Late night

11.9K 756 43
                                    

Raquel terbangun dari tidurnya, ia melirik ke arah jam yang menunjukkan angka tiga. Tiba-tiba saja ia ingin membeli nasi goreng dengan topping keju dan madu.

Ia menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut, ia menoleh melihat Lucas yang masih tertidur pulas setelah dikasih jatah. Walau Raquel sedang hamil, Lucas tetap saja selalu meminta jatahnya. Saat mereka memeriksa kandungan, Lucas bertanya pada dokter apa masih boleh berhubungan intim ketika sedang hamil, dokter itu hanya menjawab agar hati-hati dan jangan terlalu sering melakukannya.

"Ahh....ngilu" keluh Raquel merasakan bagian bawahnya perih dan ngilu. Tak hanya satu kali melakukan itu dengan Lucas, tubuhnya tetap tidak bisa beradaptasi dengan energi Lucas.

Lucas perlahan membuka matanya, terganggu oleh rintihan Raquel.

"Kenapa? Mana yang sakit?" Tanyanya beruntun. Ia mendekati Raquel dan mencium pipinya.

"Ngga, cuma ngilu dikit aja" jawab Raquel.

"Maaf, ayo tidur lagi" ajak Lucas merebahkan dirinya sambil menarik tangan Raquel.

Raquel tak menjawab dan hanya menatap Lucas memelas. Menghela napas, Lucas sudah bisa menebak bahwa Raquel sedang menginginkan sesuatu.

"Mau apa sayang?" Tanyanya mengelus rambut halus Raquel.

"Mau nasi goreng, atasannya keju sama madu" Jawab Raquel cepat dengan mata berbinar-binar.

Lucas menghentikan usapan tangannya dan menatap Raquel datar.

"Please, i really really want it, pretty please?" Raquel memasang wajah memelas membuat Lucas tak tega dan luluh.

"Hm, cium dulu" Lucas menyodorkan pipinya. Raquel memekik senang dan mencium kedua pipi Lucas.

Lucas tersenyum, ia memungut pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya. Ia menghampiri Raquel dan mencium perutnya.

"Take care of mommy okay?" Bisiknya seakan Raquel tidak ada. Terakhir, ia mencium dahi Raquel lama kemudian berlalu pergi meninggalkan Raquel yang tersenyum senang.

Menaiki motornya, Lucas memikirkan di mana ia akan menemukan tukang jual nasi goreng di dini hari seperti ini.

Setelah berkeliling komplek cukup lama dan tidak menemukan seorang penjual nasi goreng pun, akhirnya ia memilih untuk meminta bantuan seseorang.

"Apaan? Lo kurang kerjaan aja nelpon jam segini" sentak orang di seberang telpon.

"Kasih tau gue di mana rumah tukang nasi goreng yang biasa jualan di komplek rumah lo" tekan Lucas.

"Argh gatau, dasar bloon, ganggu orang tidur aja" Evan menggerutu kesal.

"Cepet kasih tau, nanti gue transfer"

"Dari rumah gue, lurus aja terus belok kiri, terus ada gang kecil, masuk aja, ada rumah warna ijo, lo getok aja pintunya ampe dia bangun dari kubur" jelas Evan setelah mendengar kata transfer.

"Lo yang bener aja, orangnya udah meninggal?" Nadanya menaik.

"Iya bego, lo kan waktu itu ikut ngelayat"

Tanpa banyak bicara, Lucas menutup panggilan sambil menggerutu. Saat sedang menendang kerikil di jalan, tatapannya jatuh pada gerobak yang muncul dari ujung jalan, ia cepat-cepat menghampiri gerobak tersebut.

"Pak, maaf, ini jualan apa?" Tanya Lucas menghadang jalannya gerobak tersebut. Sejujurnya, ia sedikit takut, karena bapak itu mengenakan topi yang menutupi wajahnya.

LovesickWhere stories live. Discover now