Bagian 5 : Sakit

1.7K 219 1
                                    

5

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


5. Sakit

Gadis berbaju rumahan berwarna tosca yang dipadukan dengan legging hitam tengah berbaring sembari membenamkan wajahnya ke guling. Kepalanya pusing memikirkan kejadian tadi. Bukan, bukan kejadian dimana roh nya tertarik ke dunia masalalu, tetapi kejadian dengan tukang ojol. Itu sangat memalukan!

Pasti dirinya sudah di cap anak aneh oleh tukang ojek itu. Tiba tiba ngelamun terus kaget sendiri, ngelamun lagi terus kaget lagi, gitu aja terus. “Anjir gara gara Elma asli nih pokoknya. Aturan mah bawa roh gue jalan jalan ke masalalu pas lagi sendirian aja. Mana tadi ada jump scarenya, sialan.” Dumelnya.

Selain overthingking bagaimana citranya sekarang di depan tukang ojek tadi setelah acara ngelamun-kaget-ngelamun-kaget, Elma juga dibuat ketar ketir oleh pria misterius yang menatapnya, lebih parahnya sambil menyeringai saat ia berkunjung ke kehidupan Elma asli dahulu.

Seperti kaset rusak, tawa pria itu masih berputar di pikirannya. Elma bergidik membayangkan wajah pria itu. Warna monokrom sama sekali tidak menghalangi penglihatannya. Menurutnya, wajah pria misterius itu seperti tokoh fiktif King Candy di film fitur animasi Disney Wreck-It Ralph. Bukan hanya wajahnya, namun sifatnya juga. Si bangkotan banyak tingkah.

Elma menghembuskan nafasnya lelah, ia memukul pelan kepalanya yang semakin terasa sakit. Ia ingin meminta tolong ke Razan untuk membelikannya obat atau sekedar membuatkannya teh panas tapi rasanya terlalu sungkan. Mengingat bagaimana sikap Elma asli ke Razan dulu membuatnya merasa tidak etis jika datang ke Razan saat keadaannya seperti ini. Nanti dipikir datang pas butuhnya doang, kan ngga banget.

Rasanya ia ingin menangis sekarang. Mengadu ke mamihnya atau merengek ke papihnya. Namun menangis juga bukan pilihan yang tepat. Itu tidak akan merubah apa apa, malah menambah sakit di kepalanya.

Jika dulu ia punya Alan yang selalu stay disampingnya tanpa suruhan, sekarang ia tak punya siapa siapa yang bisa diandalkan. “Sialan,” umpatnya yang ditujukan ke Elma asli.

Elma berjanji akan memperbaiki hubungannya dengan Razan, bisa mati muda dua kali jika ia begini terus, tidak bisa dibiarkan!

***

Elma menggeliat, dengan mata yang masih terpejam dia meraba raba nakas berharap menemukan benda yang sedari tadi berbunyi. Apa benda itu tidak tau kemarin malam dia sulit tidur dan baru tidur beberapa jam yang lalu? Menyebalkan!

Namun sedetik kemudian ia terperanjat, memaksa tubuhnya berlari walau nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

Pantas saja ia mendengar banyak deringan alarm yang berasal dari jam weker dan handphone nya sedari tadi, ia memang sengaja memasang alarm yang berjarak setengah jam setiap jam-nya agar memudahkan dirinya bangun lebih awal.

Figuran PalsuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant