38. Kenalan

3.7K 211 1
                                    

Keesokan harinya, Ragnala menurunkan Alana tepat didepan SMA Dirgantara. Dia melepaskan helm yang terpasang di kepala Alana dengan pelan-pelan.

"Belajar yang pintar, biar berguna di masa depan." Tutur Ragnala.

"Masa depan gue kan lo."

Ragnala tersenyum mengacak-acak rambut gadis itu dengan gemas.

"Nanti pulang sekolah mau dijemput gak?" Tanya Ragnala.

"Tumben nanya, biasanya tanpa lo bilang, lo langsung muncul." Heran Alana.

"Soalnya gue ada urusan Na. Tapi kalo lo mau gue jemput, nanti gue jemput kok." Ujar Ragnala.

"Emm gak usah deh. Ntar gue balik sama Caca aja, kebetulan dia lagi marahan sama Bayu jadinya gak balik bareng." Ujar Alana.

"Beneran?"

Alana mengangguk. "Iya, lo urus aja tuh urusan lo."

"Oke baby."

Alana menatapnya sinis, dia paling tidak suka jika Ragnala bersikap seperti itu. Menurutnya sangat alay dan jijik.

"Yaudah sana masuk." Suruh Ragnala.

"Oke" Ujar Alana berlari masuk sekolah.

Namun, langkahnya terhenti dan kembali menghampiri Ragnala yang duduk diatas motor.

"Apala--"

Cup.

Ragnala terdiam kaku, saat tiba-tiba Alana mencium pipinya. Ini kali pertama Ragnala merasakan ciuman dari seorang gadis, dan itu Alana.

"Love you." Ucap Alana seraya tersenyum manis menatap wajah kaku Ragnala.

Lalu, dia kembali berlari masuk kedalam sekolah menghiraukan satpam sekolah yang sama-sama terdiam kaku.

Ragnala menelan ludahnya, memegang jantungnya yang berdetak sangat kencang seraya tersenyum.

"Love you too." Lirih Ragnala yang masih cengengesan tidak jelas.

Hingga matanya berhenti disatu titik, dimana terdapat Zenara berdiri tak jauh darinya. Ragnala mengubah wajahnya lagi menjadi tegang, saat Zenara menghiraukan tatapannya dan memilih masuk kedalam sekolah.

****

Ragnala melenggang dengan santai ingin masuk kedalam sebuah gedung besar itu. Namun, beberapa penjaga dengan tubuh kekar menahannya tiba-tiba.

"Ada keperluan apa?" Tanya salah satu pria bertubuh besar itu kepada Ragnala.

"Gue mau ketemu Burhan." Ucap Ragnala serius.

"Kamu siapa? Sebelumnya sudah janjian terlebih dahulu apa belum?" Tanyanya lagi.

Ragnala menghela nafasnya, melihat temannya membisikkan sesuatu kepada pria itu.

"Jadi kamu anaknya Arya? Maaf bos kita tidak menerima kamu. Silahkan pergi." Usirnya.

"Bacot!"

Brak!

Bugh!

Bugh!

Ragnala dengan kesal memukul kedua penjaga itu, dan setelah kedua penjaga itu tumbang dia langsung masuk kedalam kantor tersebut. Banyak orang-orang yang menatapnya bingung.

"Dimana ruangan Burhan?" Tanya Ragnala kepada satu pegawai perempuan disana.

"DIMANA ANJING!" Gertak Ragnala, dan pegawai perempuan itu menunjukkan ruangan nya.

RAGNALA [END]Where stories live. Discover now