31.Masa depan pertama

600 100 4
                                    

.
.
.
.
.
Masa depan setelah takemichi menyerahkan kalung Semanggi berdaun empat kepada Tachibana.

"Horaa, takemicchi,"

"Eh?"takemichi tersentak, menatap ke arah kakak nya versi dewasa yang tengah memanyunkan bibirnya dengan pandangan kesal.

"Ayolah (name), sekali saja, kau harus membintangi film ini, bukan kah kau pernah memerankan karakter ketua berandalan dulu?"ucap Neji memohon pada bawahan nya yang nampak tak memperdulikan nya dan terus menusuk nusuk pipi adik nya dengan jemari lentik nya.

"Urushe Yo, itu masa lalu, yang sudah ya sudah, jangan di ungkit ungkit Neji, ngomong ngomong takemichi, teman mu mencari mu,"ucap (name) menunjuk ke arah Naoto yang berdiri di ujung pintu dan berhasil membuat takemichi tersentak.

"A-ah haik, aku pergi dulu,"ucap takemichi yang bergegas sembari menggenggam kipas di tangan nya meninggalkan (name) yang menjatuhkan wajah nya di meja hadapan nya dengan wajah lesu bak orang terkena penyakit tipes.

"Tipes?✨"Wen Ning dengan wajah yang sama sama lesu meski terlihat berbinar binar di bagian mata nya.

BRUK
"A-ah sumimasen,"ucap takemichi setelah menabrak seorang bocah perempuan berusia sekitar 10 tahun yang tersentak karena nya.

'hah?dare?'batin takemichi yang merasa familiar dengan wajah bocah itu. Manik hitam pekat dan Surai Lilac yang tergerai panjang.

"......."Neji dan Wen Ning langsung mengalihkan pandangan mereka, berpura pura tak melihat bahkan takemichi tak menyadari pergerakan aneh dari ke dua nya.

"A-ah maafkan saya tuan, saya adalah asisten baru nyonya (name), sekali lagi maafkan saya,"ucap gadis itu membungkuk di depan takemichi yang menutupi setengah wajah nya dengan kipas bercorak lotus dan awan milik nya.

Pria itu mengangguk, hanya anak anak lagian, tapi kenapa asisten?hum entahlah, tapi kalau kakak nya tertarik apapun pasti bisa ia ambil kok.

"Lain kali hati hati, ikkou Naoto,"ucap takemichi yang bergegas pergi bersama Naoto meninggalkan ruangan itu.

".....sayang kemarilah,"(name) merentangkan kedua tangannya meminta pelukan dari anak itu yang langsung berlari ke arah nya.

"Mama!"ucap bocah itu saat sampai di pelukan sang gadis yang tertawa geli sembari mencubit pipi si bocah.

"Gomenna Yura, mama tak pernah mempublikasikan keberadaan mu, tapi mama sangat menyayangi mu,"ucap (name) sembari menduselkan wajah nya di pipi si bocah yang tertawa lepas karena nya.

"Kau ibu yang jahat loh (name),"Neji

"....ya aku tau Neji, aku memang orang jahat, orang baik mati nya cepat, orang jahat mati nya lama, aku orang jahat jadi aku bisa merawat Yura sampai ia dewasa nanti,"ucap (name)

Neji mendengus kesal Sementara Wen Ning hanya tertawa geli mendengar penuturan jujur sang wanita.

"YURAAAAA CHAAAAANNN PAMAN SANJI MEMBAWAKAN MU BONEKA,"teriak seorang pria yang masuk ke dalam ruangan sembari membawa boneka beruang besar di tangan nya.

"PAMAN SANJI!!"teriak Yura, nama gadis kecil itu yang terlihat kegirangan dan berlari memeluk beruang dari sanji yang tertawa lepas bersama nya.

"Arigatou na sanji,"ucap (name) sembari tersenyum simpul dan di balas jempolan oleh sanji.

"Tenang saja (name) Chan, Yura Chan akan baik baik saja bersama ku, jika ada yang mengganggu nya aku akan menendang nya,"ucap sanji

"...oh ya (name) bintangi film-

"Tidak,"(name)
.
.
.
.
.

"Ne mama, kapan papa akan pulang? Sudah lama papa belum pulang, Yura kangen papa,"

Deg
Wanita itu tertegun, menatap wajah hampir menangis putri kecil nya yang berharap bisa menemui ayah nya yang sebenarnya telah tewas semenjak dua bulan yang lalu dalam insiden kebakaran ulah geng Toman.

Tangan nya terulur, mengusap Surai Lilac itu dan tersenyum teduh kemudian ia berkata"nanti sayang, papa akan pulang nanti,"

Yura merenggut kecewa, dia hampir menangis di pangkuan ibu nya yang terus mengusap kepala nya dengan lembut."tapi kapan?!Yura kangen papa!papa jahat!papa udah janji GK bakal ninggalin Yura!papa jahat!!"teriak bocah itu menangis histeris membuat sang ibu hanya bisa menatap sendu ke arah nya.

"Yura sayang, lihat bintang di sana?"ucap (name) berjongkok di depan tubuh si bocah yang terus terisak di dalam tangisan nya.

Bocah itu mengangguk, menatap ke arah langit berbintang dan berkedip beberapa kali"papa di sana,"Yura menoleh menatap ibu nya yang Tersenyum lebar lalu mengangkat tubuh nya kembali ke pangkuan nya.

"Papa di sana?"tanya Yura di angguki oleh sang ibu yang tersenyum teduh ke arah nya.

"Iya papa di sana sayang, melihat Yura dan mama di sini, papa di sana sayang,"ucap (name)

Yura menatap berbinar binar ke arah bintang lalu kembali beralih menatap ibu nya yang mendengus geli saat melihat tingkah laku nya.

"Benarkah?"

"Um."(name) mengangguk

"Kau tau apa yang papa katakan pada mu?"tanya (name) dengan suara sedikit gemetar namun ia berusaha menguatkan diri saat Yura, putri kecil nya itu mengangguk antusias.

Wanita itu mulai merogoh saku nya, mengambil hp milik nya dan menyetel rekaman suara ayah Yura yang sempat di rekam sebelum nya karena orang 'itu' mulai menyadari bahwa ajal nya kian dekat semakin lama.

Ia memencet tombol mulai.

"Hai, Yura sayang?"suara seorang pria terdengar mengalun dengan lembut membuat Yura yang awal nya menangis langsung berubah menjadi senang.

"Papa!"(name) tersenyum getir, menatap putri nya itu yang terlihat masih sangat polos. Dunia ini indah tapi dunia ini juga kejam, seandainya (name) bisa kembali ke masa lalu dia akan berusaha menyelamatkan hidup putri nya yang tragis ini.

"Haha kau pasti habis menangis ya?jangan menangis, anak papa kan kuat!"

"Yura GK nangis!"dengus Yura kesal

"Yura sayang, papa mau bilang sesuatu sama Yura, Yura jaga mama ya?"

"Umm!Yura bakal jaga mama!"Yura

Suara pria itu terkekeh lalu kembali melanjutkan dengan suara yang terdengar berat seperti menahan kesedihannya"ooh sayang, tak akan ada yang bisa menyakiti mu, aku akan menjadi pelindung dan tameng terdepan mu, kalau papa tidak pulang bukan berarti papa tidak menyayangi kalian ok?papa sangat sangat mencintai kalian, Tumbuh jadi gadis yang cantik ya Yura, mungkin papa GK bisa liat Yura lagi,"

"Padahal papa pengen banget lihat Yura tumbuh dewasa tapi papa GK bisa, jaga mama ya? kamu pengganti papa nanti, kamu anak perempuan pertama dan satu satu nya anak kami Yura, seorang anak perempuan pertama adalah seorang pelindung bagi keluarga nya,"

"Mungkin papa jahat ya?maafin papa Yura sayang, papa sayang banget sama kamu dan (name),"

"Ya..Anata.."lirih (name) dengan bahu bergetar meski itu hanya sebuah rekaman yang di ambil beberapa bulan lalu namun ia tetap menjawab nya.

"Kamu cantik,"

Tangis (name) pecah, memeluk Yura dengan erat yang nampak kebingungan dengan tingkah ibu nya.

"Setidaknya jadi lah orang yang bisa menyelamatkan hidup orang lain, dengan begitu hidup mu akan jauh lebih berarti, itu kan yang pernah kau katakan?sekarang aku melakukan nya, jangan menangis, jangan sedih, aku selalu mengawasi kalian dari sini,"

Yura memeluk ibu nya balik, mengusap punggung ibu nya berusaha menenangkan nya meski ia tak paham dengan apa yang terjadi.

"Yura sayang dengar papa?"

"Umm!"Yura

"Jaga mama ya, mitsuya Yura,"

"Huum!Yura akan menjaga mama!"Yura

TBC
Aduh kelilipan( ꈍᴗꈍ)
Jangan lupa vote nya Minna (。•̀ᴗ-)✧

Athena𖣴⵿⃜⃟   Tokyo Revengers x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang