau gue juga kadang minum sih." kekeh Jeno.

"Nih." tiba-tiba aja Lisa memberikan sekaleng minuman pada Jeno. "Mau?" tawar Lisa.

Tanpa mengatakan apapun, Jeno menerimanya. Lalu dengan satu tangan Jeno membuka segel kaleng itu dan meminumnya.

"Wiih keren." puji Lisa dan Jeno hanya tersenyum kecil.

"Lo gak takut dimarahin Haechan apa?"

"Gak, malah dia yang sering ngajak minum."

"Sebebas itu ya lo berdua."

"Lumayan. Dari kecil kita berdua emang jarang diperhatiin gara-gara orang tua gue sibuk. Makanya pas masuk SMA, kenal orang-orang nakal, gue jadi berani masuk ke dunia mereka. Haechan juga sama. Lo sih? Keliatannya lo yang lebih tau hal-hal kayak gini."

"Gak ada bedanya sama kalian. Orang tua gue sibuk, terus gue temenan sama orang-orang nakal dan gue jadi kebawa sama mereka. Bedanya gue kayak gitu semenjak kuliah."

"Kuliah. Jujur, dunia perkuliahan emang seliar itu. Pas SMA gue emang cuma ngerokok sama minum aja, tapi semenjak kuliah, gue jadi sedikit lebih ... nakal? Gue bahkan pernah one night stan."

"Hm, gak aneh sih."

Lisa menegak minumannya lalu tertawa kecil. "Gak aneh, lo pasti pernah ya?"

Jeno menoleh, menatap Lisa tepat di iris bambi itu. "Menurut lo?"

"Pernah."

"Hm, itu dulu sama pacar gue."

"Lo punya pacar?"

"Dulu, waktu semester dua. Lo sih? Punya pacar?" tanya Jeno.

Lisa diam beberapa saat lalu menggeleng. "Gak, gue gak pernah punya pacar."

"Seriously?"

"Hm. Gue gak suka terikat sama suatu hubungan. Paling komitmen aja. Oh ya lo putus gara-gara apa?"

"Dia tidur sama temen gue."

Bukannya bersimpati, Lisa malah mentertawakan Jeno. "Lo gak jago kali, makanya berpaling ke temen lo."

"Sembarang!"

"Gak bercanda. Mantan lo tipe orang yang penasaran kali, makanya nyoba temen lo. Eh tapi kok lo bisa tau dia tidur sama temen lo?"

"Video dia kesebar dikampus."

Lisa menutup mulutnya. "Gila, jangan bilang mantan lo si S?"

"Sayangnya, lo bener."

"Ih kasusnya rame tau, mereka juga langsung di do. Tapi kok gue gak pernah denger lo pacaran sama dia ya?"

"Backstreet kita."

"Oh pantes lah."

Hening.

Gak ada topik pembicaraan lagi, tapi anehnya mereka berdua gak merasa canggung sama sekali. Saling diam, tapi gak canggung.

Lisa melirik Jeno yang sedang menegak minumannya. Dengan cepat Lisa mengalihkan pemandangan nya, cewek itu mengambil minuman lagi di kulkas sebelahnya.

"Lo mau lagi?" tanya Lisa.

"Boleh."

Lisa memberikan sekaleng lagi pada Jeno. Mereka berdua sama-sama menikmati minuman itu dalam diam. Gak perduli efek alkohol yang masuk lewat tenggorokan mereka akan menyebabkan kepala mereka pusing luar biasa saat bangun nanti.

"Besok libur ya?"

"Iya."

"Kenapa gak hari jumat aja? Biasanya orang-orang bakal tutup toko setiap hari jumat."

"Gue mau nya hari senin sih."

Jeno mendengus geli, Lisa emang sering bertingkah seenaknya. Hebat, Jeno suka.

Jeno menoleh, Lisa sudah mulai mabuk. Pipi cewek itu juga sudah memerah dan matanya mulai sayu. Saat Jeno sedang sibuk memperhatikan Lisa, tiba-tiba aja cewek itu menoleh membuat tatapan mereka terkunci satu sama lain.

Shit. Alcohol and eye contact is a dangerous combination.



❇❇❇

🤷🏻

Coffee✔Where stories live. Discover now