36.GUA IKHLAS

959 68 0
                                    

Part sebelumnya ....

"KAMU PULANG SAMA AKU!" Bentak Veranda, ia pun sudah tersulut emosi
Dengan kesal Kyara mendekatkan wajahnya ke Veranda, dengan muka dan mata yang sudah memerah, emosinya sudah memuncak...
"LO SIAPA NYURUH-NYURUH GUA?HA? PERGI DARI SINI. GUE ENEK LIAT MUKA LO!" Bentak Kyara didepan muka Veranda yang menyuruh Veranda pergi dengan tangan yang menujuk wajah Veranda.
Veranda tidak berkata lagi, ia hanya menangis. Kata-kata Kyara terlalu menusuk hatinya. Sakit. Itu yang Veranda rasakan .

PLAK!!!

GUA IKHLAS

Seseorang yang menampar pipi Kyara, dan itu Dina.

Setelah ditelpon Veranda ia pun bergegas menuju club tersebut, saat berada di parkiran club ia mendapat pesan dari Johan yang berkata Kyara memarahi perempuan. Ia pun bergegas dengan cepat, dan benar saja, Dina pun mendengar ucapan Kyara pada Veranda yang menurutnya sudah sangat keterlaluan.

"Apaan sih lo mbak?!!!" tanya Kyara dengan tangan nya masih mengusap pipinya

" Gue tau lu sakit hati, lo kecewa. Tapi liat dia!!!" ujar Dina dengan emosi lalu menunjuk Veranda, sedangkan Veranda sudah menangis sesegukan tatapannya jatuh kebawah.

" Udah cukup rasa sakit yang lu kasih ke dia Ra, stop bohongi perasaan lu!!" pinta Dina kepada adik angkatnya itu
Kyara yang memang sudah setengah sadar hanya tertawa sarkas.

"HAHAHAHAHAHA, cukup? Lu bilang cukup? Dia udah ngancurin semua rencana gue buat dia, semua yang udah gue susun rapi buat dia, dan lu tau mbak! tapi apa yang gue dapet mbak?! Gua terlalu percaya diri bahwa dia cukup dengan adanya gua, dengan percaya dirinya gua, gua mau jadiin dia milik gua selamanya dengan ngelamar dia, gua tolol mbak, gua tolol. Gua harusnya sadar diri!!" rancau Kyara dengan air mata yang mulai mengalir.

Sedang Veranda merasakan sakit yang sama, dan meruntuki kesalahannya lagi. Ia sangat menyesal.

"Disini sakit mbak, sakit!" ujarnya lagi pelan lalu memukul dadanya. Dina mulai memeluk Kyara agar Kyara berhenti memukul dadanya.

"Mbak..Gue ngelepas dia itu untuk kebahagiaan dia, gue sadar lelaki itu bisa ngasih keturunan yang ga bisa gue kasih, jadi tolong suruh dia pergi, jangan cari gue lagi. Gu-guaa ik-hlas!" Dengan terbata, akhirnya Kyara mengatakan kata yang sangat menyakitkan untuknya.

Veranda semakin kalut, ia tidak ingin meninggalkan Kyara, ia tidak bisa tanpa Kyara lagi. Ia pun mendekatnya diri pada Kyara. Dina melepas pelukannya pada Kyara membiarkan Veranda berbicara pada Kyara.

"nyatanya aku ga bisa tanpa kamu Ra" ucap Veranda dengan suara paraunya dan mata sembab menatap Kyara

"kamu bisa sayang, kamu bisa" kali ini kata sayang yang keluar dari bibir Kyara serasa duri yang menusuk hatinya, hingga ia hanya bisa menangis lagi dan lagi.

Kyara menatap mata Veranda dan tersenyum, lalu mengusap air mata dipipi Veranda,namun sedetik kemudian..

"RA!!"

Kyara pingsan beruntung Dina berada tepat disampingnya. Veranda sudah histeris melihat Kyara yang tak sadarkan diri.

"tenang Ve tenang, ini dia cuma mabok, emang biasa begini"ujar Dina melihat Veranda panik

"Jo, bantuin gue angkat ni anak dong"
"siap"ucap Dina lg pada Johan

Saat Kyara sudah masuk kedalam mobil Dina, Dina pun meminta Veranda untuk pulang dahulu,
"Kamu pulang aja Ve, Kyara mbak yang urus"

"tapi mbak-"

" emosi Kyara belum juga stabil Ve, mbak juga cape liat dia bentak-bentak kamu terus, udah tenang aja, kamu istirahat, nanti mbak kabarin kamu terus ya"

Veranda masih terlihat menatap Kyara yang sudah tertidur dimobil Dina. Lalu menghampiri Kyara, " maaf maafin aku sayang" ucapnya lalu mengecup kening Kyara lembut.

" aku titip ya mbak.. janji ya kabarin aku terus ?" ucap Veranda pada Dina.

Dina mengangguk lalu tersenyum.

Mobil Dina sudah meninggalkan area parkir 5 menit yang lalu, namun Veranda masih berdiri di posisinya..

"mbak ? bisa pulang sendiri ? atau mau aku panggilkan taksi ?" itu Johan, Dina meminta Johan untuk tidak meninggalkan Veranda sendiri..setidaknya hingga Veranda menaiki mobilnya.

"ga perlu, aku bisa pulang sendiri..
makasih yah, maaf merepotkan" ucap Veranda sungkan

" iya gapapa mbak"

Veranda memasuki mobilnya lalu meninggalkan Club tersebut, dengan mata yang lagi lagi membendung tangis, ia mencoba tegar dengan sesekali menghapus air matanya sendiri.

Mobilnya memasuki halaman rumahnya, 5 menit yang lalu ia mendapat pesan dari Astri yang mengatakan ia akan merawat Kyara dan memintanya untuk tenang.Bagaimana bisa tenang pikirnya, sejak saat Kyara pergi ia bahkan lupa kapan dia memikirkan dirinya sendiri, yang ada dipikirannya hanya bagaimana cara agar kekasihnya itu memaafkan dirinya dan kembali.

"Ve, kamu gapapa?"

" sayang, kamu kenapa nak?"

lihat saja.. ia memasuki rumahnya dengan tatapan kosong dan airmata yang mengalir hingga kehadiran ibunya pun ia hiraukan.

" eh iyah, aku gapapa mah"

Martha hanya menghela nafasnya.
" duduk sebentar, mamah mau ngomong"
Martha membawa anaknya duduk diruang keluarga mereka.

" kenapa mah ?"
ucap Veranda dengan nada yang dibuat biasa saja, selama ini Veranda selalu berusaha menutupi kesedihannya dari ibunya itu,

" mamah tau kamu lagi ga baik-baik aja, kamu lupa seorang ibu punya ikatan batin yang kuat dengan anaknya? kamu ga perlu berusaha biasa saja di depan mama" Marta tersenyum lalu mengelus rambut anaknya lalu membawa Veranda kedalam dekapannya.

" semua akan baik-baik aja, menangis lah sayang, mama ngerti apa yang kamu rasain" ucap Martha sesekali menepuk pundak anaknya.. seketika pertahanan Veranda hancur, ia menangis sejadi-jadinya, mencekram baju ibunya erat. Begitupun Martha yang ikut meneteskan air matanya. Tak tega melihat anaknya serapuh ini.

"maaf baju mamah jadi basah gini " ucap Veranda setelah 30menit menangis dipelukan ibunya. Martha menggelengkan kepalanya, menangkup wajah Veranda dengan kedua tangannya.

"Dengerin mamah, mamah yakin Kyara suatu saat akan kembali sama kamu, dia hanya butuh waktu, kamu harus sabar, mamah yakin didalam hati Kyara cuma ada kamu, cinta selalu tau tempat pulang Ve..kamu harus yakin itu" ucap Martha di akhiri kecupan sayang di kening anaknya.

Veranda memeluk ibunya erat. Melafalkan terimakasih berkali-kali pada ibunya itu.

CINTA TAK BIASAWhere stories live. Discover now