Cerita 1

20.6K 738 25
                                    

Ben memegang pipinya yang merah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ben memegang pipinya yang merah. Sesekali ia akan memandang wajahnya di cermin, kemudian menghela nafas kembali.

Berjalan kearah kulkasnya dan mencari makanan yang ia sukai. Kentang goreng pedas, asli buatannya sendiri. Ben mengambil piringnya dan menaruh kentang goreng itu. Ben keluar dari kamarnya serta membawa kentang goreng yang pedas untuk ia bagi kepada seseorang.

Ben menaiki lift karena ia sedang menuju ke kamar seseorang. Ketika pintu lift itu terbuka, Ben segera berjalan kearah kamar yang lumayan sering Ben jumpai. Ben mengetuk pintu itu dan seseorang laki-laki berambut pirang membukanya.

"Hai Chen." Kata Ben sambil menunjukan kentang gorengnya. Chen segera menutup pintu kamarnya tanpa memandang kentang goreng itu.

"Senior Chen, buka pintunya!" Kata Ben.

"Pergi!" Kata Chen kesal.

"Buka dong!! Mau curhat nih." Kata Ben dengan suara kekanak-kanakannya.

"Ini terakhir kalinya aku mendengarkanmu." Kata Chen membukakan pintu. Wajah Ben berseri dan segera memasuki kamar Chen.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Chen sambil menerima kentang goreng yang diberikan Ben.

"Kau lihat pipiku ini," Kata Ben sambil memperlihatkan pipinya yang merah.

"Aku di tampar... lagi." Jelas Ben.

"Sudah 3 hari kau di tampar oleh gadis-gadis hanya karna kau mengajak mereka berpasangan denganmu?" Tanya Chen sedikit bingung.

"Sebenarnya sih... mungkin caraku yang salah." Kata Ben. Chen mempersilahkan Ben untuk duduk dan Chen menyiapkan kentang goreng yang diberikan Ben.

"Jadi sekarang kau harus bagaimana?" Tanya Chen. Ben tidak menjawab karna ia memang tidak tahu.

Karena melihat Ben yang terlihat kusut, Chen menghidupkan Tv-nya. Sepertinya tindakan Chen salah, karna hampir di setiap Channel isinya adalah wabah angin hitam. Chen hendak mematikan Tv tetapi ia melihat Ben yang serius menonton berita itu.

"Apa perlu aku matikan Tv-nya?" Tanya Chen kepada Ben.

"Ya." Jawab Ben. Chen memakan kentang gorengnya. Rasanya pedas tetapi Chen tidak dapat berhenti makan. Kemudian ia matikan Tv itu.

"Kau sudah dapat pasangan?" Tanya Ben.

"T-thidak." Jawab Chen sambil makan.

"Jadi bagaimana nantinya? Kau santai sekali," Tanya Ben basa basi.

"Hanya pasangan Ben. Tenang saja, di pesta nanti banyak kok cewek yang tidak dapat pasangan." Kata Chen. Chen pergi ke kulkasnya dan mencari miumannya.

"Kembali lah ke kamarmu." Kata Chen sambil menarik Ben keluar dengan paksa.

.o.O.W.O.o.

Avrora : Black AirWhere stories live. Discover now