🌑 One

883 128 63
                                    

P.s: makasih buat support kalian, aku sangat menghargai itu ^^, So enjoy my story! ❤️❤️













× [ O N E ] ×

"Hoammmmm!!"  Yoshi menguap seraya meregangkan tubuhnya, karna pegal setelah berjam-jam dalam posisi yang sama— yaitu tidur dengan posisi duduk dan kepala di taruh di atas lipatan tangan.

Yoshi mengedarkan pandangannya, ternyata kelasnya sudah sangat sepi, setelah bel jam istirahat berbunyi 1 menit yang lalu.

Yoshi melamun sibuk bermain dengan pikirannya,entah kenapa tiba-tiba saja ia jadi teringat ucapan gurunya sebelum kelas di bubarkan.

“Kalian sudah memasuki semester akhir, ibu harap kalian belajar dengan lebih keras lagi, agar bisa lulus kemudian masuk perguruan tinggi dan setelahnya mencapai masa depan yang indah, mengerti?”

Memang kelihatannya ia tadi tertidur namun, ia tak pernah melewatkan nasihat-nasihat gurunya.

Perguruan tinggi ya? Yoshi bahkan tak pernah memikirkannya, yang ia inginkan hanya ingin segera lulus kemudian bekerja membantu ibunya yang menjadi single parent itu, sejak Yoshi berumur 8 tahun.

Tapi, sekarang ia kepikiran apa dia bisa lulus dengan hasil ujian yang ... Ah bahkan Yoshi ingin sekali membakar kertas yang penuh dengan warna merah karna nilai dan pelanggaran yang ia buat.

 Ah bahkan Yoshi ingin sekali membakar kertas yang penuh dengan warna merah karna nilai dan pelanggaran yang ia buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Kanemoto Yoshinori : kelas 12-5, pendekar baja merah, yang terhasut setan untuk membuat pelanggaran]

Bagaimana kalau dia tidak lulus? Bisa-bisa mati malu, atau mati karna dia bunuh diri malu di depan ibunya sendiri.

"Sial!" Umpat Yoshi seraya mengusak rambutnya frustasi.

"Loh loh, ngapain lo? Udah gila ya?" Ujar Jihoon yang baru saja masuk bersama Junkyu di sebelahnya tengah makan ciki.

"Huss! Mulut lo, Ji, entar kalo dia gila beneran gimana? Lo aja yang ngerawat gua mah ogah" sahut Junkyu dan mendapatkan hadiah pelototan dari Jihoon.

Yoshi menghela nafasnya kesal,
"Kalau kalian kesini mau maki gue, mending pergi, bikin gue makin kesel aja"

Jihoon yang sudah ada di sebelah Yoshi yang duduk itu, mengusap bahunya,
"Sorry-sorry," Jihoon menjeda untuk merogoh saku celana seragamnya dan mengeluarkan rokok serta koreknya, kemudian menyodorkannya di hadapan Yoshi.

"Nyebat yuk." Ajak Jihoon.

" Ajak Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
O N E  ✖  Treasure [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang