Bagian 9: Tingkah Jeno

1.6K 522 20
                                    

"Kalo gue gak mau gimana?"

Andai aja Jeno bisa mengatakan itu, tapi dia gak bisa. Jeno takut nanti Lisa jadi menjauh dari dia, toh cewek itu mau kejadian kemarin di lupain kan?

Jeno merebahkan tubuhnya di kasur, malam ini dia jadi gak bisa tidur. Cowok itu memandangi langit kamarnya sambil melamun. Dia penasaran, perasaan Lisa tentang ciuman itu gimana ya?

"Tega banget lo, teh. Lo sebelas dua belas kayak Haechan, udah ngebuat suka tapi gak mau tanggung jawab."

Jeno mendengus, dia bangun sambil membuka bajunya dan berjalan ke balkon buat nyebat. Satu tangan Jeno bertumpu di pembatas balkon, cowok itu menghembuskan rokoknya perlahan. "Lalisa Athena." gumam Jeno.

"Sial banget gue harus suka sama kating sendiri, mana ceweknya dominan lagi. Cewek dominan sama cowok dominan, gimana jadinya anjir."

Jeno kembali menghisap rokoknya—tapi gak jadi karena gak sengaja melihat sekumpulan cewek lagi merhatiin dia, mana pada flirting ke dia lagi waktu Jeno lihat mereka.

Jeno mendengus, dia mencoba gak perduli sama mereka. Tapi lama-kelamaan juga dia risih, apalagi Jeno lagi gak pake baju, siapa yang gak nyaman diperhatiin kayak gitu. Cowok itu lantas membuang puntung rokoknya dan masuk ke dalam.

"Cewek-cewek suka liat badan cowok yang bagus, tapi kenapa Lisa malah suka cowok yang chub—Lisa lagi kan."


❇❇❇




"Biar gue aja."

Nampan yang ada di tangan Lisa langsung di ambil oleh Jeno dan mengantarkan pesanan itu ke meja nomor 6. Lisa berkacak pinggang, cewek itu menatap Jeno heran.

Hari ini entah kepala Jeno yang terbentur sesuatu atau bagaimana, cowok itu seperti gak membiarkan Lisa untuk berinteraksi dengan pelanggan cowok. Setiap Lisa mau nganterin pesanan, Jeno langsung mengambil alih nampan di tangan Lisa. Contohnya kayak tadi.

"Lo kenapa?" tanya Lisa to the point setelah Jeno anterin pesanan tadi. Jeno menumpukan kedua tangan nya di meja dekat Lisa dan menggeleng pelan.

"Gak papa, cuma lagi pengen banyak gerak aja."

"Yakin?"

"Hm."

"Suspicious."

Jeno mendorong kening Lisa dengan telunjuknya sambil terkekeh dan pergi begitu aja. Lisa mengedipkan matanya beberapa kali, sumpah kalo Jeno terus-terusan kayak gini Lisa bisa ngira cowok itu suka sama dia. Bahkan feeling nya aja bilang kayak gitu.

Membatasi Lisa berinteraksi dengan pelanggan cowok, terus skinship sama Lisa dan ngasih pujian-pujian kecil ke Lisa. Bukannya ini udah fix banget Jeno suka sama dia?

"Gak boleh." tiba-tiba aja Haechan muncul entah dari mana, cowok itu melipat tangannya di dada. "Lo gak boleh suka sama Jeno."

"Chan."

"Eh gue sadar ya sikap nya Jeno ke lo kayak gimana. Jeno jelas suka sama lo teh dan gue gak mau lo sama dia."

"Ck. Iya tau, udah sana lo pergi. Noh ada meja kotor, bersihin sana."

"Ngomong apa sama Haechan? Serius banget tadi."

Jantung Lisa hampir aja copot gara-gara Jeno tiba-tiba ada di sebelahnya. "Lo ngapain?" tanya Lisa dengan wajahnya yang masih terkejut.

"Gak tau, piring udah gue cuci semua, pesanan juga udah di anter dan gue gak tau harus ngapain lagi."

Lisa menatap jam tangan, lalu mengangguk kecil. "Sekarang jam istirahat, lo bisa ngelakuin hal yang lo mau."

"Lo mau kemana?" tanya Jeno waktu Lisa melepas apron yang dia pakai. "Gue gak kemana-mana, cuma ribet aja pake kayak gini."

Setelah itu Lisa langsung pergi dan masuk ke ruangannya. Bahu Jeno melemas, cowok itu tersenyum tipis.

Jelas Lisa menjauhi nya.



❇❇❇

Hayooo

Coffee✔Where stories live. Discover now