17

1.1K 112 35
                                    

Chapter ini penuh dengan flashback dan mungkin bisa menjawab pertanyaan kalian nantinya, udah itu aja semoga suka ya. Maaf kalau ada nemu typo.

Happy Reading
.
.

.
.

.
.

"Aku sempat melihat beberapa hari ini, Yoongi yang sakit kepala juga mimisan. Saat aku bertanya kenapa? Dia selalu bilang dia baik-baik saja. Dan aku muak dengan itu. Kenapa dia tidak jujur saja eoh! Kenapa kalian menutupi nya dari kami"

"Sekarang ayo jawab pertanyaan ku tadi hyung! Yoongi sakit apa! Aku sudah tidak tahan dengan semua ini, aku sungguh merasa seperti hyung yang bodoh karena tidak mengetahui apa yang terjadi dengan dongsaeng ku hyung!"

Sejin di buat bingung sekarang, apa yang harus dia lakukan. Ia terdiam dengan terus menunduk di hadapan Seokjin yang mulai emosi karena tidak kunjung mendapat jawaban atas apa yang ia inginkan.

"Dan satu lagi, apa yang tadi dokter bicarakan dengan mu hyung. Tolong beritahu, jika bukan dengan member lain setidaknya biarkan aku mengetahui yang sebenarnya. Ayo jawab hyung kenapa kau diam saja eoh!"

'Jika aku memberi tahu Seokjin sekarang, setidaknya ada yang mengetahui kondisi Yoongi. Dan bisa membantunya di saata-saat tertentu jika aku tidak sedang bersamanya. Baiklah ini sudah benar, mianhe Yoon aku tidak bisa menepati janjiku. Tapi ini demi kebaikan mu' ujar Sejin dalam hati.

"Hyung! Ayo jawab" suara Seokjin berhasil menyentaknya.

"Baiklah, tapi saat setelah aku memberi tahumu semuanya. Kendalikan dirimu. Oke" jawab Sejin dan di angguki oleh Seokjin.

Sejin pun mulai menceritakan semuanya pada Seokjin.

#Flasback on

Waktu itu sejin sedang berada di gensi untuk menemui PDnim dan saat ia berjalan melewati toilet dekat dengan studio genius lab milik Yoongi

Sejin mendengar suara air kran mengalir juga rintihan kesakitan, ia yang penasaran pun masuk ke dalam dan melihat salah satu anak asuh nya yang terduduk lemas di lantai sambil merintih kesakitan.

"Omo! Yoongi!" Sejin pun langsung mendekati tubuh tak berdaya itu.

Sementara Yoongi ia terkejut dengan kedatangan Sejin yang tiba-tiba, dan ia pasrah jika Sejin akan mengetahui kondisinya nanti karena ia sungguh sudah tidak bisa menahan sakit yang menyerang kepalanya juga seluruh tubuhnya setelah ia selesai muntah dan membersihkan mimisan nya tadi.

"H-hyung a-ppo" lirihnya.

"Kau kenapa eoh!" tanya nya panik.

"Akh ahh appo" Yoongi terus memukul-mukul kepalanya. Sejin yang melihatnya berusaha menahan tangan Yoongi agar tidak melukai diri nya sendiri.

"Yak, jangan pukul kepalamu" ia terus memegang tangan Yoongi.

"Sakit.." suara Yoongi semakin lirih bercampur rintihan.

Blue and GreyWhere stories live. Discover now